1. Mom & Kids
  2. Bukan Kuno, 5 Ini Manfaat Mendongeng untuk Anak
Mom & Kids

Bukan Kuno, 5 Ini Manfaat Mendongeng untuk Anak

Bukan Kuno, 5 Ini Manfaat Mendongeng untuk Anak

Membacakan buku Anak. (Special)

Ladiestory.id - Banyak orang tua menganggap mendongeng adalah hal yang kuno. Kebiasaan ini jarang dilakukan lantaran berbagai hal. Termasuk kesibukan orang tua yang membuat tak punya waktu, meski pun sekadar membacakan dogeng untuk anak.

Dongeng tidak hanya sekadar cerita pengantar tidur. Namun, pada dasarnya mendongeng memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Bahkan, beberapa ibu akan mendongengkan anaknya sejak masih dalam kandungan. Hal tersebut pun diungkap oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Menambah Kosa Kata Baru

Membacakan buku Anak. (Special)

Tak dipungkiri, dalam masa pertumbuhan, anak-anak kerap menyerap kosa kata baru. Biasanya, mereka mendapat kosa kata itu dari apa yang didengar melalui lingkungannya. Maka, tak heran jika seorang anak berada di lingkungan buruk, ia akan turun mengakatakan hal yang tidak baik. Terlebih, dalam masa pertumbuhan, anak-anak akan memiliki daya tangkap dan ingat yang cepat.

Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics menuliskan, mendogeng untuk anak akan memberikan 1,4 juta kosa kata baru. Meski pun tak langsung mengerti, namun kosa kata dalam buku dongeng tersebut akan tersimpan dalam memori.

Mengembangkan Daya Imajinasi Anak

Membacakan buku Anak. (Special)

Mendongeng berarti menceritakan suatu kisah kepada anak. Hal ini membuat sang anak hanya mendengarkan apa yang orang tua bicarakan. Bahkan, mendongeng pun beda dengan membaca buku. Saat membaca buku, terkadang anak disuguhkan dengan beberapa gambar ilustrasi. Namun saat didongengkan, maka anak akan mendengar sembari mengimajinasikan cerita tersebut.

Sang anak akan mencoba menghidupkan karakter dalam imajinasi mereka. Tentu saja hal ini mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak.

Perkembangan Emosional dan Sosial

Membacakan buku Anak. (Special)

Cerita-cerita dongeng tentu memberikan nilai-nilai positif. Dalam cerita dongeng anak-anak, biasanya mengandung norma sosial, agama, hingga sopan santun.

Follow our
media updates!

Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan fakta, bahwa anak-anak memiliki kesulitan saat mempelajari nilai-nilai kehidupan. Sementara melalui karakter di dongeng, orang tua bisa memberikan contoh moral yang baik untuk anak-anak.

“Anak-anak cenderung mempunyai kesulitan dalam mempelajari nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dengan dongeng anak-anak maka kita bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang kita dongengkan,” jelasnya seperti dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Merangsang Minat Baca

Membacakan buku Anak. (Special)

Kelemahan anak zaman sekarang adalah tidak suka membaca. Pasalnya, kebanyakan dari mereka telah terpapar gadget. Bahkan, beberapa anak yang suka membaca pun akan dicap sebagai kutu buku. Meski pun menonton lebih asik dan seru, namun membaca pun tetap diperlukan.

Salah satu manfaat mendongengkan untuk anak, yakni merangsang minat baca sejak kecil. Orang tua dapat memperkenalkan buku sebagai salah satu teman yang seru. Sehingga, orang tua bisa mengajak anak untuk ke toko buku dan memilih cerita dongeng sendiri. Dengan begitu, anak akan terbiasa dan menanamkan kecintaan untuk membaca.

Meningkatkan Keterampilan Mendengar

Membacakan buku Anak. (Special)

Rata-rata, orang zaman sekarang memiliki tipe kehidupan sedikit mendengar banyak berbicara. Bahkan, banyak yang selalu memotong pembicaraan orang lantaran tidak bisa menjadi pendengar yang baik. Tentu saja kebiasaan tersebut menjadi hal yang buruk untuk kehidupan. Sehingga, mendongengkan untuk anak mampu melatih keterampilan mendengar mereka.

Saat didongengkan, anak akan belajar fokus untuk mendengar. Sehingga, hal ini mampu melatih tingkat konsentrasi sang anak. Tentunya, hal ini bagus jika nantinya sang anak bersekolah. Ia akan selalu bisa memperhatikan dan mendengar dengan baik saat guru menerangkan.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel