1. Lifestyle
  2. Jarang Disadari, 5 Perilaku Seksisme Ini Sering Kamu Lakukan dan Terjadi Padamu
Lifestyle

Jarang Disadari, 5 Perilaku Seksisme Ini Sering Kamu Lakukan dan Terjadi Padamu

Jarang Disadari, 5 Perilaku Seksisme Ini Sering Kamu Lakukan dan Terjadi Padamu

Seksisme merupakan sebuah perilaku diskriminatif yang kerap dilakukan oleh seseorang dengan cara mengejek, menyindir, memberikan batasan apa yang semestinya dilakukan wanita maupun pria, juga tindakan meremehkan satu gender tertentu, Ladies. Biasanya, pelaku seksisme ini tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya merupakan bentuk seksisme yang menyerang satu gender, bahkan terkadang orang yang mendapat perilaku seksisme juga tidak menyadarinya. Kebanyakan orang menggunakan tindakan seksisme sebagai bahan candaan, sehingga mereka jarang menyadari bahwa perilaku ini merupakan sebuah bentuk diskriminatif.

Menurut laman Britannica, istilah seksisme ini muncul dari feminisme gelombang kedua di tahun 1960-1980an. Pada zaman itu, terdapat suatu kepercayaan bahwa satu gender lebih unggul atau lebih berharga ketimbang gender lainnya. Terlebih, seksisme ini awalnya digunakan untuk meningkatkan kesadaran adanya penindasan terhadap anak perempuan dan wanita. Seiring berjalannya waktu, seksisme pun kini bisa menyerang kedua gender tersebut maupun transgender. Jadi, apa saja sih 5 perilaku seksisme yang jarang banget kita sadari, Ladies?

1. Perilaku seksisme ketika menasihati: “Kamu itu wanita, tak usahlah sekolah tinggi-tinggi, nanti tak ada yang mau jadi pacarmu,”

Perilaku seksisme ketika menasihati
sumber: freepik.com

Memberikan nasihat kepada orang terdekat itu memang baik, apalagi jika niatmu memang untuk mengajaknya ke jalan kebenaran. Tapi, kalau nasihatmu malah menyesatkan seperti ini, sebaiknya hindari untuk melakukannya deh, Ladies. Seolah-olah peduli kepada seorang teman wanita, lantas kamu memintanya untuk tidak perlu sekolah tinggi hanya karena khawatir jika temanmu itu tak laku-laku. Percaya deh, pikiranmu yang seperti itu adalah gaya lama. Sedangkan saat ini empowerment lagi kuat-kuatnya digalang di berbagai negara dengan satu tujuan yang sama, yaitu menyetarakan semua gender agar mendapat hak yang sama. Jadi, hentikan kebiasaan untuk melarang wanita berpendidikan tinggi maupun berkarir cemerlang, ya!

2. Perilaku seksisme ketika mengejek: “Laki kok hobi masak, suka nangis lagi,”

Perilaku seksisme ketika mengejek
sumber: freepik.com

Memangnya kenapa kalau laki-laki hobi masak? Sudah banyak kok, chef di dunia dan di negeri ini yang berjenis kelamin laki-laki. Kalau mereka memang jago masak dan rasanya pun enak, semestinya tak perlu jadi masalah, kan? Lalu, kenapa juga lelaki yang menangis kerap diejek? Menangis itu adalah kegiatan yang menyehatkan lho, Ladies. Sebab, dengan menangis segala kotoran dan zat racun yang ada di dalam mata akan dibersihkan. Sehingga penglihatan pada matamu pun akan jernih kembali. Menangis juga bisa meredakan stres dan mengembalikan mood yang baik. Tanamkan pada pikiranmu sendiri, bahwa siapapun berhak menangis.

3. Perilaku seksisme ketika bercanda: “Dasar ya, cewek, gitu aja cengeng. Baper lagi! Hahaha,”

Perilaku seksisme ketika bercanda
sumber: freepik.com

Wanita kerap kali mendapat julukan yang merendahkan dan biasanya dilakukan oleh mereka yang memuja paham patriarki. Makanya, ketika wanita menangis, mereka sering mendapat judge “dasar cewek” sebagai julukan yang merendahkan. Selain itu kata baper atau terbawa perasaan juga sering dilekatkan pada wanita. Sebab, sebuah pandangan turun-temurun bahwa laki-laki cenderung menggunakan logika, dan wanita dominan menggunakan perasaan, membuat wanita kerap dibilang baper oleh sebagian orang si pelaku seksisme.

4. Perilaku seksisme ketika menyindir: “Oh, pengemudinya perempuan, pantas saja bawa busnya lelet,”

Perilaku seksisme ketika menyindir
sumber: freepik.com

Pernah tidak sih, Ladies, kamu mendengar sindiran “Oh, pengemudinya perempuan, pantas saja bawa busnya lelet,” ketika sedang menaiki bus atau trans? Ketika bus yang kamu naiki berjalan sedikit lebih lambat dari biasanya, beberapa orang yang berdiri atau duduk di belakang kemudi driver pasti akan melongok untuk memastikan siapakah pengemudinya. Nah, jika pengemudinya wanita, mereka akan memberi sindiran seperti itu, dan yang bikin lebih sesak lagi jika yang berkata seperti itu adalah sesama wanita. Tentu, akan sangat tidak terasa sekali jargon menguatkan sesama wanita dalam kondisi tersebut. Bahkan, kita sendiri pun kadang masih suka kecewa dan khawatir jika mendapat driver ojek online berjenis kelamin wanita. Benar tidak?

5. Perilaku seksisme ketika memberi saran: “Kamu itu laki-laki. Kepala keluarga. Masa nyari nafkah aja dibantu istri. Apa tidak malu?”

Perilaku seksisme ketika memberi saran
sumber: freepik.com

Jika kamu sempat mendengar ada orang yang berkata “Kamu itu laki-laki. Kepala keluarga. Masa nyari nafkah aja dibantu istri. Apa tidak malu?” kepada pasanganmu, maka segeralah beri tahu kepadanya bahwa di dalam rumah tangga, kita memang kerap mendengar kalau kodrat laki-laki adalah mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Tapi, kalau kita sebagai seorang wanita bisa membantu suami di bidang perekonomian, ya kenapa tidak? Jadi, buat apa malu? Semestinya, suami bangga ketika ia memiliki istri yang tak hanya bisa menyelesaikan pekerjaannya di rumah, tetapi juga bisa membantunya memenuhi kebutuhan.

Nah, setelah memahami 5 perilaku seksisme tadi, ada baiknya jika kita mau introspeksi diri, Ladies. Apakah kita masih melakukan tindakan seperti itu atau tidak. Jika masih, sebaiknya kita hindari. Sebab, seperti halnya mereka yang mendapat perilaku seksisme, kita sebagai wanita tentu juga tidak mau kan kalau harus diatur-atur melulu ketika ingin melakukan sesuatu?

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel