1. Beauty
  2. Jangan Tunggu Menyesal! Simak Ciri Krim Pemutih Wajah yang Berbahaya
Beauty

Jangan Tunggu Menyesal! Simak Ciri Krim Pemutih Wajah yang Berbahaya

Jangan Tunggu Menyesal! Simak Ciri Krim Pemutih Wajah yang Berbahaya

ilustrasi krim pemutih berbahaya. (Special)

Ladiestory.id - Memiliki kulit putih merupakan simbol kecantikan bagi sebagian wanita. Oleh karena itu, penjualan produk kecantikan yang mengandung pemutih kulit menjadi salah satu yang laris di pasaran. Bahkan, tak segan para pembeli merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan kulit putih impiannya. Sayangnya, banyak sekali produk pemutih yang justru mengandung bahan kimia berbahaya.

Bahan tersebut banyak ditambahkan demi sebuah efek yang dapat dirasakan secara signifikan oleh penggunanya. Salah satu bahan yang paling sering digunakan sebagai whitening agent adalah merkuri. Meski bahan ini terbukti dapat mendorong perubahan kulit menjadi putih dalam waktu singkat, namun bahaya yang ditimbulkan sebagai efek pemakaian sangatlah mencengangkan. Mulai dari kondisi kulit menjadi rusak hingga meningkatnya risiko kanker kulit. Alangkah baiknya kamu perlu mengetahui ciri krim pemutih wajah yang berbahaya.

Berikut ulasannya!

Tidak Memiliki Ijin BPOM

Ilustrasi krim pemutih berbahaya. (Special)

Sebelum melakukan pembelian produk krim pemutih wajah atau kecantikan lainnya, kamu perlu melakukan pengecekan BPOM terlebih dahulu. Hal yang sering dianggap sepele ini justru dapat menjadi gerbang utama dalam pencegahan, lho. Pastikan kamu mendapati nomor BPOM pada kemasan kosmetikmu atau cek detail produk melalui situs resmi BPOM. Selamat mencoba, Ladies!

Memiliki Bau Menyengat

Ilustrasi krim pemutih berbahaya. (Special)

Bagi kamu yang menggunakan krim pemutih wajah, coba perhatikan baunya. Sebab, jika sebuah produk pemutih memiliki bau menyengat, bisa jadi terkandung bahan berbahaya. Penggunaan bahan kimia berbahaya pada suatu produk dapat memicu adanya bau bernuansa logam yang sangat berat. Namun, beberapa oknum nakal juga menutupi hal ini dengan mencampurkan wewangian yang sangat banyak. Serem banget ya, Ladies!

Lengket dan Tidak Merata

Ilustrasi krim pemutih berbahaya. (Special)

Ketika sebuah krim pemutih wajah yang diaplikasikan terasa agak lengket di wajah dan bahkan setelah beberapa jam digunakan, bisa jadi mengandung bahan kimia yang sangat tinggi. Selain lengket, krim pemutih yang tidak dapat tercampur rata perlu kamu waspadai. Hal semacam ini tentu menunjukkan adanya penggunaan bahan dalam proses produksi yang tidak sesuai takaran atau berbahaya. Sehingga, bukannya terserap dalam kulit secara baik, justru menimbulkan kerusakan pada kulit wajahmu.

Menimbulkan Rasa Perih dan Memerah

ilustrasi krim pemutih berbahaya. (Special)

Beberapa produk kecantikan mungkin akan membrikan efek seperti purging terlebih dahulu. Namun, kamu juga perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan purging dan breakout yang berlebihan. Purging merupakan proses adaptasi kulit terhadap suatu produk baru. Sedangkan breakout, merupakan iritasi kulit yang disebabkan bahan kimia berbahaya. Jika produkmu membuat reaksi perih dan memerah, lebih baik hentikan sementara waktu penggunaannya dan konsultasikan produk ke dokter kulit spesialis untuk mengetahui kandungannya.

Hasilnya Terlalu Instan

ilustrasi krim pemutih berbahaya. (Special)

Mungkin kamu sering melihat iklan produk krim pemutih wajah menjajikan hasil dalam 1 minggu bukan? Ternyata, hal seperti itu perlu kamu waspadai, lho. Sebab, perubahan warna kulit yang normal terjadi dalam kurun waktu satu hingga tiga bulan. Namun, jika mengandung bahan berbahaya maka akan menghasilkan efek putih kurang dari dua minggu. Selain durasi, kamu juga perlu cek pada bagian efek putih yang dihasilkan. Jika lebih cenderung putih abu-abu atau yang pucat, maka produk ini kemungkinan memiliki kandungan berbahaya di dalamnya. Harus waspada, ya!

Itulah ciri krim pemutih wajah yang berbahaya. Lakukanlah berbagai pengecekkan sebelum kamu menggunakan produk pemutih. Selain itu, hentikan jika terjadi kerusakan pada kulit. Jangan tunggu menyesal!

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel