Menulis adalah kemampuan dasar yang dimiliki sejak awal bersekolah. Namun ada hal yang terkesan biasa yang sering membuat kita bingung, seperti penggunaan kata di dan kata depan lain.
Hal ini mungkin adalah dasar ilmu kepenulisan dalam menghindari kalimat yang salah.
Penulis terkadang dianggap sebagai profesi yang mudah. Beberapa menganggap hanya mengungkapkan apa yang dipikirkan ke dalam tulisan. Penulis dituntut untuk dapat menyampaikan tulisan yang baik dan benar.
Struktur tulisan yang tepat berguna dalam membantu tulisan menjadi lebih mudah dibaca, dipahami, dan memberikan makna yang jelas.
Penerapan kata depan menjadi masalah yang sering terjad pada penulis. Beberapa diantara mereka belum dapat memahami pemakaian kata itu dengan tepat.
Meskipun masalah kata hubung dan akhiran terkadang menjadi pertanyaan klise masih dibingungkan.
Hal sepele ini tidak begitu diperhatikan, padahal sangat berpengaruh pada penerapan kehidupan sehari-hari.
Lebih Dekat Mengenal Dengan Kata Depan
Pada dasarnya, kata “di” merupakan sebuah dalam kategori kata depan. Kata depan dapat diartikan sebagai kata pelengkap dalam Bahasa Indonesia yang membantu memperjelas makna suatu kalimat.
Kita perlu mengerti pemakaian kata di dengan baik supaya orang lain dapat memahami kalimat kita dengan mudah. Secara fungsional, kata “di “ berperan seperti tanda baca, spasi, dan semacamnya.
Selain itu, kata depan sendiri biasa digunakan sebagai preposisi, karena penempatannya ada di bagian awal dan diikuti oleh kata lainnya. Contoh kata yang diikuti bisa kata benda, kata kerja, dan kata lain yang menunjukkan keterangan.
Cara Tepat Penggunaan Kata “Di”
Pemakaian kata “di“ biasanya ditemukan pada penyatuan dengan kata benda/ keterangan dan dipisah dari kata benda atau keterangan.
Langkah awal dalam membedakan penempatan kata “di” mulai dari pahami konteks dasar kapan dipisah dan digabung.
1. Digabung
Pemakaian kata “di” ini yang digabung adalah untuk konteks, sebagai berikut.
Kata “di” berfungsi sebagai imbuhan. Manfaat dari penggabungan kata ini untuk menunjukan makna yang jelas Misalnya: dilanjutkan, diteruskan, ditangani.
Kata “di” digunakan dalam kondisi membentuk kata kerja pasif. Contohnya adalah ditinggalkan, ditulis, diubah, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan perubahan dari kalimat aktif menjadi meninggalkan, menulis, mengubah, dan sebagainya.
2. Dipisah
Penggunaan kata “di“ yang selanjutnya adalah dipisah. Biasanya dilakukan pada kondisi berikut ini.
Kata “di” diikuti oleh kata lain yang membentuk kata kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah tempat, waktu, nama orang, suatu lokasi, dan sebagainya.
Sebagai contoh di siang hari, di Pekalongan, di pusat kota, di waktu malam, dan lain sebagainya.
Mungkin terlihat sepele tapi memang penting untuk dipahami. Hal ini yang membuat kita lebih mudah memahami cara dalam membedakan kata depan atau menyatukannya akan dengan struktur kalimat.
Pemakaian kata “di“ yang kurang tepat akan memunculkan fungsi yang berlainan.
Seringkali kata “di“ berfungsi hanya sebagai kata depan, tapi pada penerapan lainnya terkesan muncul sebagai suatu kata yang menyatu dengan kata lain.
Seperti kata “di” dihapus dapat mengubah makna dari kata tersebut. Pastikan kita tidak keliru dalam menentukan pemakaian kata “di “.