Ladiestory.id - Selama berpuasa, tubuh kita akan menghasilkan energi dari berbagai sumber. Sementara tubuh kita biasanya mengasilkan energi dari glukosa atau gula darah yang tersimpan di dalamnya, selama puasa, energi dihasilkan dari keton yang disimpan dalam lemak kita. Proses mengubah keton menjadi energi disebut ketogenesis. Ketogenesis mengurangi kadar lemak dalam tubuh, mengakibatkan penurunan berat badan.
Puasa dapat membantu menurunkan peradangan dan kadar lipid darah serta menstabilkan kadar gula darah dan kolestrol. Seseorang yang berpuasa, dapat merasakan manfaat penuh dari puasa jika ia melakukannya secara teratur untuk waktu yang lama, seperti sebulan selama Ramadan, dan melengkapinya dengan diet sehat saat berbuka puasa dan menjaga tingkat stres serta pola istirahat yang cukup.
Sebaliknya, jika seseorang mengonsumsi makanan yang berlebihan saat berbuka puasa dan makanan tersebut kurang seimbang gizinya, seperti gula tinggi, tinggi lemak, rendah serat, dan sebagainya, kita tidak dapat mencapai manfaat tersebut.
Hipertensi dan diabetes melitus adalah salah satu masalah kesehatan yang harus diperiksa sebelum memulai puasa.Bagi mereka yang memiliki hipertensi berat, kurangnya konsumsi elektrolit karena puasa dapat meningkatkan risiko aritmia jantung, yaitu detak jantung yang tidak teratur. Selain itu, bagi mereka dengan jenis diabetes tertentu (misalnya, diabetes tipe 2), puasa dapat mengakibatkan hipoglikemia yang bisa berdampak fatal.
Tomoaki Watanabe selaku Direktur OMRON Healthcare Indonesia menyebutkan orang dengan risiko hipertensi dan diabetes yang tinggi harus mengukur tekanan darah dan kadar gula darah mereka sebelum memutuskan untuk berpuasa setiap hari selama bulan Ramadan.
"Mengukur tekanan darah dan alat vital lainnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah menggunakan alat medis yang teruji secara klinis dan banyak digunakan, seperti monitor tekanan darah dan komposisi tubuh OMRON." kata Tomoaki Watanabe.
OMRON hadir dengan monitor tekanan darah baru yang kini hadir dengan konektivitas Bluetooth dan antarmuka dengan aplikasi seluler OMRON Connect. Pengguna bisa dengan mudah mengunggah, menyimpan, dan berbagi data tekanan darah mereka dengan dokter serta anggota keluarga, yang membuat mereka mendapatkan wawasan tentang tren tekanan darah dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sejalan dengan hal tersebut, Juwalita Surapsari, Spesialis Gizi Klinik di RS Pondok Indah Jakarta menegaskan pentingnya untuk mengukur tekanan darah dan kadar gula darah secara rutin selama Ramadan.
"Pengukuran tekanan darah dan gula darah selama Ramadan harus dilakukan secara rutin untuk mengetahui secara akurat kondisi tekanan darah dan kadar gula darah serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti hipoglikemia atau hiperglikemia," kata Juwalita Surapsari.