Ladiestory.id - Uban menjadi salah satu tanda seseorang sedang mengalami proses penuaan. Namun, ada beberapa anak muda yang memang memiliki uban. Hal tersebut bisa terjadi lantaran genetik. Sehingga, biasanya orang cenderung mencabut uban untuk menghilangkan rambut putih. Namun, ternyata hal tersebut berbahaya, loh!
Rentan Merusak Tektur Rambut
Salah satu risiko saat seseorang gemar mencabut uban adalah rentan mengalami kerusakan pada tekstur rambut. Pasalnya, jika tekstur untaian rambut alami rusak, maka pertumbuhan rambut baru akan lebih kusut. Sehingga, lebih baik tidak mencabut uban dibanding merusak rambut baru.
Tidak Hilangkan Uban Secara Permanen
Tahukah kamu? Mencabut uban bukan berarti menghilangkan rambut putih dari kepala untuk selamanya. Karena pada dasarnya, mencabut uban tidak bisa mengilangkan uban secara permanen. Konsep ini salah! Banyak orang yang berharap saat mencabut uban, maka masalah rambut putih akan selesai. Tindakan pencabutan uban tersebut hanya menghilangkan uban secara sementara.
Pasalnya, folikel yang berada di bawah rambut akan masih terus tumbuh. Sehingga nantinya, uban jenis baru pun akan muncul kembali. Sehingga, uban tidak dapat dihilangkan secara permanen.
Rusak Kulit Kepala
Saat mencabut uban, tidak mungkin dilakukan secara perlahan. Seseorang mencabut uban pasti dengan paksaan agar rambut putih itu tercabut sempurna dari kulit kepala. Namu,n rupanya kebiasaan mencabut uban ini mampu merusak kulit kepala, terutama jika dilakukan secara berulang kali. Bahkan, folikel atau kantung rambut di bawah kepala pun turut rusak secara permanen.
Jika folikel ini rusak secara terus-menerus, maka akan membuat kulit kepala ikut rusak. Bisa jadi ,mencabut uban ini berdampak bagi kebotakan pada kepala.
Bikin Rambut Tipis dan Rontok
Seperti yang sudah disinggung pada poin sebelumnya. Saat kamu memiliki kebiasaan mencabut uban, maka akar rambut rentan menjadi rusak. Saat akar rambut rusak, maka rambut akan mudah rontok secara permanen. Tak hanya itu, akar rambut yang rusak mampu menghambat pertumbuhan rambut baru.
Nantinya, hal ini akan berdampak bagi rambut yang semakin tipis hingga mengakibatkan kebotakan. Terlebih, BestHealt mewanti-wanti agar kamu tidak mencabut uban yang ujung akarnya berwarna merah.
Pasalnya, saat kamu mencabut bagian rambut tersebut, sama saja kamu sedang mencabut rambut yang bertugas memasok darah. Dampaknya, kemungkinan rambut pada bagian itu tidak akan tumbuh lagi. Bayangkan jika ternyata banyak bagian dari rambut yang kamu cabut merupakan pemasok darah. Artinya, banyak pula bagian rambut yang tidak akan tumbuh.
Sebabkan Infeksi
Kebiasaan mencabut rambut juga dapat membuat infeksi. Pada saat uban dicabut, bisa jadi rambut pengganti pada titik itu justru akan tumbuh ke bagian dalam. Nantinya, hal inilah yang dapat membuat kepala menjadi infeksi dan kulit kepala menjadi tidak nyaman, hingga timbul rasa nyeri.
Sehingga, alih-alih mencabut uban, sebaiknya diamkan rambut putih begitu saja. Jika memang tidak ingin memiliki rambut putih, sebaiknya lakukan pewarnaan rambut. Namun, memang terlalu sering rambut terpapar bahan kimia bisa mengakibatkan bahaya.
Jika tidak, kamu bisa memotong sebagian untaian rambut untuk menghilangkan uban. Cara ini dilakukan agar folikel atau kantung rambut tidak menjadi rusak. Demi mendapat rambut yang sehat, sebaiknya kamu menghindarkan rambut dari asap rokok, paparan sinar matahari, bahan kimia berlebihan, hingga suhu panas akibat alat, seperti catok, secara berlebihan pula.