Ladiestory.id - Kesehatan mental tentunya bukan istilah baru lagi dalam dunia kedokteran. Namun tidak bisa dipungkiri jika stigma negatif masih melekat di masyarakat ketika seseorang menderita gangguan kesehatan mental. Banyak orang yang justru akan menghina atau bahkan mendiskriminasi penderita gangguan kesehatan mental maupun keluarga yang bersangkutan.
Lantaran tak ingin mendapatkan perlakuan yang demikian, cukup banyak penderita gangguan kesehatan mental yang akhirnya malu untuk berkonsultasi ke psikiater, dokter spesialis jiwa, atau bahkan bercerita kepada orang terdekat. Padahal, mengalami gangguan kesehatan mental juga sama berbahayanya dengan gangguan kesehatan fisik jika tidak segera diatasi.
Stigma negatif tentang gangguan kesehatan mental ini muncul lantaran banyak orang yang menggunakan istilah kurang tepat untuk mendeskripsikan kondisi untuk mereka yang mengalaminya. Sebut saja seperti penggunaan istilah gila atau sakit jiwa pada mereka yang menderita gangguan kesehatan mental.
Penggunaan istilah atau julukan ini kerap dilakukan dengan bercanda, sehingga penderita gangguan mental menjadi insecure dan mempertanyakan kebenarannya. Padahal orang dengan gangguan kesehatan mental tidak semuanya bisa disebut “gila” secara medis.
Secara medis, gila hanya merujuk kepada mereka yang mengalami gangguan psikotik. Yaitu kondisi dimana seseorang tidak mampu membedakan antara dunia nyata dan dunia imajinasinya, atau ketika pikiran mengalami distorsi berat sehingga pengendalian dirinya terganggu.
Nah, agar tidak asal men-judge seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental sebagai orang gila, sebaiknya Kamu perlu mengetahui beberapa istilah kesehatan mental berikut ini.
PTSD (Post Traumatic Stress Disorder)
Sesuai dengan namanya, gangguan kesehatan mental yang satu ini terjadi karena penderitanya mengalami serangan panik akibat trauma pengalaman masa lalu. Kejadian yang membuat trauma biasanya karena merasakan hal yang menyakitkan atau mengejutkan, seperti kecelakaan, perang, hingga kejadian yang mengancam keselamatan jiwa lainnya.
Bipolar
Mungkin istilah yang satu ini sudah lumayan familiar di telinga. Namun banyak orang yang kurang tahu mengenai apa itu yang dimaksud dengan bipolar. Bipolar merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kondisi suasana hati yang bisa berubah drastis.
Bipolar bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan nuerotransmitter atau zat pengontrol fungsi otak. Namun ada juga yang mengaitkan kondisi ini terjadi lantaran ada kaitannya dengan faktor keturunan.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan bipolar, yaitu mengalami kejadian traumatik, tingkat stress yang tinggi, kecanduan obat-obatan terlarang maupun alkohol, hingga adanya riwayat keturunan dalam keluarganya. Penyakit kesehatan mental ini bisa mengganggu kualitas hidup dan menimbulkan berbagai permasalahan dalam hubungan, karier, hingga harga diri.
ADHD (Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder)
Merupakan gangguan kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya susah fokus, menjadi impulsif, dan hiperaktif. Sehingga tak jarang kondisi ini cukup mengganggu aktivitas dan pencapaian dari penderitanya.
Hipotimia
Jika Kamu merasa sedih saat mengalami kejadian memilukan, hal tersebut terbilang wajar. Namun jika rasa sedih yang dialami ada terus-menerus dibarengi dengan suka mengeluh, tidak ada semangat hidup, maka bisa jadi terkena hipotimia.
Beberapa kondisi tersebut merupakan gejala dari gangguan kesehatan mental yang dinamakan hipotimia. Mereka yang berada pada kondisi ini juga cenderung tidak dapat merasakan kebahagiaan.
OCD (Obsessive Compulsive Disorder)
Istilah ini mungkin cukup booming beberapa lalu dibicarakan karena adanya salah satu public figure yang mengalaminya. OCD adalah gangguan kesehatan mental dimana penderitanya harus melakukan kegiatan berulang yang tak diinginkannya.
Jika tidak melakukan hal yang demikian, penderita bisa mengalami kecemasan berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, baik itu orang dewasa, remaja, hingga anak-anak.
