1. Health
  2. Jangan Sembarangan, Begini Cara Tepat Gunakan Cotton Bud
Health

Jangan Sembarangan, Begini Cara Tepat Gunakan Cotton Bud

Jangan Sembarangan, Begini Cara Tepat Gunakan Cotton Bud

Cotton Bud. (Freepik.com)

Ladiestory.id - Cotton bud dipercaya sebagai alat yang aman digunakan untuk membersihkan telinga, namun pada kenyataannya seseorang tidak boleh sembarangan dalam menggunakan cotton bud. Penggunaan benda kecil tersebut justru dapat menjadi penyebab gangguan pada telinga.

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher RSPI Bintaro Jaya, dr. Ashadi Budi mengungkapkan bahwa sebenarnya secara alami telinga seseorang sudah membersihkan bagiannya sendiri tanpa perlu dibersihkan lagi.

Kotoran telinga sebetulnya akan keluar dengan sendirinya melalui mekanisme alami tubuh. Ketika terjadi pergerakan otot wajah, cairan yang terdapat pada kulit telinga akan membantu mengeluarkan kotoran. Kehadiran warna kuning pada telinga adalah hal yang alami, karena cairan tersebut membantu dalam proses pengeluaran kotoran.

"Normalnya begitu jalannya keluar. Tidak usah diapa-apain. Waktu kita lihat saluran tidak diapa-apain, di sini akan kuning. Normalnya telinga itu kuning," kata dr. Ashadi Budi, di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

Lebih lanjut, sang dokter menjelaskan bahwa cotton bud digunakan hanya untuk membersihkan daun telinga atau bagian luar telinga saja, tidak perlu dimasukkan ke dalam bagian telinga.

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan daerah dalam telinga, dikhawatirkan akan terjadi gangguan pada pendengaran. Mulai dari luka, bocor, hingga gangguan pendengaran lainnya yang dapat membuat telinga fatal.

"Sebenarnya jangan masukkan ke dalam saluran telinga. Ini hanya membersihkan luar telinga atau daun telinga. Saluran telinga tidak boleh," ucap dr. Ashadi Budi.

Bila ingin membersihkan telinga, dr. Ashadi menyarankan hanya untuk membersihkan area luar telinga saja. Atau bila diperlukan, cukup bersihkan daun telinga dan area di sekitar lubang telinga dengan handuk saat mandi.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel