Ladiestory.id - Dalam rangka Hari Perempuan Internasional hari ini (8/3), Noice menghadirkan beragam konten audio yang menarik dan informatif bagi perempuan dari karya para podcaster perempuan. Seiring dengan perkembangan industri konten digital audio, saat ini konten audio seperti podcast, audioseries dan audiobook semakin diminati oleh perempuan.
Sebagai platform audio lokal, Noice terus berupaya untuk menghadirkan diversifikasi konten dari para kreator perempuan yang juga menyasar segmen audiens perempuan.
Chief Business Officer (CBO) Noce, Niken Sasmaya mengungkapkan, melihat antusiasme yang cukup baik dari sisi kreator dan pendengar perempuan terhadap konten audio, di momen spesial Hari Perempuan Internasional ini, Noice menghadirkan segmen spesial yang mengkurasi konten-konten untuk para perempuan yang tidak hanya informatif tetapi juga sangat inspiratif.
"Beberapa kreator baru juga sangat menarik untuk dinikmati kontennya di aplikasi Noice pada momen ini seperti Raisa dengan podcast perdananya ‘Pemeran Utama’ yang membedah cerita di balik lirik-lirik lagunya, salah satunya adalah episode yang membahas tentang perjalanannya menjadi ibu," ujarnya.
“Selain itu ada juga Podcast ‘Cantik Dari Dalam’ karya Randhika Djamil, Yusril Fahriza & Diky Fachriza yang membahas seputar lika-liku hidup sebagai perempuan dari sudut pandang laki-laki, salah satunya yang menarik - di episode ke-4 mereka bertiga mengangkat cerita dari bodybuilder dan screamer perempuan, serta masih banyak lagi. Dengan ragam konten yang ramah perempuan, kami ingin semua pendengar Noice bisa merasa terlibat dan merasa nyaman saat mendengarkan konten audio,” sambung Niken.
Noice mengkurasi beragam konten menarik di momen Hari Perempuan Internasional ini yang dikemas dalam segmen spesial di aplikasi Noice:
Segmen Podcast ‘Perempuan Bersuara’
Berisi ragam podcast pilihan dengan topik yang dekat dengan perempuan seperti Podcast ‘Ruang 28’ yang dibawakan oleh Gilang Bhaskara, Mamat Alkatiri dan Cania Citta mengundang guest Cinta Laura Kiehl dalam episode berjudul ‘Mau Sejauh Mana Kesetaraan Gender Diperjuangkan?’, kontemplasi puisi dari podcast ‘Hati Suri’ yang dibawakan oleh Aya Canina dalam episode berjudul ‘Perempuan Perlu Dengar Puisi Ini’, podcast ‘Ladies Book Club’ dalam episode ‘Tantangan Menjadi Perempuan di Indonesia’ bersama guest Kalis Mardiasih dan banyak lainnya.
Segmen Audioseries ‘Cerita Perempuan’
Berisi kurasi konten-konten audioseries favorit mulai dari ‘The Yoga Boom’ yang membahas tema seputar wellness, ‘Billa, Kita Jauh Berbeda’ yang terinspirasi dari single milik Afgan bertajuk Pendam, ‘Never Been Kissed’, ‘JoJoBa’ Jomblo, Jomblo Bahagia’ karya Arumi E. dan masih banyak lagi.
Segmen Audiobook ‘Tentang Perempuan’
Berisi judul-judul audiobook pilihan yang merupakan rangkuman buku best-seller dalam durasi 15-20 menit, antara lain ‘Girl, Stop Apologizing’ karya Rachel Hollis, ‘Becoming’ yang merupakan dokumenter dari mantan Ibu Negara AS - Michelle Obama, ‘I am Malala’ yang mengupas perjuangan Malala meraih pendidikan di tanah yang dikuasai Taliban, ‘Perempuan Bertanya, Fikih Menjawab’ karya Nurul Asmayani dari penerbit GPU dan masih banyak lagi.
Selain menghadirkan kurasi konten-konten audio favorit, Noice juga menghadirkan obrolan menarik yang bisa diakses dalam fitur Noice Live berjudul ‘Ruang Aman untuk Perempuan Bersuara di Dunia Digital’. Obrolan ini akan melibatkan para kreator perempuan di Noice untuk berbagi cerita inspiratif mereka - antara lain Tsamara Amany, Podcaster Noice Original ‘Tsama Dengan’, Aya Canina, Podcaster Noice Original ‘Hati Suri’ dan Nadilla Ramadhany, Podcaster Noice Original ‘Scary Things’ yang akan berlangsung pada Jumat, 10 Maret 2023 pukul 16.00 WIB di Noice Live.
“Tidak hanya dari sisi pendengar, kami juga ingin mengajak lebih banyak lagi konten kreator perempuan untuk berani bersuara dan berkarya lewat konten audio. Kami melihat konten audio seperti podcast ataupun audioseries sebagai salah satu platform yang tepat bagi kreator perempuan untuk berkarya dan berekspresi dengan aman dan nyaman tanpa perlu takut dengan adanya judgement yang melekat dalam diri mereka secara fisik. Dari segi konten, mereka tidak perlu fokus pada penampilan fisik, karena yang diutamakan adalah kualitas dari konten yang mereka bawakan dan bagaimana mereka melakukan story-telling untuk memberikan theatre of mind bagi pendengar mereka,” ujar Niken.
