1. Lifestyle
  2. Jordan Susanto Lepas Single “Cherry”, Metafora Hubungan Toxic dan Manipulatif
Lifestyle

Jordan Susanto Lepas Single “Cherry”, Metafora Hubungan Toxic dan Manipulatif

Jordan Susanto Lepas Single “Cherry”, Metafora Hubungan Toxic dan Manipulatif

Jordan Susanto. (Special)

Ladiestory.id - Konsisten dengan nuansa Soul/R&B yang terdengar di release terakhir Jordan Susanto yang berjudul “Still Drunk”, kini ia me-release lagu berjudul “Cherry”, yang diumumkan ketika dimainkan di panggung Java Jazz Festival 2023, festival besar perdana yang dibintangi oleh Jordan.

Cherry adalah lagu terinspirasi dari bunyian groovy Motown Records dan Stax Records, dua raksasa musik genre Soul di era 60-70an di Amerika Serikat, serta melodis isme dan gaya penulisan lagu yang diangkat oleh duo Lennon-McCartney dari The Beatles. Di single ini, Jordan Susanto lagi-lagi berhasil menggabungkan unsur modern dan vintage, dengan teknik produksi layering untuk sisi modern, dan menggunakan alat-alat rekaman analog untuk sisi vintage.

Jordan Susanto. (Special)

 

“Gue selalu tertarik untuk nulis lagu yang judulnya nama seorang wanita. Kayak Layla (Derek & The Dominoes/Eric Clapton), Valerie (Amy Winehouse/The Zutons), atau Mandy (Barry Manilow). Kebetulan salah satu temen gue namanya enak banget kalau dinyanyiin. Jadi gue mulai menulis lagu ini dari cerita karangan. Kalau diasosiasikan dengan rasa, lagu ini kayak rasa Cherry, jadi pas banget aja,” ujar Jordan Susanto.

“Cherry” diceritakan dari perspektif protagonis pria, dimana dia sangat terpikat dengan seorang wanita (Cherry), saat mereka sedang staycation di sebuah kamar hotel. Namun, momen manis bermanja yang singkat malah menjadi terlalu lama dan si protagonis pun mulai merasa tidak nyaman karena Cherry selalu meyakinkan sang protagonis untuk diam ditempat bersamanya. Lagu ini adalah sebuah metafora dari hubungan yang manipulatif dan toxic.

Jordan Susanto. (Special)

 

“Cherry” ditulis oleh Jordan Susanto sendiri dan diproduseri oleh Taufan Wirzon. Seluruh vokal dan gitar dinyanyikan dan dimainkan oleh Jordan Susanto, dan dibantu oleh Yoseph Sitompul di Wurlitzer Electric Piano, Deska Anugrah di Drums, Georgie Tanasaleh di perkusi dan sang produser Taufan Wirzon di Fender Bass.

Rhythm section nya direkam di Masak Suara Studios oleh Jonathan Pardede, seluruh track keyboard direkam oleh Rizzkeys di studio rumahnya, dan seluruh track vokal direkam oleh Stevano di studio rumahnya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel