Setelah menikah, kebahagiaan berikutnya yang hampir selalu ditunggu kebanyakan sepasang suami istri adalah ketika mempunyai anak dan mengurusnya. Biasanya, para orang tua mulai tidak sabar untuk bermain dan membimbing calon anak-anak mereka dengan perencanaan pendidikan yang sangat matang, terlebih ketika si jabang bayi masih berada di dalam kandungan. Pasalnya, setiap orang tua memiliki ide dan kreativitas tersendiri ketika ingin mengarahkan anak-anak mereka menjadi sesuai dengan yang diharapkannya. Apalagi, jika si anak memiliki bakat terpendam seperti yang dimiliki oleh salah satu orang tuanya. Akan tetapi, ketika anak sudah lahir dan bertumbuh menjadi balita dan seterusnya, para orang tua mulai merasakan adanya tantangan dalam menghadapi berbagai masalah pada anak dan mencari segala solusi terbaiknya. Untuk itulah, dalam artikel ini kami akan jelaskan 5 masalah umum pada anak beserta solusi cerdasnya. Yuk, kita simak penjelasannya, Ladies!
1. Ketika anak mengalami tantrum
Tantrum adalah ledakan emosi yang dialami anak, ketika ia merasa tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkannya dengan caranya sendiri. Sehingga, anak akan merasa kesal dan marah, lalu mengekspresikannya dalam bentuk tangisan, jeritan, pembangkangan, serta sikap yang sangat keras kepala. Biasanya, ketika anak mengalami tantrum, orang tua pun akan ikut frustasi ketika menghadapinya.
Nah, solusi cerdas untuk menghadapi tantrum yang dialami anak adalah dengan tetap tenang dan membiarkan anak sampai ia puas meledakkan emosinya dalam tangis. Ketika anak sudah merasa tenang, barulah jelaskan kepadanya segala hal yang perlu dijelaskan. Kamu juga bisa mengalihkan perhatian anak yang menangis kepada hal-hal lain yang disukai anak. Atau, jika tangisan dan teriakan anak mulai mengganggu lingkungan sekitar, kamu bisa mengatakan kepada anak bahwa kamu akan mendengarkan keinginannya setelah ia berhenti menangis.
2. Ketika anak tidak mau menurut
Ketidakpatuhan anak terhadap bimbingan dan ajakan yang kamu berikan kadang kala membuatmu kesal, sebab anak tidak mau menurut kepada orang tuanya. Biasanya, ketidakpatuhan muncul ketika anak sudah mampu berpikir secara kritis dan memiliki pemikirannya sendiri terhadap sesuatu yang kamu inginkan untuk dilakukannya. Hanya saja, sebagai seorang ibu dan ayah, tentunya kamu dan pasanganmu telah memahami kriteria anak dan tahu apa yang sebenarnya ia butuhkan.
Maka, sebuah solusi cerdas untuk menghadapi anak yang tidak mau menuruti perkataanmu adalah dengan tetap tenang dan mengajaknya berdiskusi ringan. Tanyakan kepadanya, mengapa ia tidak mau menurut, dan tanyakan pula kepadanya tentang pendapatnya sendiri mengenai hal itu. Setelah itu, kamu bisa menjelaskan mengapa kamu menginginkan anak melakukan hal itu, dan berikan contoh dampak positif untuknya jika ia mau menurutinya. Dengan ketenangan seperti itulah, anak akan merasa bahwa orang tua adalah teman diskusinya yang paling menyenangkan.
3. Ketika anak mulai bertengkar dengan saudaranya
Pertengkaran antar saudara kandung sejak kecil bisa berlanjut menjadi persaingan ketika mereka dewasa nanti, apabila tidak diatasi sedini mungkin. Sebab, jika dibiarkan, hal itu akan menjadi kebiasaan bagi keduanya kelak. Tentu, kamu tidak mau kan, jika anak saling bersaing, terlebih secara tidak sehat?
Nah, solusi cerdas untuk anak yang mulai sering bertengkar dengan saudaranya adalah dengan mendisiplinkan anak supaya tidak menjadikan hal itu sebagai kebiasaannya. Akan tetapi, kamu tetap tidak boleh memarahi salah satu atau keduanya. Sebab, omelan dengan suara keras dan raut wajah yang galak hanya akan membuat anak semakin mencontoh kebiasaan buruk orang tuanya. Jadi, kamu bisa melerai anak yang sedang bertengkar dengan memisahkan mereka, tanpa perlu membela salah satu. Berikan perlakuan yang sama kepada keduanya. Beri penjelasan kepada mereka tentang hal yang salah dan yang benar. Setelah itu, beri konsekuensi kepada keduanya, apabila mereka bertengkar lagi, maka mereka berdua akan mendapat hukuman yang sama.
4. Ketika anak mulai suka berbohong
Akan ada fase di mana anak akan berbohong kepada orang tuanya. Hal itu bisa terjadi akibat pengaruh lingkungan, maupun ketika ia melihat orang lain yang melakukannya, baik itu dalam kehidupan nyata, maupun di televisi. Biasanya, anak akan berbohong apabila merasa perlu menyembunyikan rahasia kepada orang tuanya, atau ketika ia merasa takut dan khawatir akan sesuatu.
Solusi cerdas untuk menangani anak yang mulai suka berbohong adalah dengan tidak mengomelinya dan justru kembali mengajaknya berdiskusi ringan, Ladies. Dalam diskusi tersebut, secara perlahan kamu bisa mencari tahu alasan mengapa anak berbohong dan apa tujuannya. Kamu bisa menanyakan segala hal itu dengan senyuman yang tulus dan nada suara yang lembut. Sebab, apabila kamu malah memarahinya dengan suara keras, maka anak akan semakin merasa takut dan khawatir. Sehingga, kemungkinannya untuk menyatakan kebohongan akan semakin banyak lagi.
Solusi cerdas menghadapi masalah anak itu kuncinya ada pada ketenangan diri kita sendiri sebagai orang tua, Ladies. Jadi, sebaiknya kamu tidak membiasakan diri untuk membentak anak, terlebih memarahinya di depan umum.
