Ladiestory.id - Vaksinasi influenza rupanya menjadi salah satu vaksin pilihan yang sangat penting. Seperti yang diketahui, virus influenza di alam bebas terus bermutasi sehingga berpotensi meningkatkan risiko infeksi, terutama bagi kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan, ibu hamil, anak, dan orang lansia.
Influenza sendiri merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan virus influenza tipe A, B, dan C yang mudah bermutasi. Influenza bukan sekadar batuk dan pilek biasa atau common cold. Gejala influenza lebih berat dibandingkan flu biasa dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem organ lainnya.
“Jadi influenza itu tidak sama dengan batuk pilek biasa, ini sering disamakan karena gejalanya banyak yang sama, tetapi influenza jauh lebih serius, gejalanya lebih berat, dan menularkan lebih banyak, serta mempunyai komplikasi terutama bagi orang-orang yang kekebalan tubuhnya menurun,” jelas Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi dalam sosialisasi Vaksin Influenza di RSUD Pasar Minggu pada Kamis (11/5/2023).
Secara globlal, influenza terjadi pada musim-musim terntentu saja. Namun, berbeda dengan Indonesia, influenza terjadi sepanjang tahun meskipun tetap terjadi peningkatan yang signifikan pada saat musim hujan.
Alasan Influenza Berbahaya
Berbeda dengan common cold atau flu biasa, influenza dinilai sangat berbahaya bagi kesehatan terutamma untuk mereka yang memiliki kekebalan tubuh rendah.
Adapun beberapa alasan mengapa influenza lebih berbahaya dari common cold adalah sebagai berikut:
Influenza dapat mengakibatkan komplikasi seperti radang paru (pneumonia), infeksi telinga, infeksi sinus. Dan memburuknya kondisi medis kronis seperti gagal jantung kongestif, asma, dan diabetes.
Menyebabkan kematian, “WHO mengingatkan kita bahwa setiap tahun orang yang meninggal karena influenza itu sekitar 650 ribu orang, 70% diantaranya adalah usia lanjut,” jelas Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.
Penularan yang sangat cepat. Orang dewasa yang terjangkit influenza diketahui dapat menginfeksi dan menulari orang lain mulai 1 hari sebelum gejala berkembang, dan 5-7 hari setelah didiagnosis influenza.
Siapa Saja yang Wajib Mendapatkan Vaksin Influenza?
Influenza sangat mudah menulari mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah seperti anak-anak di bawah umur, kelompok lanjut usia, kelompok dewasa dengan penyakit komorbid dan para petugas kesehatan.
Namun, saat ini, vaksin influenza masih terbilang sangat sedikit. Padahal, vaksinasi influenza ini harus dilakukan secara rutin setiap tahun sekali.
“Di Indonesia vaksinasi influenza belum mencapai satu juta pertahun, dan itu kebanyakan adalah para jamaah yang akan berangkat umrah,” jelas Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.
- Anak di bawah umur
Anak di bawah umur atau lebih tepatnya masih berusia 6 bulan hingga 5 tahun wajib mendapatkan vaksin influenza. Hal ini lantaran pada usia tersebut, kekebalan tubuh masih belum sempurna.
Ibu Hamil
“Biasanya kita ibu hamil obat dan suntikan kita jauhkan, justru pada vaksin influenza perlu disuntikkan supaya mengurangi resiko berat badan rendah pada waktu lahir, dan mengurangi resiko influenza itu sendiri,” tegas Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.
- Kelompok lanjut usia
Selain anak usia 6 bulan – 5 tahun, kelompok lanjut usia atau yang berumur 65 tahun lebih juga diwajibkan mendapatkan vaksin influenza.
Hal ini lantaran kekebalan tubuh pada kelompok lanjut usia 65 tahun lebih sudah mulai berkurang. Dan pada kelompok lanjut usia juga kerap kali disertai penyakit-penyakit kronis seperti salah satunya adalah diabetes.
- Kelompok dewasa dengan penyakit komorbid
Kelompok dewasa dengan penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi, HIV/AIDS, asma, penyakit jantung atau paru-paru juga diwajibkan mendapatkan vaksinasi influenza.
Sama seperti kelompok lanjut usia, kekebalan tubuh pada kelompok dewasa dengan penyakit komorbid juga berkurang.
- Petugas kesehatan
Selanjutnya adalah petugas kesehatan. Petugas kesehatan dinilai paling membutuhkan vaksinasi influenza lantaran pekerjaanya yang selalu berhadapan dengan berbagai jenis virus dan bakateri penyakit.
“Survey menunjukan 70% tenaga kesehatan yang menderita influenza tetap bekerja karena dianggap itu penyakit ringan, paling-paling pake masker,” ucap Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi.
“Dan kalo dia kontak dengan pasien kanker yang sedang kemoterapi atau radioterapi kalau tertular influenza ceritanya jadi panjang. Pasien yang harusnya sembuh menjadi semakin lama sembuh, bahkan bisa menyebabkan kematian,” sambungnya.
Maka dari itu, dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2023, Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta bekerja sama dengan PT Kalventis Sinergi Farma dan Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI memberikan vaksin influenza kepada lebih dari 600 tenaga kesehatan yang secara langsung menangani pasien lanjut usia dan pasien diabetes.
Vaksinasi influenza untuk tenaga kesehatan ini telah dilakukan sejak 11 Mei 2023 lalu, yang disebarluaskan untuk para tenaga kesehatan di berbagai Rumah Sakit Umum Daerah yang berada di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Jakarta.