1. Lifestyle
  2. Jangan Terburu-Buru! Ini Tanda Kamu Siap Menikah
Lifestyle

Jangan Terburu-Buru! Ini Tanda Kamu Siap Menikah

Jangan Terburu-Buru! Ini Tanda Kamu Siap Menikah

Ilustrasi pernikahan. (Special)

Ladiestory.id - Menikah merupakan dambaan dari setiap orang. Apalagi buat mereka yang sudah memiliki pasangan dan menjalin hubungan cukup lama.

Tentu saja, keinginan menikah dengan tujuan untuk menyatukan dua individu dalam  suatu ikatan yang sah. Perlu diingat bahwa menikah bukan hanya menghalalkan pasangan tetapi juga banyak tanggung jawab baru yang harus dilakukan setelah menikah.

Tanda Siap Nikah

Idealnya pasangan yang menikah setidaknya berusia di atas 20 tahun. Karena di usia tersebut kebanyakan orang sudah matang secara financial maupun emosional.

Kesiapan menikah sebenarnya tergantung pada individu masing-masing. Namun setidaknya ada tujuh indicator yang bisa dijadikan patokan tentang kesiapan menikah. Yuk Ladies, simak indikator kesiapan menikah. Apakah Kamu sudah termasuk kategori tersebut?

1. Kesiapan Finansial

Kesiapan dalam hal keuangan merupakan salah satu indicator yang menentukan siap atau tidaknya Kamu untuk menikah. Kematangan secara financial akan menentukan  berhasil atau tidaknya sebuah pernikahan.

Kematangan secara financial berarti Kamu sudah mampu menafkahi dirimu sendiri atau belum. Karena nantinya setelah menikah diharapkan bisa menafkahi keluarga sendiri, terlebih  bagi kaum laki-laki. Jangan sampai ketika sudah menikah masih bergantung dengan orang tua, ya!

2. Kematangan Emosional

Ilustrasi pasangan kekasih. (Special)
Ilustrasi pasangan kekasih. (Special)

Kehidupan setelah menikah tidak selalu indah seperti yang dibayangkan. Cobaan dan masa-masa sulit pasti akan datang dalam kehidupan rumah tanggamu.

Ketika Kamu sudah bisa menjadi pendengar yang baik ketika diajak curhat. Berani berbicara jujur tentang perasaan dan pendapatmu mengenai orang lain. Menerima kekurangan dari pasanganmu, bisa dikatakan bahwa kamu sudah matang secara emosional.

Jika sudah memiliki kematangan mental dan emosional maka nantinya Kamu akan mudah diajak berdiskusi dengan pasanganmu. Bisa menyelesaikan masalah yang ada dengan cepat dan tepat.

Kamu tidak akan membawa-bawa urusan pekerjaan dengan urusan rumah tangga. Mudah beradaptasi dengan lingkungan termasuk keluarga pasanganmu adalah tanda Kamu siap menikah.

3. Mampu Berkomitmen

Dalam sebuah pernikahan, kepercayaan dan komitmen pasangan adalah pondasi utama. Ketika Kamu bisa membangun kepercayaan dan memegang komitmen, itu tandanya Kamu siap menikah dengan pasanganmu.

Komitmen sangat dibutuhkan karena pernikahan bukanlah hal main-main melainkan hal sacral yang akan dijalani seumur hidup.

4. Tahu Kriteria Pasangan yang Dibutuhkan

Dulu ketika masih muda mungkin Kamu menginginkan pasangan yang memiliki wajah tampan dan juga romantis. Namun seiiring berjalannya waktu kriteria pasangan idamanmu akan berganti. Kamu akan semakin tahu pasangan seperti apa yang Kamu butuhkan.

Kamu akan tahu ketika menjalin hubungan dengan orang, apakah orang tersebut adalah seseorang yang Kamu butuhkan dan bisa mengerti dirimu atau tidak.

5. Tanggapan Orang Terdekat

Ilustrasi hubungan anak dan orang tua. (Special)
Ilustrasi hubungan anak dan orang tua. (Special)

Tanggapan dan penerimaan dari orang terdekatmu adalah hal yang harus Kamu pertimbangkan. Bagaimana tanggapan mereka tentang pasanganmu? Karena seringkali ketika sedang jatuh cinta semua hal yang ada pada pasanganmu semuanya benar. Maka dari itu kamu butuh pendapat dari teman atau keluargamu.

6. Siap Berbagi

Setelah menikah tentunya tidak ada sekat lagi antara milikmu dan milik pasanganmu. Semua aspek kehidupan telah tergabung menjadi satu. Kamu tidak bisa lagi bersifat egois. Sikap saling menerima dan saling mengalah tentunya sangat dibutuhkan dalam kehidupan pernikahan.

7. Move On dari Masa Lalu

Jika kamu sudah tidak lagi memikirkan masa lalumu dengan mantan kekasih artinya Kamu sudah siap untuk menikah. Karena kehidupanmu di masa mendatang setelah menikah akan Kamu habiskan dengan pasanganmu.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel