Ladiestory.id - Jerawat emang selalu bikin wanita merasa minder dan tidak percaya diri saat bertemu orang baru. Kulit berjerawat kondisi kulit dimana terjadi peradangan pada folikel rambut yang menyebabkan munculnya jerawat.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti produksi minyak berlebih, perubahan hormon, bakteri, peradangan, dan faktor genetik.
Faktor yang Mempengaruhi Kulit Berjerawat
1. Perubahan Hormon
Perubahan hormon selama masa remaja, menstruasi, kehamilan, atau kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat memicu produksi minyak berlebih dan jerawat.
Selama masa remaja, perubahan hormon dapat merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi minyak berlebih, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Selain itu, perubahan hormon selama siklus menstruasi, kehamilan, dan penggunaan kontrasepsi hormon juga dapat memainkan peran dalam munculnya jerawat.
2. Produksi Minyak Berlebih
Kulit yang cenderung berminyak memiliki risiko lebih tinggi untuk jerawat karena produksi minyak yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori.
3. Bakteri
Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) yang biasanya ada di kulit dapat berkembang biak di dalam pori-pori yang tersumbat, menyebabkan peradangan.
4. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan masalah kulit berjerawat dapat meningkatkan risiko kamu terkena kondisi ini. Riwayat keluarga dengan masalah kulit berjerawat dapat meningkatkan kemungkinan kamu mengalami kondisi serupa. Faktor genetik dapat mempengaruhi seberapa rentan kulit kamu terhadap jerawat.
5. Stres
Stres dapat merangsang pelepasan hormon stres yang disebut kortisol. Kortisol dapat mempengaruhi produksi minyak berlebih dan memicu munculnya jerawat.
Pencegahan dan Perawatan
1. Membersihkan Wajah
Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih wajah yang sesuai untuk kulit berjerawat.
2. Gunakan Produk Non-Komedogenik
Pilih produk perawatan kulit dan makeup yang tidak akan menyumbat pori-pori.
3. Perawatan Medis
Jika jerawat kamu parah, berkonsultasilah dengan dokter kulit. Mereka dapat meresepkan perawatan topikal seperti retinoid, antibiotik, atau benzoyl peroxide, atau merujuk kamu ke perawatan yang lebih intensif seperti terapi cahaya atau pengobatan oral.
4. Hindari Memencet Jerawat
Memencet jerawat dapat memperburuk peradangan dan meninggalkan bekas luka.
5. Perhatikan Pola Makan
Konsumsi makanan sehat, kaya serat, dan hindari makanan yang dapat memicu peradangan.
6. Kelola Stres
Stres dapat mempengaruhi produksi hormon yang berkontribusi pada jerawat. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga teratur.
Jerawat cenderung lebih umum selama masa remaja dan awal dewasa muda karena fluktuasi hormon yang kuat. Namun, pada beberapa orang, jerawat dapat tetap muncul bahkan setelah usia dewasa.
Beberapa obat-obatan, terutama yang mengandung hormon atau steroid, dapat mempengaruhi kondisi kulit dan memicu munculnya jerawat. Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu dapat lebih baik mengelola dan mencegah munculnya jerawat.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, jadi apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak cocok untuk orang lain. Jika kamu memiliki masalah kulit berjerawat yang meradang jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi.