1. Mom & Kids
  2. Parents Harus Tahu, Ini Jurus Bantu Anak Balita Mengelola Emosi
Mom & Kids

Parents Harus Tahu, Ini Jurus Bantu Anak Balita Mengelola Emosi

Parents Harus Tahu, Ini Jurus Bantu Anak Balita Mengelola Emosi

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Kondisi emosi pada balita yang berbeda dengan dewasa membuat orang tua harus memahami tahap perkembangan emosi mereka. Lantas, bisakah anak balita diajarkan untuk mengelola emosinya? Apa yang bisa orang tua lakukan agar anak mampu mengelola emosinya dengan baik?

Untuk menjawab ini, orang tua perlu tahu prinsip ABCD untuk mengajarkan balita mengelola emosinya.

Ajak Anak Kenali Emosi

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Validasi terhadap apa yang dirasakan anak. Contohnya, orang tua dapat bertanya, "Kakak marah karena Mama gak kasih makan cokelat, ya?”

Validasi menjadi bagian penting, karena di sini anak belajar untuk mengenali apa yg ia rasakan. Melalui hal ini, anak juga belajar untuk mengembangkan logikanya, melalui berpikir mengenai apa yang ia rasakan. Anak juga belajar mengenali ragam emosi. 

Emosi bukan hanya marah saja. Ada juga emosi yang namanya senang, sedih, kecewa, bangga, bahkan puas.

Bangun Ikatan Emosional dengan Anak

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Anak yang punya ikatan emosional yang kuat dengan orang tua cenderung lebih stabil. Ikatan emosional ini ibaratnya pondasi dalam sebuah rumah bagi anak.

Pasalnya, anak paham ada orang tua yang sayang, peduli, menghargai, dan menerima mereka apa adanya. Ketika anak merasa tidak nyaman, ia tahu bahwa ada orang tua yang selalu bisa menjadi sumber rasa nyaman bagi dirinya.

Contoh

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Beri contoh strategi mengelola emosi yang sehat. Misalnya, ketika sedang pandemik seperti ini lalu orang tua panik dan belanja berlebih. Perilaku inilah yang akan dicontoh oleh anak. Anak nanti cenderung bereaksi berlebihan terhadap rasa khawatir. 

Sementara, kalau orang tua praktikkan tetap tenang, jaga diri, dan menerapkan pola hidup bersih nan sehat. Hal inilah yang akan diteladani. Anak jadi bisa punya strategi yang rasional ketika menghadapi konflik.

Dampingi Anak Hadapi Emosi

Ilustrasi ibu dan anak. (Special)

Ketika anak sedang merasakan emosi yang tidak nyaman, orang tua menemani anak. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua ada dan tidak mengabaikan anak. Selama mendampingi anak, orang tua bisa mengajak anak untuk rileks dan ceritakan apa yang anak rasakan. 

Dengan demikian, anak merasa bahwa orang tua adalah figur yang tetap setia hadir menemani mereka melalui masa sulit. Anak pun bisa paham bahwa merasakan emosi yang kurang nyaman adalah wajar. Meskipun anak sedang berada di kondisi yang tidak baik, ia tetap berharga di mata orang tuanya. 

Penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan percaya diri. Usahakan untuk merespons segala emosi anak dengan kepala dan hati yang dingin. Jika orang tua merasa kewalahan, coba ambil jeda sejenak untuk bernapas, minum atau mencuci muka. 

Setelah merasa lebih lega, barulah kembali menghadapi anak. Kembali lagi, butuh usaha konsisten untuk membangun karakter anak cerdas emosi. Selamat mencoba dan terus semangat.

When we can talk about our feelings, they become less overwhelming, less upsetting, and less scary. (Fred Rogers)

 

Erika Kamaria Yamin dapat dihubungi melalui:

Instagram: @erikakamaria @ideplus.id @tabytime.id

Email: [email protected]

website: www.ideplus.co.id

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel