Ladiestory.id - Diangkat dari salah satu film populer Amerika, Jakarta Art House, sebuah komunitas seni pertunjukan non profit hadirkan teater musikal 'Catch Me If You Can The Musical', yang akan digelar 22-24 November 2024 sebanyak 4 kali pertunjukan dengan konsep double
cast.
Produser, Sutradara dan beberapa cast; Andreas Lukita dan Benedict Anupratama sebagai Frank Abagnale Jr, Andovi da Lopez dan Bukie Mansyur sebagai Carl Hanratty juga hadir memberikan pemaparan kegiatan yang sudah mereka lalui selama berbulan-bulan dalam
mempersiapkan performance mereka di Catch Me If You Can The Musical.
Diangkat dari kisah nyata kehidupan seorang Frank Abagnale Jr, Film Catch Me if You Can berhasil memasuki jajaran film terlaris sepanjang masa sejak ditayangkan perdana pada 16 Desember 2016. Film yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan Tom Hanks tersebut kemudian diadaptasi menjadi teater musikal, dengan lagu-lagu yang digarap oleh tim Hairspray dari Marc Shaiman dan Scott Wittman.
Pertunjukan teater musikal Catch Me If You Can mulai diuji coba di Broadway pada 2011 dan sukses menampilkan sebanyak 170 pertunjukan hingga melanjutkan sebanyak 2.642 pertunjukan lainnya di beberapa negara.
“Pertunjukan Catch Me If You Can kali ini akan sangat menarik, dikarenakan kali ini, Jakarta Art House akan menyuguhkan double cast dengan total 4 show. Melalui double cast ini, Kami berharap dapat memberikan warna berbeda di setiap shownya, karna kolaborasi main cast ini
memiliki karakteristik berbeda yang tentunya akan sangat exciting untuk ditonton. Sekaligus, saya ingin memperkenalkan, castnya yaitu Andreas Lukita dan Benedict Anupratama sebagai Frank Abagnale Jr yang akan berkolaborasi dengan Bukie Mansyur dan Andovi Da Lopez
sebagai Carl Hanratty. Serta yang tidak kalah penting yaitu kami ingin mengangkat bagaimana peran ayah yang sangat besar dalam membentuk kepribadian seorang anak, melalui hubungan Frank Abagnale Sr dan Frank Abagnale Jr. Sedikit tambahan, Jakarta Art House juga mengajak para komunitas dan media untuk mengikuti pertunjukan ini dengan memberikan special price untuk para komunitas dan media," ujar Fadli Hafizan selaku Produser Catch Me If You Can.
Bersamaan dalam memperingati Hari Ayah Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2024, Pertunjukan teater musikal Catch Me If You Can ikut serta menyajikan ‘Relung Rasa’, sebuah social experiment yang bisa diikut sertai oleh penonton, pengalaman ini bertujuan untuk
mengungkapkan isi hati seperti rasa penyesalan, nilai-nilai kejujuran, kesempatan kedua, serta pesan mendalam yang terkandung dalam alur cerita Catch Me If You Can.
Disini, penonton diperbolehkan untuk membawa sosok ayah, keluarga, sahabat, atau siapapun untuk mengekspresikan perasaan lewat pertanyaan mendalam dari team Jakarta Art House.
Perjalanan Jakarta Art House untuk memproduksi Catch Me If You Can The Musical telah melewati banyak kerja keras bagi para cast yang akan tampil, diawali dengan audisi online melalui akun Instagram Jakarta Art House dengan mengupload video menyanyi dan menari, hingga menjalani audisi offline yang dilaksanakan di Studio Tari, Salihara Art Center, Jakarta Selatan pada 20-21 April 2024 telah dilalui para peserta audisi.
Antusias peserta audisi berhasil melebih target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 80 peserta, namun peserta audisi mencapai 178 peserta. Proses audisi dijalankan dengan 2 sesi setiap harinya, 8 juri dari latar belakang yang berbeda seperti director, vocal director, choreographer dan lainnya membantu peserta untuk melakukan penilaian dari berbagai aspek seperti menari, menyanyi, dan berakting.
Setelah proses audisi online dan offline, peserta juga telah mengikuti callback, proses ini dilakukan berupa workshop pemberian materi untuk mendalami karakter yang dipilih oleh masing-masing peserta, mulai dari pemeran utama hingga para ansambel. Mereka beradu akting serta menunjukan bakat menyanyi dan menari dari potongan adegan.
Materi yang diberikan oleh para juri sudah dapat dipelajari sebelumnya, standar yang diharapkan ialah keberhasilan untuk menyampaikan pesan cerita dan karakter yang memperkuat element performing arts seperti berakting, menyanyi dan menari.