Ladiestory.id - Mengerjakan beberapa pekerjaan dalam satu waktu atau multitasking tentu dapat menghemat waktu. Selain itu, orang yang memiliki skill ini dianggap hebat dan menjadi nilai tambah.
Namun ternyata, di balik pekerjaan yang cepat selesai dalam waktu yang singkat, bekerja secara multitasking juga memiliki dampak buruk.
Hal ini dikarenakan, otak dipaksa untuk bekerja secara maksimal selain itu juga dapat menimbulkan risiko adanya beban mental. Ladiestory.Id telah merangkum delapan dampak buruk bekerja secara multitasking.
1. Menurunkan Produktivitas
Bekerja secara multitasking dianggap sangat efisien dan dapat menghemat waktu. Namun ternyata, dapat mempengaruhi tingkat produktivitas.
Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu membuat fokus menjadi terpecah sehingga kamu akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jadi, pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu.
2. Mengurangi Daya Ingat
Bekerja secara multitasking membuat kamu harus mengingat banyak hal. Hal ini ternyata berdampak terhadap daya ingat yang kamu miliki. Terlalu sering bekerja secara multitasking akan membuat daya ingat seseorang menjadi menurun. Kamu akan merasa kesulitan untuk menyimpan atau mengingat memori jangka panjang.
3. Kehilangan Fokus
Dampak buruk selanjutnya bekerja secara multitasking adalah kamu akan lebih rentan kehilangan fokus. Seseorang yang melakukan pekerjaan secara bersamaan dalam satu waktu cenderung akan lebih mudah teralihkan perhatiannya dan kehilangan fokus.
Jika hal ini terus menerus terjadi, maka kamu akan kesulitan membedakan sesuatu yang penting untuk dikerjakan ataupun tidak. Sehingga kamu akan kesulitan untuk menentukan pekerjaan atau tugas mana yang perlu diprioritaskan.
4. Meningkatkan Stres
Bekerja secara multitasking ternyata juga berdampak pada kesehatan mental seseorang. Orang yang terbiasa melakukan pekerjaan secara bersamaan memiliki risiko mengalami stres yang cukup tinggi dibandingkan dengan orang yang hanya melakukan satu pekerjaan.
Pasalnya, orang yang bekerja secara multitasking akan menerima banyak informasi dalam satu waktu. Hal inilah yang membuat informasi tersebut menumpuk di otak dan sulit dicerna. Lama kelamaan, seseorang yang terbebani pikirannya akan pikirannya terbebani akan mengalami depresi, memiliki rasa cemas berlebih, bahkan berujung pada penyalahgunaan obat.
5. Melewatkan Momen
Jika kamu terbiasa melakukan pekerjaan secara multitasking, maka kamu juga akan berisiko kehilangan momen penting dalam kehidupan. Pasalnya, kamu hanya fokus untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Sehingga, kamu seolah tak memiliki waktu untuk sekedar menikmati hidup yang kamu jalani. Kamu juga mungkin akan kehilangan momen quality time dengan orang tersayang.
6. Kreativitas Menurun
Dampak buruk selanjutnya yang akan kamu rasakan jika terus menerus bekerja secara multitasking adalah menurunnya kreativitas yang kamu miliki. Hal ini dikarenakan, bekerja secara multitasking membutuhkan working memory untuk menyimpan informasi secara sementara. Jika terlalu sering bekerja multitasking maka akan membuat working memory habis dan kamu akan kehilangan kreativitas.
7. Rentan Membuat Kesalahan
Kesalahan dalam bekerja juga tidak dapat terhindarkan jika kamu bekerja secara multitasking. Hal ini disebabkan bekerja secara multitasking akan membuat kamu menjadi tidak fokus sehingga akan rentan melakukan kesalahan. Baik itu kesalahan yang kecil ataupun bisa juga terjadi kesalahan yang fatal.
8. Merusak Hubungan
Dampak buruk bekerja secara multitasking yang terakhir adalah dapat merusak hubunganmu dengan orang terdekat. Ketika bekerja secara multitasking, kamu akan cenderung bekerja keras menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Hal inilah yang menyebabkan kamu seolah tidak memiliki waktu untuk orang lain. Sehingga akan berdampak renggangnya hubungan dengan orang terdekat.
Ladies, itulah delapan dampak buruk bekerja secara multitasking. Bekerja secara multitasking dianggap sebagai hal yang positif karena pekerjaan bisa selesai dengan cepat. Namun, jika dilakukan secara terus-menerus maka akan menyebabkan kamu kehilangan fokus bahkan rentan mengalami stres.