1. Entertainment
  2. Jadi Vegan, Andovi Da Lopez Ungkap Bukan Sekadar untuk Kesehatan Tapi Lingkungan
Entertainment

Jadi Vegan, Andovi Da Lopez Ungkap Bukan Sekadar untuk Kesehatan Tapi Lingkungan

Jadi Vegan, Andovi Da Lopez Ungkap Bukan Sekadar untuk Kesehatan Tapi Lingkungan

Influencer Andovi Da Lopez. (Instagram.com/andovidalopez)

Ladiestory.id - Influencer sekaligus mantan YouTuber kenamaan tanah air, Andovi Da Lopez, mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi vegan selama lima tahun belakang. Hal tersebut dinyatakan saat ia menghadiri penayangan perdana film dokumenter "Eating Our Way To Extinction” yang dinarasikan oleh aktris Raline Shah di Flix Cinema, Ashta District 8, SCBD, Jakarta Pusat, pada Selasa (6/8/2022).

"I'm not in the speak as a doctor, I'm not health professional, tapi for 5 years I’ve been healthy (dengan menjadi vegan) (Saya berbicara bukan sebagai dokter, saya bukan tenaga kesehatan profesional, tapi selama 5 tahun saya sehat dengan menjadi vegan)," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan secara singkat terkait perbedaan vegan dan vegetarian. Andovi juga mengaku bahwa pada awalnya ia sempat kebingungan.

(Ki-ka) Tiza Mafira, Raline Shah, dan Andovi Da Lopez menghadiri penayangan "Kisah Manusia Merangkai Punah" di Flix Cinema, Ashta District 8, SCBD, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2022). (Ladiestory.id / Irma Fauzia)

 

"Jadi gini pas gue awal jadi vegan everything was confusing at first. Jadi perbedaannya gini, bagi orang yang vegetarian mereka tidak mengonsumsi hewan tetap turunannya iya. Turunannya apa? Susu, apapun yang kalian menganggap sebagai turunan hewan tersebut, telur, itu boleh saja, atau sah-sah saja dikonsumsi oleh vegetarian. Kalau vegan, vegan itu semua hewani beserta turunannya tidak dikonsumsi, jadi gua secara pribadi, gua tidak mengonsumsi susu, tidak mengonsumsi telor, apapun hewani dengan turunannya," ungkapnya.

Meski begitu, Andovi mengaku tidak menilai seseorang dari makanannya. Sebagai vegan, ia justru mengajak orang-orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan berkontribusi langsung melalui pola hidup.

"Gue gak men-judge lu kalau makan daging berarti mereka gak bagus, nggak. I don’t. Are there some vegans like that? Iya. Tapi we trying to show that to be a plant based, or vegan, or vegetarian, atau meatless Monday, whatever, whatever, yang penting informaisnya masuk, pelan-pelan you reduce whatever in take you have in meat and all other meats. (Ini) Gak masalah kesehatan, karena gue bukan dokter," terangnya.

Andovi menekankan, bila belum ada kesadaran atau kepercayaan terkait dampak positif dari menjadi vegan, tentu bukan masalah. Namun ia mengajak masyarakat, melalui film "Eating Our Way To Extinction", untuk melihat langsung dampak tentang lingkungan. Hal tersebut bahkan dipaparkan langsung oleh para ilmuwan dalam film dokumenter yang dalam bahasa Indonesia berjudul "Kisah Manusia Merangkai Punah".

"Kalau lo gak percaya soal kesehatan its fine, at least percaya soal environment, these are number that are mathematician, physics, biologics, btw (by the way) yang orang mathematician Oxford itu gak ada yang vegan loh. Tapi they look at the numbers, elu liat dari angkanya (besar dampak terhadap lingkungan)," tegas Andovi.

"Kalau dari gue, gak usah pusing, when you become vegan or not vegan, hurry, try to reduce (konsumsi daging) as much as you can (ketika Anda menjadi vegan atau bukan vegan, cepatlah, cobalah untuk mengurangi (konsumsi daging) sebanyak yang Anda bisa)," tutupnya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel