1. Lifestyle
  2. Masuk Peringkat ke-17 Sebagai Negara Berpolusi, INSTO Luncurkan Varian Cool
Lifestyle

Masuk Peringkat ke-17 Sebagai Negara Berpolusi, INSTO Luncurkan Varian Cool

Masuk Peringkat ke-17 Sebagai Negara Berpolusi, INSTO Luncurkan Varian Cool

Peluncuran Insto Cool. (Ladiestory.id/Arfiah Ramadhanti)

Ladiestory.id - Combiphar melalui brand INSTO meluncurkan INSTO Cool yang mampu mengatasi mata merah sekaligus memberikan sensasi dingin sehingga mata terasa segar. Peluncuran ini dilakukan secara langsung di XXI, Plaza Senayan pada Rabu (27/7/20222) yang juga dihadiri oleh pemain bulu tangkis tunggal putra Indonesia sekaligus pemenang medali emas untuk tunggal putra Asian Games 2018, Jonatan Christie selaku Brand Ambassador INSTO Cool.

Peluncuran INSTO Cool ini didorong oleh situasi yang terjadi di Indonesia, di mana Indonesia dilaporkan menempati peringkat ke-17 sebagai negara paling berpolusi di dunia. Indeks kualitas udara Indonesia dinilai mencapai lima hingga tujuh kali lipat lebih buruk dari panduan Badan Kesehatan Dunia.

Peluncuran Insto Cool. (Ladiestory.id/Arfiah Ramadhanti)

Sementara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling berpolusi. Oleh karena itu, berbagai permasalahan mata ringan sering kali kita jumpai seperti mata merah, gatal dan iritasi ringan. Kondisi ini tentu bisa mengganggu kenyamanan kita termasuk saat beraktivitas.

Selain itu, peluncuran INSTO Cool juga didukung oleh hasil studi Combiphar yang menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai sensasi dingin dan mayoritas dari pengguna tetes mata ingin mencoba tetes mata yang lebih dingin. INSTO menjawab keinginan konsumen dengan meluncurkan INSTO Cool yang rasa dinginnya membuat mata segar.

Peluncuran Insto Cool. (Ladiestory.id/Arfiah Ramadhanti)

Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar, Weitarsa Hendarto, mengatakan, sensasi dingin INSTO Cool pas dan cocok dengan cuaca di Indonesia yang merupakan negara tropis. dan keluhan mata merah merupakan bentuk iritasi mata yang paling sering dialami konsumen Indonesia, sedangkan sensasi dingin adalah manfaat tambahan yang diinginkan oleh konsumen.

Sayangnya, banyak konsumen merasa produk yang ada di pasar belum memberikan efek sensasi yang dibutuhkan untuk menyegarkan mata di sela-sela aktivitas dan rutinitas yang mereka jalankan. Kami meyakini INSTO Cool bisa memberikan nilai tambah dengan manfaat ganda yang tidak hanya sekedar mengatasi iritasi mata merah, namun juga memberikan pengalaman baru bagi masyarakat melalui sensasi dingin dan sejuk di mata yang belum pernah dirasakan sebelumnya,” ujar Weitarsa.

Jonatan Christie sebagai Brand Ambassador INSTO Cool menikmati sensasi dingin varian terbaru INSTO ini. Dingin INSTO Cool membuatnya kembali segar sehingga dapat menunjang berbagai aktivitasnya di lapangan.

“Di tengah kesibukan latihan di lapangan bulu tangkis, baik di dalam maupun luar, tentu membuat aku concern banget sama kesehatan mata. Ketika aku merasa mata udah mulai nggak nyaman akibat debu atau kelelahan, aku langsung tetesin mata dengan INSTO Cool. Apalagi ketika mata sudah mulai merah akibat iritasi, efek dingin INSTO Cool sangat membuat aku seger dan kembali semangat untuk melanjutkan rutinitas,” ungkap Jonatan.

Peluncuran Insto Cool. (Ladiestory.id/Arfiah Ramadhanti)

INSTO merupakan brand tetes mata keluaran PT Combiphar, perusahaan consumer healthcare di Indonesia yang senantiasa mengutamakan kesehatan konsumen. INSTO saat ini memiliki dua varian, yaitu INSTO Regular untuk mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang disebabkan oleh iritasi ringan, dan INSTO Dry Eyes yang digunakan untuk memberikan efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala kekeringan pada mata dan meringankan iritasi mata yang disebabkan kekurangan produksi air mata.

“Adanya varian terbaru INSTO Cool ini akan melengkapi fungsi dari INSTO yang tidak hanya sekadar mengatasi permasalahan pada mata, namun juga sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen yang sangat menyukai sensasi dingin pada tetes matanya,” pungkas Weitarsa.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel