Tidak seperti orang dewasa yang bisa dengan mudah mencurahkan isi hatinya kepada orang lain tentang segala hal yang membuatnya stres, anak ternyata tidak bisa semudah itu mengungkapkan permasalahannya kepada keluarga lho, Ladies. Selain itu, jika orang dewasa bisa lebih gampang mendeteksi adanya masalah atau gangguan pada jiwa dan mentalnya, ternyata anak harus dibimbing terlebih dahulu agar ia mau menceritakan segala permasalahannya. Biasanya, orang tua kerap tersadarkan kalau anak sedang memiliki masalah ketika nilai pelajarannya menurun atau ketika orang tua mendapat panggilan dari kepala sekolah tempat anak belajar. Nah, daripada terlambat menyadari persoalan anak yang bisa menyebabkannya mengalami depresi, ada baiknya jika kamu mengetahui 4 gejala depresi dini pada anak supaya kamu bisa mengantisipasinya!
1. Menarik diri dari lingkungan sekolah dan pertemanan
Jika kamu sering menemukan buah hatimu sedang menyendiri seorang diri, padahal teman-temannya sedang bermain bersama di lingkungan yang sama, bisa jadi anak sedang mengalami depresi dini tanpa sepengetahuanmu, Ladies. Biasanya, jika anak mulai menarik diri dari lingkungan pertemanannya dan merasa lebih nyaman ketika menyendiri atau beraktivitas seorang diri, itu berarti anak sedang tidak memercayai orang lain sebagai temannya. Bisa jadi ia pernah merasa dikecewakan oleh teman-temannya, sehingga ia mulai merasa tidak percaya kepada orang lain lagi. Di kala seperti ini, ada baiknya jika kamu sebagai ibu mulai bertanya dan mengajaknya bercerita.
2. Perubahan nafsu makan dan sulit tidur
Anak menjadi tidak nafsu makan dan semakin sulit jika diajak tidur? Bisa jadi itu salah satu tanda dari gejala depresi dini pada anak yang tidak kamu sadari. Anak akan menjadi malas untuk makan karena pikirannya terlalu sibuk memikirkan permasalahannya. Sehingga ia akan mogok makan dengan sendirinya dan menghabiskan waktu hanya untuk menelaah masalahnya sendiri. Begitupula jika diajak tidur siang atau tidur malam, ia pasti akan ogah-ogahan karena dirinya sendiri sedang asyik merenungkan masalahnya. Jika kelakuannya ini dibiarkan saja, tentu anak akan kekurangan nutrisi dalam tubuh yang semestinya didapatkannya dari makanan dan istirahat dan cukup. Beware, Ladies!
3. Sulitnya berkonsentrasi dan mudah gagal fokus
Depresi dini kerap kali menjadi salah satu penyebab turunnya nilai pelajaran yang didapatkan buah hati. Seperti halnya ketika depresi dini menjadikan anak tidak nafsu makan dan sulit tidur, depresi dini pada anak juga akan menyebabkannya tidak mudah berkonsentrasi dan sering gagal fokus. Hal itu terjadi karena otaknya telah dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan dari permasalahannya yang sebenarnya belum bisa ia pecahkan sendiri. Sehingga, anak akan lebih sulit mencerna berbagai mata pelajaran yang diterimanya di sekolah maupun di rumah.
4. Keluhan fisik seperti kelelahan dan sakit kepala yang terlalu sering
Anak yang mudah sekali mengeluh kelelahan dan sakit kepala akhir-akhir ini juga bisa jadi tanda gejala depresi dini yang sedang dialaminya. Biasanya, keluhan fisik ini disertai pula dengan emosi yang mudah meledak-ledak dan menjadikan anak mudah marah, bahkan hanya karena hal yang sepele. Sedangkan, rasa sakit pada kepala anak sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama, Ladies. Sebab, jika terlalu lama dibiarkan, depresi bisa saja mengganggu fungsi dan kerja otak pada anak. Belum lagi dampak kesehatan lainnya yang mungkin saja berbahaya bagi tubuh anak!
Jika kita sudah mengetahui gejala depresi dini pada anak sejak dini, kita pun bisa menanganinyas segera mungkin jika anak memang mengalami hal serupa. Kita bisa mengajaknya berbincang dan berdiskusi secara seru, supaya anak mau bercerita tentang permasalahannya tanpa batasan apapun.