Ladiestory.id - ASI memiliki banyak nutrisi karena komposisi dalam ASI terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, serta enzim. Kandungan tersebut yang membuat bayi terhindar dari beberapa masalah kesehatan seperti, risiko bayi diare, ISPA, pneumonia, asma, obesitas, hingga diabetes.
ASI harus diberikan kepada bayi selama 2 tahun dengan ASI ekslusif 6 bulan. Tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak memberikan ASI. Jika ibu bekerja dan tidak sempat menyusui langsung dari puting, maka ada alternatif yaitu memompa ASI dan memberiknanya melalui botol.
Jangan Sia-siakan Kolostrum
ASI yang pertama keluar dari puting ibu setelah melahirkan disebut juga dengan kolostrum. Warna kolostrum biasanya kuning atau bisa juga berwarna putih dengan tingkat cairan yang kental.
Di sini ibu harus segera memberikan kolostrum kepada bayi meski hanya sedikit atau beberapa tetes saja. Hal ini dikarenakan nutrisi dari kolostrum dapat menjadi antibodi pertama yang diterima oleh sang bayi.
Di sisi lain, kolostrum membantu proses keluarnya mekonium, dengan menjadi sebagai cairan pencahar alami. Mekonium merupakan tinja yang terakumulasi sebelum bayi lahir. Bayi baru lahir butuh mengeluarkan mekonium guna mengurangi risiko terjadinya penyakit kuning.
ASI dapat keluar dengan lancar setelah 2-4 hari keluarnya kolostrum jika ibu rutin menyusui sang buah hati. ASI yang baik akan dipenuhi dengan kandungan air dan laktosa pada tahap awal, sedangkan pada akhir berganti menjadi kalori dan lemak. Berikut komponen yang ada pada kandungan ASI.
1. Karbohidrat
Bayi akan mengonsumsi ASI dengan komposisi karbohidrat atau laktosa guna mempersiapkan penyerapan magnesium, fosfor, serta kalsium.
2. Protein
Protein whey sebesar 60 persen dan kasein 40 persen adalah komponen protein dalam ASI. Mempunyai peran penting dalam perlindungan tubuh terhadap infeksi, kedua protein ini akan diserap tubuh bayi terlebih dahulu. Berbeda dengan susu formula yang tercerna lebih susah ketimbang ASI. Protein ASI tersusun dari:
IgA, IgG, dan IgM sekretorik; Ketiganya adalah jenis antibodi yang berperan melindungi tubuh dari bakteri serta virus, dan juga mencegah alergi.
Lysozim; Lysozim berperan menjadi enzim yang melindungi tubuh dari bakteri buruk Salmonella serta Coli.
Laktoferin; Laktoferin berperan menghambat pertumbuhan bakteri yang bergantung dengan zat besi di saluran pencernaan.
Faktor bifidus; Berperan mendukung perkembangan laktobasilus yang melindungi tubuh dari bakteri berbahaya.
3. Lemak
Vitamin dapat terserap dengan baik dengan adanya bantuan lemak. Selain menjadi sumber utama kalori, lemak juga berpengaruh untuk perkembangan otak, sistem saraf, dan retina.
4. Vitamin
Vitamin A, D, E, K, C, niasin, dan riboflavin terkandung dalam ASI untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi.
5. Mineral
Dalam ASI, dapat ditemukan zat besi, zinc, kalsium, natrium, magnesium, selenium, serta klorida. Komposisi mineral tersebut, membantu tumbuh kembang bayi, membuat tulang, otot, dan saraf kuat, dan menyerap nutrisi dengan baik.