Hampir semua orang pasti pernah mengalami sakit kepala. Biasanya disebabkan oleh reaksi tegang otot-otot di daerah kepala hingga leher dan sebagian besar sakit kepala hanya bertahan dalam waktu singkat. Namun, dalam beberapa kasus ada juga yang berlangsung dalam waktu lama hingga berhari-hari.
Level sakit yang dirasakan pada kepala berbeda-beda, mulai dari sakit yang ringan, sampai yang berat. Hal ini lumrah diderita setiap orang dengan kondisi yang berbeda. The Atlas of Headache Disorders menyajikan data yang diperoleh oleh WHO bekerja sama dengan Lifting The Burden: the Global Campaign against headache. Data-data dikumpulkan dalam bentuk survei kuesioner dari ahli saraf, praktisi umum dan perwakilan pasien dari 101 negara, dilakukan dari Oktober 2006 sampai Maret 2009.
Hasil yang diperoleh adalah gangguan nyeri kepala termasuk migrain dan nyeri kepala karena tegang, merupakan gangguan yang paling sering terjadi. Studi prevalensi memperkirakan setengah sampai tiga perempat dari orang dewasa berusia 18 - 65 tahun di dunia merasakan nyeri kepala. Menurut studi ini, lebih dari 10% memiliki migrain, dan 1,7-4% dari populasi orang dewasa merasakan nyeri kepala selama 15 hari atau lebih pada setiap bulannya. Di seluruh dunia, sekitar 50% dari penderita nyeri kepala lebih memilih untuk mengobati dirinya sendiri dengan obat-obatan sederhana daripada pergi ke rumah sakit. Namun, apakah bedanya sakit kepala biasa dan migrain? Berikut penjelasannya.
Sakit Kepala Karena Tegang
Tension headache atau sakit kepala tegang adalah kondisi yang paling umum terjadi dan dialami oleh kebanyakan orang. Sebagian besar penderitanya menyebutnya sebagai sakit kepala sehari-hari. Alasannya karena hampir semua orang pasti pernah mengalami jenis sakit kepala ini dalam hidup mereka. Ketika mengalami tension headache, kamu akan merasa sakit seperti rasa menekan atau mengikat disertai kaku pada bagian leher dan bahu.
Sakit Kepala Migrain
Sakit kepala dapat disebut migrain jika nyerinya berdenyut, berintensitas sedang hingga berat, dan disertai dengan gejala mual, muntah, sensitif terhadap cahaya atau suara. Migrain sering ditandai oleh gejala neurologis yang biasanya tanpa gejala atau gejala awal seperti merasakan nyeri kepala. Beberapa penderita migrain juga mengalami fase premonitory (fase pertanda) yang terjadi beberapa jam atau hari sebelum nyeri kepala. Migrain biasanya disertai tanda dan gejala seperti menguap berulang, kelelahan dan leher kaku atau sakit.
Rasa sakit yang timbul di kepala kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan tersebut dapat menyebabkan sulit untuk berpikir, fokus dan konsentrasi karena rasa sakit dan nyeri yang dihasilkan. Untuk menghindari sakit kepala, sebisa mungkin hindari hal-hal yang dapat memicu atau memperparah sakit kepala, seperti stres, kurang tidur, minum alkohol, atau merokok. Lalu lakukan pola hidup sehat dengan cara makan makanan yang bergizi, rajin mencuci tangan dan jangan lupa untuk minum multivitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Sumber foto utama: Freepik.com