1. Health
  2. Mengenal 4 Jenis Hiperpigmentasi Kulit, Apakah Berbahaya?
Health

Mengenal 4 Jenis Hiperpigmentasi Kulit, Apakah Berbahaya?

Mengenal 4 Jenis Hiperpigmentasi Kulit, Apakah Berbahaya?

Ilustrasi hiperpigmentasi. (Special)

Ladiestory.id - Permasalahan kulit memang timbul secara beragam. Mulai dari kulit kering, kulit berjerawat hingga salah satu masalah kulit yang dinamakan hiperpigmentasi.

Masalah kulit satu ini juga dikenal dengan bercak gelap pada kulit. Kondisi ini memang umum dialami oleh semua jenis kulit dan tidak berbahaya. Namun 

Apa itu Hiperpigmentasi? 

Ilustrasi hiperpigmentasi. (Special)

Hiperpigmentasi adalah kondisi yang menyebabkan kulit menjadi lebih gelap dari warna kulit sekitar. Bentuknya dari hiperpigmentasi sendiri bisa berupa bintik hitam, bercak kecil, hingga melasma. Nantinya kondisi ini juga dapat mempengaruhi sleuruh permukaan tubuh. 

Hiperpigmentasi kulit terjadi ketika tubuh memproduksi zat melanin dalam jumlah berlebihan. Melanin sendiri merupakan zat pigmen yang berperan dalam memberi warna kulit tubuh.

Penyebab utama dari maslaah kulit ini adalah produksi melanin yang berlebih. Hal ini juga dipicu oleh beberapa faktor dan kondisi. Salah satunya seperti obat kemoterapi yang dapat memunculkan bercak hitam. 

Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko terkena hiperpigmentasi kulit diantaranya terkena paparan sinar matahari, peradangan, kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral, mengonsumsi obat yang meningkatkan sensitivitas kulit, trauma pada kulit. 

Sekali lagi, memang kondisi ini tidak berbahaya tetapi terkadang dapat mengindikasikan kondisi medis lain.

Jenis Penyakit Hiperpigmentasi

Ilustrasi hiperpigmentasi. (Special)

 

Terdapat beberapa jenis hiperpigmentasi yang memiliki penyebab berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Melasma

Jenis hiperpigmentasi yang pertama adalah Melasma. Jenis penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak hitam di dagu, dahi, hidung, pelipis, leher, atas bibir, atau pipi pada salah satu atau kedua sisi wajah. Tak hanya pada wajah, bercak hitam yang tidak gatal atau pun sakit ini bisa juga muncul di bagian tubuh lain, seperti lengan.

Melasma dapat timbul pada area tubuh yang sering terkena sinar matahari dan lebih umum terjadi pada wanita. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria. Mereka yang berkulit gelap umumnya lebih berisiko mengalami melasma.

Melasma pada wanita sering terjadi di masa kehamilan atau karena mengonsumsi pil KB. Melasma yang muncul di masa kehamilan disebut dengan kloasma.

2. Lentigo

Lentigo merupakan jenis hiperpigmentasi yang kedua. Lentigo adalah suatu kondisi hiperpigmentasi yang lebih umum dialami oleh orang-orang paruh baya atau lanjut usia. 

Hiperpigmentasi jenis ini bisa dikenali dengan munculnya bintik hitam atau kecoklatan dengan ukuran kecil, sekitar 0,2cm hingga 2cm. Jumlah bercak atau lentigo ini akan terus bertambah seiring bertambahnya usia orang tersebut.3

3. Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi

Jenis hiperpigmentasi yang terakhir adalah pasca inflamasi. Sesuai dengan sebutannya, hiperpigmentasi ini terjadi sebagai hasil dari peradangan atau cedera di kulit. Penyebab hiperpigmentasi pascainflamasi yang umum terjadi adalah jerawat.

Hiperpigmentasi pascainflamasi juga dapat terjadi pada orang yang melakukan prosedur perawawatan kult tertentu, seperti laser dan mikrodermabrasi.

4. Hiperpigementasi akibat efek samping obat dan bahan kimia

Ini merupakan jenis hiperpigmentasi yang terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu. Obat tersebut bisa berupa obat antimalaria, obat jantung (amiodarone), maupun kemoterapi, seperti bleomycin dan busulfan. Sedangkan bahan kimia yang memicu hiperpigmentasi adalah perak, emas dan merkuri.

Bercak yang timbul biasanya berwarna kecoklatan, keabu-abuan, kebiru-biruan, atau abu kebiruan. Umumnya bercak dapat menyebar, sedangkan bentuk dan pola bercak bisa tergantung pada obat yang dikonsumsi. Bercak-bercak ini umumnya timbul di wajah (terutama bibir), tangan, kaki, atau alat kelamin.

Inilah masalah kulit hiperpigmentasi yang tidak bahaya. Namun  perlu waspadai jika bercak yang muncul cepat menyebar atau meluas, bentuknya tidak beraturan, terdapat luka pada bercak, atau hiperpigmentasi disertai gatal, nyeri, dan mudah berdarah. Hiperpigmentasi dengan ciri-ciri tersebut kemungkinan menandakan kanker kulit.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel