Sebagai seorang ibu, tentu kita ingin agar anak mampu bersosialisasi dengan baik di sekolahnya dan di manapun ia berada. Tak jarang, kita meminta anak untuk mengambil beberapa kegiatan yang tak hanya bisa meningkatkan kemampuannya, tetapi juga bisa membuat anak mudah bergaul dan bersosialisasi dengan sekitar. Terlebih, jika kita memiliki anak yang berkarakter pemalu, gemar menyendiri, dan cenderung individualis. Tetapi, tak perlulah kita sebagai seorang ibu malah mengomeli atau membandingkannya dengan anak yang lain, yang punya banyak teman, misalnya. Justru, kita harus memberi motivasi untuknya berkembang, dengan cara mengajaknya mengikuti beberapa ekstrakurikuler di sekolah yang bisa membuat anak gemar berkelompok tetapi tetap mandiri, Ladies. Yuk, simak!
1. Volunteering
Mengajak anak mengikuti ekstrakurikuler volunteering atau menjadi relawan bisa membuat mereka mengerti arti berbagi dan menjadikan mereka senang jika bisa membantu orang lain. Anak-anak akan belajar mengenal dirinya sendiri dan juga mempelajari orang lain. Mereka akan terbiasa menjadi orang yang puas setelah bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Selain itu, anak juga diajarkan untuk tidak pamrih dan memberi dengan sukarela. Ketika memulai kegiatan ini, anak akan berfokus untuk mengembangkan keterampilan, analisis, riset, kepemimpinan, kemampuan memecahkan masalah, serta menetapkan dan berupaya mencapai tujuannya. Biasanya volunteering ini dimulai dengan menjadi relawan lingkungan hidup, maupun bekerja di dapur umum untuk membantu orang-orang di lokasi pengungsian.
2. Kepemimpinan atau Pramuka
Pelatihan kepemimpian bisa membuat anak belajar untuk mengendalikan dirinya sendiri dan orang lain. Biasanya dalam kegiatan ini, anak-anak akan diajarkan berkelompok, membangun tenda bersama ketika berkemah, menjadi pribadi yang mandiri, membuat berbagai macam kerajianan, membangun persahabatan, serta mempelajari banyak keterampilan baru. Selain itu, ada yang lebih seru lagi, yaitu setiap anak yang sudah mampu menjalani pelatihan dan lulus dalam satu tahap akan mendapatkan lencana ketika berhasil lolos ke tahap selanjutnya. Tentu semua itu bisa didapatkan dengan melalui serangkaian ujian terlebih dahulu. Seru banget ya, Ladies.
3. Olahraga berkelompok
Ekstrakurikuler selanjutnya yang bisa mengajarkan anak agar mudah berkelompok dan mandiri adalah dengan memintanya mengikuti olahraga kelompok, seperti futsal, sepak bola, basket, kriket, kasti, voli, baseball, dan lain sebagainya. Olahraga juga memberi anak-anak kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas fisik bersama teman-temannya. Selain itu, anak juga bisa belajar menjadi berguna ketika bekerja dalam tim, mengembangkan keterampilan, dan membangun harga diri.
4. Palang Merah Remaja (PMR)
Tak cuma mengajarkan anak untuk sigap menangani siapa saja yang sedang sakit atau tiba-tiba sakit, ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) juga bisa mengajarkan anak untuk berkelompok mendeteksi suatu permasalahan kesehatan. Di dalam satu kelompok nanti, akan ada anak yang mampu menjadi dokter cilik, lalu ada yang menjadi perawat, ada pula yang paham mengenai segala sesuatu tentang obat-obatan dan cara menandu orang yang sedang sakit. Dengan mengikuti kegiatan ini, anak bisa memahami tata cara pengobatan pertama ketika ada teman atau keluarga mereka yang sakit.
5. Seni musik, teater, dan tari
Siapa bilang menjadi seniman harus menjadi individualis? Para pecinta seni memang kerap bekerja sendiri, tetapi untuk mereka yang mendalami seni musik, teater, dan tari, mereka membutuhkan sosialisasi yang baik dengan rekan-rekannya agar bisa kompak memainkan alat musik dalam suatu band, atau kompak bermain peran dalam suatu pertunjukan teater, juga kompak ketika mengambil ketukan saat menari. Ekstrakurikuler ini mengembangkan kreativitas anak dan membuat anak bisa mengekspresikan diri mereka melalui seni. Selain itu, yang akan membuatmu bangga kepadanya setengah mati adalah ketika kamu bisa melihatnya memainkan alat musik, atau bermain teater, atau menari bersama kelompoknya di atas panggung.
Kelak, ketika anak sudah beranjak remaja dan lalu dewasa, mereka akan menunjukkan kepribadian mereka yang mudah bergaul, senang bersosialisasi, dan aktif berorganisasi.