1. Travel
  2. Jepang Wajibkan Turis dari 6 Negara Untuk Tes TBC Pada Tahun 2024
Travel

Jepang Wajibkan Turis dari 6 Negara Untuk Tes TBC Pada Tahun 2024

Jepang Wajibkan Turis dari 6 Negara Untuk Tes TBC Pada Tahun 2024

Ilustrasi Pusat Kota Jepang. (Canva)

Ladiestory.id - Kebijakan pemerintah Jepang untuk mewajibkan tes tuberkulosis (TBC) bagi pelancong dari beberapa negara, termasuk Indonesia, merupakan langkah kesehatan yang diambil untuk mengawasi dan mengendalikan penyebaran TBC di Jepang. Rencana ini mengharuskan mereka yang berencana untuk tinggal lebih dari tiga bulan untuk melakukan tes TBC sebelum memasuki wilayah Jepang.

Pemerintah Jepang berencana mewajibkan pelancong dari enam negara, termasuk Indonesia, melakukan tes tuberkulosis (TBC) sebelum masuk wilayahnya mulai 2024. Menteri Kesehatan Jepang Keizo Takemi mengatakan tes tuberkulosis wajib untuk kunjungan ke Jepang lebih dari tiga bulan.

Langkah ini sering kali merupakan upaya untuk memastikan bahwa individu yang memasuki Jepang tidak membawa risiko penyebaran penyakit TBC di negara tersebut. Tes kesehatan ini adalah bagian dari upaya pencegahan penyakit yang serius dan menjamin kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lain seperti tulang, kulit, atau sistem saraf. TBC bersifat menular dan dapat ditularkan melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bicara.

Gejala TBC:

Ilustrasi Gejala TBC. (Canva)

 

Gejala yang muncul biasanya bergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi.  Batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu atau lebih adalah salah satu gejala utama TBC. Batuk ini bisa menjadi lebih parah seiring berjalannya waktu dan seringkali disertai dengan dahak, kadang-kadang berdarah. Demam yang tidak jelas penyebabnya bisa terjadi, terutama di malam hari. Ini bisa disertai dengan keringat berlebihan saat tidur.

Follow our
media updates!

Orang yang mengalami TBC sering mengalami penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.Rasa lelah yang tidak sembuh meskipun beristirahat yang cukup. Gejala ini mungkin terjadi jika TBC telah menyebar ke paru-paru secara signifikan. Terkadang, TBC dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau di bagian tubuh lainnya.

Pencegahan TBC:

Ilustrasi Vaksin TBC. (Canva)

 

Pencegahan TBC melibatkan serangkaian langkah untuk mengurangi resiko terinfeksi atau menyebar penyakit ini kepada orang lain.  Vaksin BCG adalah vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap TBC, terutama pada anak-anak. Vaksinasi ini biasanya diberikan pada bayi atau anak-anak kecil di daerah-daerah yang memiliki tingkat kejadian TBC yang tinggi. Jika seseorang memiliki gejala yang mencurigakan atau berisiko terkena TBC, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki TBC, terutama jika mereka tidak menjalani pengobatan yang tepat.

Ini termasuk menghindari berbagi barang-barang pribadi, seperti gelas atau peralatan makan, dengan penderita TBC. Oleh sebab itu, yuk jaga kebersihan dan kesehatan tubuh kita. Lakukanlah kegiatan olahraga yang rutin minimal 1 Minggu 2x, makan dan minum yang sehat bergizi serta selalu menggunakan masker untuk menutupi hidung dan mulut ketika berpergian keluar rumah.

Jika seseorang didiagnosa mengidap TBC, penting untuk mematuhi seluruh jadwal pengobatan yang diresepkan oleh dokter untuk memastikan penyakit tersebut sembuh sepenuhnya dan tidak menular. Penting untuk diingat bahwa kebijakan kesehatan seperti ini sering kali berubah dan dapat disesuaikan sesuai dengan situasi kesehatan global. Oleh karena itu, penting untuk terus memperbarui informasi dari sumber yang terpercaya, termasuk Kedutaan Besar atau Konsulat Jepang, sebelum melakukan perjalanan ke Jepang.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel