Ladiestory.id - Berburu kuliner menjadi salah satu hobi masyarakat Indonesia. Selain informasi dari mulut ke mulut, berbagai aplikasi rekomendasi resto menjadi pilihan untuk mencari makanan terbaik, salah satunya aplikasi Horego.
Horego adalah food discovery app yang telah hadir menghangatkan perkembangan industri yang kian meriah dan memanjakan foodie dengan one-stop app. Dirancang khusus untuk para pecinta kuliner, Horego memperkenalkan cara menarik dan interaktif dalam menjelajahi tempat-tempat makan terbaru.
Aplikasi ini mempermudah penemuan tempat makan terbaik sesuai lokasi dan dilengkapi ragam fitur unggulan. Salah satu fitur unggulan Horego adalah pencarian makanan atau tempat makan. Dengan fitur ini, pengguna Horego bisa mencari makanan atau tempat makan berdasarkan lokasi dari tingkat kota sampai tingkat kelurahan dan juga berdasarkan jenis makanan, rating tempat, harga serta fasilitas yang dimiliki tempat-tempat makan tersebut.
“Kami berharap Horego dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam menemukan tempat makan yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka, dari mau makan dimana sampai mau pesen apa," kata Kevin Osmond, Co-Founder dan CEO Horego.
Ada pula fitur Placelist yang memungkinkan pengguna membuat daftar tempat makan favorit dan membagikannya dengan komunitas. Ini memberikan kesempatan untuk mengkurasi dan menciptakan inspirasi bagi pengguna lain. Yang paling menarik adalah fitur Review.
Pengguna dapat melihat ulasan dalam bentuk tulisan, foto, dan video, serta memberikan like pada review yang dianggap bermanfaat. Horego memahami bahwa setiap review adalah bagian penting dari pengalaman kuliner, sehingga aplikasi ini mendorong pengguna untuk berbagi ulasan berkualitas tinggi yang bermanfaat bagi komunitas.
Ulasan dengan like terbanyak akan tampil di puncak, memungkinkan pengguna Horego mendapatkan rekomendasi lengkap dan terpercaya dengan efektif dan efisien ujar Kevin. Pengguna juga bisa mengoleksi Poin setiap meninggalkan Review untuk mendapatkan hadiah-hadiah seru.
Para Pelaku Industri Kreatif Bergabung Menjadi Horegeng Konferensi pers Horego yang berlangsung di SOLO Ristorante memperkenalkan Yuda Bustara (Chef), Tantri Namirah (content creator dan pemilik House of Kyny dan Tantri Namirah Official), David Soong (Founder AXIOO Photography dan SweetEscape). Primo Rizky & Gupta Sitorus (creativepreneur dan pemilik berbagai bisnis di sektor kreatif termasuk F&B) serta Tria Nuragustina (jurnalis boga senior) juga bergabung sebagai Horegeng.
Enam figur publik ini menceritakan Placelist versi masing-masing. Dalam salah satu Placelist-nya, Chef Yuda yang reality show-nya akan segera tayang di OTT terkemuka dunia, merekomendasikan “Tempat Makan Favorit Chef Yuda Lewat Tengah Malam”, sebagai destinasi andalannya selepas aktivitas syuting masak. Sementara Tantri membuat Placelist “Destinasi Wiken Favorit di Jakarta” yang merupakan tujuannya kala bepergian makan bareng suami.
David Soong sebagai Horegeng, menciptakan placelist “Pagi-Pagi Nge-Brunch di Sini” sebagai tempat sarapan favoritnya di Jakarta. Sementara itu, Gupta dan Primo sebagai kurator makanan membuat Placelist “Best of Blok M”. Tria membuat Placelist “Sabang-Merauke di Bintaro” yang diangkat dari rumah makan lokal di area tempat tinggalnya.
Blok M Food Tour
Memantapkan aplikasinya sebagai pemilik ulasan terbaru, Horego menggelar “Blok M Food Tour”, mengajak food blogger menelusuri hidden gem, sekaligus meninggalkan review di Horego. Tur ini mengunjungi RM Lokiin, Little Salt Bread, Uma Oma, Kari Umbi, dan Fudgybro.
Pada peserta tur, diceritakan sejarah kawasan Blok M, antara lain Melawai Plaza yang dibangun di tahun 1983, Disco Skate Lipstick di kawasan Aldiron Plaza kini Blok M Square yang menjadi tempat ‘ajojing’ sambil bersepatu roda.
Salah satu tujuan, Kari Umbi, mendirikan lokasi pertamanya di Melawai Plaza. Gupta dan Primo juga pemilik Mie Celor 6D, yang bersama-sama pelaku kreatif lainnya, menghidupkan kembali mal lawas ini melalui rumah makan kekinian.
“Blok M Food Tour menyibak era keemasan Blok M sebagai destinasi warga #jaksel di tahun 1980an, jauh sebelum berkembang sebagai Little Tokyo. Ini menjelaskan adanya bangunan-bangunan retro yang kini diisi tempat makan hype,” ujar Gupta.
