Ladiestory.id - Buang angin atau kentut menjadi proses alami yang dilakukan oleh tubuh dan menyehatkan. Namun, kentut secara sembarangan juga bisa dianggap tidak sopan lantaran baunya yang menyengat.
Alhasil, saat berada di tempat umum atau berinteraksi dengan orang banyak, menahan kentut menjadi hal yang kerap dilakukan sebagian besar orang. Namun, tahukah kamu, jika terlalu sering menahan kentut juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan, loh.
Dalam penelitian New Zealand Medical Journal, menyebutkan bahwa kebiasaan menahan kentut bisa menimbulkan dampak langsung, berupa sakit perut dan rasa tidak nyaman.
Kentut adalah proses membuang sisa gas yang tidak diperlukan oleh tubuh. Sehingga ketika seseorang tidak segera mengeluarkan gas tersebut, akan ada risiko yang dialami berikut ini.
Timbulkan Rasa Sakit
Gas sisa yang seharusnya dikeluarkan, justru akan terperangkap di usus dan terus menumpuk saat seseorang menahan kentut. Gas yang terperangkap akan memberikan tekanan pada dinding usus besar hingga gas tersebut bisa keluar.
Jika tidak kunjung dikeluarkan, maka akan menyebabkan peningkatan tekanan pada usus dan menimbulkan rasa sakit. Rasa nyeri yang dirasakan, mulai dari yang tergolong ringan hingga yang terasa menusuk.
Perut Kembung
Gas sisa yang terperangkap dalam usus akan menyebabkan perut kembung dan terlihat lebih buncit. Selain bisa mempengaruhi penampilan, pastinya kondisi ini membuat tidak nyaman saat beraktivitas.
Maka dari itu, jangan biasakan untuk menahan kentut. Jika berada di tempat ramai, kamu bisa pergi ke toilet atau tempat sebentar agar tidak mengalami perut kembung.
Jadi Sendawa
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Digestive Diseases and Sciences, gas akan tetap menemukan jalan keluar sendiri.
Jadi, ketika tidak lewat perut yang terasa kembung, nantinya gas sisa tersebut akan keluar melalui sendawa atau hembusan napas. Sehingga, ketika keinginan untuk kentut sudah hilang, bisa saja timbul sendawa.
Wasir
Siapa yang menyangka, bahwa menahan kentut secara terus-menerus juga bisa menyebabkan seseorang mengalami wasir. Wasir terjadi lantaran otot anus akan menegang dan pembuluh darah jadi melebar saat seseorang menahan kentut.
Lebih berbahaya lagi saat penderita wasir ini masih juga terus memiliki kebiasaan menahan kentut. Di mana akan menyebabkan kondisi, seperti BAB berdarah, nyeri saat duduk, gatal di area anus, hingga berisiko tinggi mengalami anemia jika tak kunjung diatasi keluhannya.
Infeksi Divertikulosis
Saat seseorang sering menahan kentut, maka usus akan tertekan dengan sejumlah gas yang terperangkap. Pada kasus tertentu, tekanan tersebut bisa menimbulkan kantung di dinding usus yang disebut dengan divertikula.
Kantung-kantung pada dinding usus ini bisa terkena infeksi kuman dan menyebabkan divertikulosis.
Seseorang yang mengalami infeksi divertikulosis seringnya tak menunjukkan gejala spesifik. Hanya saja, pada beberapa kasus ada yang menunjukkan keluhan, seperti perut kembung, nyeri, kram, diare dan sembelit, demam, serta mual atau pun muntah.
Peritonitis
Kondisi ini akan dialami ketika terjadi peradangan pada jaringan yang melapisi dinding bagian dalam perut (peritoneum). Peritonitis adalah bagian dari komplikasi ketika seseorang mengalami infeksi divertikulosis kronis.