1. Health
  2. Jadi Lebih Kuat Untuk Menguatkan, Cerita Anez Dampingi Sang Ibu Lawan Kanker
Health

Jadi Lebih Kuat Untuk Menguatkan, Cerita Anez Dampingi Sang Ibu Lawan Kanker

Jadi Lebih Kuat Untuk Menguatkan, Cerita Anez Dampingi Sang Ibu Lawan Kanker

Anez, putri Titien Pamudji yang merupakan survivor kanker payudara. (Ladiestory.id / Irma Fauzia)

Ladiestory.id - Menjadi bagian dari keluarga yang menderita kanker, khususnya kanker payudara, rupanya menjadi sama beratnya dengan pasien. Hal tersebut dibagikan oleh Anez, putri dari Titien Pamudji seorang penyintas atau survivor kanker payudara.

Ditemui oleh Ladiestory.id di Maxx Coffee Mal Kuningan City, Jakarta, pada beberapa waktu lalu, Anez menceritakan perjuangannya mendampingi sang ibu. Diketahui, Titien harus mengalami kanker dua kali, yaitu payudara dan ovarium.

Awal Mula Anez Tahu Penyakit Ibu

Ilustrasi kanker payudara (Special)

Kala itu, Anez mengetahui sang ibu mengalami kanker payudara saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Di usianya yang masih 7 hingga 8 tahun, Anez kecil tak begitu mengerti apa yang terjadi pada sang ibu. 

Ia hanya mengetahui bahwa sang ibu sedang sakit dan mereka harus pergi ke Surabaya demi pengobatan Titien.

"Mamaku itu kena cancer pas (aku) SD, awalnya Mama itu gak ngasih tau kalau beliau itu sakit. Tapi memang waktu itu keliatan kita pergi bolak-balik ke Surabaya karena memang waktu itu Mama lagi sakit. Terus waktu itu dapat pengobatannya di Surabaya. Jujur memang karena masih kecil, jadi aku belum bisa bantu banyak, tapi waktu itu udah kelihatan kok kayak murung, kok kayak sedih gitu jadinya kita coba hibur," buka Anez bercerita.

Dukungan Mental untuk Pejuang Kanker

Ilustrasi kanker payudara. (Special)

Sebagai anak SD, ia belum menyadari penuh penyakit yang dialami sang ibu. Namun, ia telah memerhatikan perubahan yang terjadi pada ibunya. Setelah beranjak dewasa, dan Titien mengalami kanker kedua yaitu pada ovarium, Anez mengungkapkan, hal pertama yang ia lakukan untuk mendukung pengobatan sang ibu adalah sisi mental.

"Pada waktu itu ibu saya masih fighting the cancer, pasti ada (dukungan) dari sisi mental itu pertama. Karena mereka biasanya takut, mereka biasanya sedih, gitu ya. Gimana kita bisa hadir sepenuhnya," ungkapnya.

"Jadi memang support secara mental seperti meluangkan waktu, meluangkan attention, gitu ya, biasanya aku waktu itu ngurangin jam kesibukan, seperti aku waktu itu sambil kuliah sambil kerja, akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tapi tetep lanjut kuliah karena memang lebih mau spend time waktu sama ibuku, dan waktu itu memang beliau merasa sangat ter-support sekali sih," sambungnya.

Dukungan Fisik untuk Pejuang Kanker

Selain itu, Anez juga mengungkapkan dukungan yang berbentuk fisik pada pasien kanker, dalam hal ini sang ibu, juga penting untuk dilakukan. Ia mengungkapkan para pasien umumnya akan tidak optimal dalam melakukan berbagai hal, termasuk menjalani pengobatan. Sehingga, peran pendukung pasien kanker sangat diperlukan.

"Se-simple nganterin atau nemenin pas lagi kemoterapi. Jadi, pas mungkin lagi sakit-sakit, misalnya pas lagi malem agak merintih, gapapa kita hadir aja di situ untuk ngasih tau bahwa ‘Mom it's ok, yuk kita fight yuk, kan ini buat kesehatan’ gitu ya," paparnya.

Jadi Lebih Kuat untuk Menguatkan

Anez, putri Titien Pamudji yang merupakan survivor kanker payudara. (Ladiestory.id / Irma Fauzia)

Tentu menjadi pendamping pasien kanker bukan hal yang mudah. Dalam ceritanya, Anez mengungkapkan bahwa ia juga bertanya-tanya mengapa hal tersebut menimpa orang yang dicintainya.

"Jujur setiap denger itu pertama kali aku nangis. Karena aku sedih kayak, kayak ada pikiran gini ‘why is this happening to my mom?' Dan 'why this happening twice? Apa yang salah?' Langsung kayaknya mempertanyakan segala hal yang ada di dunia ini," tuturnya.

Namun, ia menyadari, meratapi apa yang terjadi pada dirinya dan ibunya, sama saja membuang waktu yang ada untuk membantu penyembuhan sang ibu. Anez sadar bahwa ia harus memberikan dukungan pada sang ibu agar kembali sehat seperti sedia kala.

"Aku tau bahwa gini, aku harus lebih kuat dari Mamaku, karena Mamaku butuh support," ungkapnya.

Untuk mencari kekuatan, Anez mengungkapkan dirinya mencari tempat dalam membagikan perasaannya. Kala itu, ia memiliki kekasih sebagai tempatnya bercerita. Beruntung, Anez mendapat dukungan dan kekuatan dari kekasihnya sehingga ia bisa turut kuat dalam membantu sang ibu.

"Harus lebih banyak nge-balance antara gimana kita harus lebih kuat, karena kita perlu menguatkan orang, gitu. Jadi kalau misalnya sedih, takut, itu pasti akan ada. Tapi pertanyaannya adalah apakah kita mau selamanya di situ? Mungkin nggak," ungkapnya.

"Ketika aku lihat mamaku lagi, mamaku kebetulan udah berumur, gak tau juga sampe kapan. Di momen itu aku ada kayak switch pikiran yang 'Nez lo gak bisa sedih-sedihan terus. Lo boleh sedih tapi gak di momen ketika sama nyokap lo. Ketika lo sedih, lo boleh cerita sama temen, lo boleh cerita sama pacar, tapi nggak di depan nyokap lo. Ayo kita bantuin nyokap lo, ayo kita harus kuat'," terang Anez.

Kini, Titien dinyatakan bebas dari kanker payudara. Hal ini tentunya tak luput dari dukungan Anez dan keluarga dalam memberikan semangat pengobatan.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel