Ladiestory.id - Kemoterapi merupakan salah satu cara pengobatan yang dilakukan bagi penderita kanker. Pengobatan ini dimaksudkan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker yang ada di dalam tubuh.
Pengobatan kemoterapi diberikan bergantung pada jenis dan tingkat penyebaran kanker. Kemoterapi memang bertujuan untuk menyembuhkan kanker, namun kemoterapi memiliki beberapa efek bagi kesehatan tubuh.
Rambut Rontok
Dikutip American Cancer Society, rambut rontok menjadi salah satu efek samping dari kemoterapi yang pasti dialami oleh semua orang. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk kemoterapi mampu membuat rambut menjadi rontok.
Kerontokan rambut ini tidak langsung terjadi saat awal kemoterapi. Biasanya, pasien akan mengalami rambut rontok setelah melakukan beberapa kemoterapi. Sehingga, banyak pasien yang lebih memilih langsung menghabisi rambutnya hingga botak. Dibanding harus meratapi kesedihan melihat rambutnya semakin rontok setiap harinya.
Tubuh Mudah Lelah
Efek samping kemoterapi yang lainnya yakni kelelahan atau fatigue. Efek samping ini pun menjadi dampak yang biasanya terjadi. Setiap orang tentu mengalami kelelahan dalam melakukan aktivitas. Namun rasa lelah yang dialami pada pasien kemoterapi akan jauh dirasa dua kali lipat.
Sehingga, rasa lelah ini akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Terlebih, rasa lelah tersebut akan berujung pada rasa kantuk yang berlebihan hingga rentan sakit persendian. Dikutip Mayo Clinic, rasa lelah tersebut terjadi lantaran tubuh lebih banyak memperbaiki kerusakan sel saat kemoterapi.
Pencernaan Bermasalah
Pencernaan juga turut mengalami masalah bagi pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi. Saat kemoterapi, terjadi kerusakan sel-sel sehat dan tidak berfungsi dnegan baik. Masalah pada pencernaan ini dimulai dengan gejala muntah, mual, hingga perubahan pola makan. Efek kemoterapi paling parah pada pencernaan, yakni diare atau sembelit secara tiba-tiba.
Sehingga, para pasien kemoterapi lebih memilih menghindari makanan yang pedas dan makanan sensitif. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk mengonsumsi makanan dengan serat tinggi dan minum banyak air putih.
Penurunan Jumlah Sel Darah Putih
Penurunan jumlah sel darah putih atau neutropenia merupakan salah satu dampak dari kemoterapi. Sehingga, tak perlu heran jika sebelum kemoterapi, dokter akan memeriksa jumlah sel putih selama perawatan.
Pasalnya, obat yang digunakan untuk kemoterapi dapat membunuh sel kanker sekaligus sel darah putih yang sehat. Jumlah sel darah putih yang sedikit membuat penderita lebih berisiko terkena infeksi.
Sehingga, pasien akan lebih sering-sering mencuci tangan agar terhindar dari infeksi. Oleh sebab itu, berhati-hatilah jika sudah mengalami demam lantaran menjadi salah satu tanda infeksi.
Kulit Mudah Memar dan Berdarah
Bagi pasien kemoterapi tak perlu heran jika tubuh tiba-tiba muncul memar hingga kulit berdarah. Pasalnya, hal ini menjadi salah satu efek dari pengobatan kemoterapi. Sehingga, pasien kemoterapi akan menghindari kegiatan yang memicu sedera. Seperti berkebun atau pun aktivitas lainnya.
Namun, jika mendapati luka hingga berdarah yang tak kunjung berhenti, segera periksa ke dokter. Atau pun jika sering mendapati luka memar yang tidak kunjung membaik segeralah berkonsultasi pada dokter.
Infeksi pada Mulut
Dilansir American Cancer Society, beberapa pasien akan mengalami infeksi mulut. Biasanya efek samping kemoterapi ini terjadi sekira 1 hingga 2 minggu. Infeksi mulut yang dialami setiap pasien akan berbeda-beda. Mulai dari sariawan, ataupun gusi berdarah. Beberapa orang mengatasi permasalahan ini dengan kumur air hangat dicampur garam.
Namun, memang cara ini membuat rasa yang sangat menyiksa lantaran cukup menyakitkan. Kamu bisa memilih untuk menggunakan pasta gigi khusus untuk meminimalisir infeksi pada mulut.