1. Lifestyle
  2. Imlek Identik Warna Merah dan Hujan, Kenapa?
Lifestyle

Imlek Identik Warna Merah dan Hujan, Kenapa?

Imlek Identik Warna Merah dan Hujan, Kenapa?

Ilustrasi perayaan imlek. (Special)

Ladiestory.id - Selamat Tahun Baru Imlek! Ya, hari ini kita melihat semua ornamen berwarna merah. Mulai dari tempat umum hingga rumah-rumah sudah meriah dengan berbagai dekorasi warna merah.

Benar, warna merah sangatlah melekat dengan perayaan Imlek. Mulai dari lampion, angpao, hingga baju yang dikenakan juga warna merah.

Bagi masyarakat yang tidak merayakan Imlek pasti bertanya-tanya, mengapa warna merah identik dengan Imlek? Selain itu banyak masyarakat juga yang mengatakan jika malam Imlek pasti turun hujan. Yuk cari tahu jawabannya di bawah ini.

Warna Merah dari Legenda Nian

Ilustrasi perayaan imlek. (Special)

Dalam bahasa Mandarin, Tahun Baru Imlek dikenal dengan "Guonian". Rupanya nama tersebut diambil dari seekor binatang buas bernama Nian

Legenda Nian sangat erat dengan penggunaan warna merah ketika perayaan Imlek. Konon, diceritakan Nian merupakan seekor binatang buas yang selalu mengganggu di malam Imlek. Dalam legenda ini, Nian digambarkan sebagai makhluk setengah banteng berkepala singa.

Nian gemar memangsa apapun yang ada di depannya. Manusia atau penduduk desa, hewan ternak, tanaman, hingga membuat kekacauan di malam Imlek. Tentunya penduduk merasa terancam dan tidak tenang dengan adanya Nian ini.

Akhirnya mereka menemukan satu cara agar si binatang buas Nian tidak mengganggu penduduk. Mereka meletakan makanan di depan pintu rumah. Para penduduk berharap, Nian memakannya dan tidak menyakiti siapa pun.

Hingga akhirnya ada seorang anak yang mengenakan pakaian merah. Anak tersebut mampu membuat Nian takut hingga lari terbirit-birit. Kemudian penduduk membuat kesimpulan jika warna merah mampu mengusir binatang buas itu.

Mulai saat itu, para penduduk membuat semuanya menjadi warna merah ketika Imlek. Hal tersebut dilakukan agar membuat Nian takut dan tidak mengganggu mereka lagi.

Sama halnya dengan ucapan "Gong Xi Fa Cai". Konon katanya, ucapan tersebut merupakan mantra yang ditakuti oleh binatang buas Nian. Termasuk dengan Barongsai atau tarian Nian yang sebenarnya untuk mengusir binatang buas Nian.

Setelah beberapa hal dilakukan, rupanya Nias takut dengan 3 hal, yakni api, kebisingan, dan warna merah.

Warna Merah Lambang Petir

Ilustrasi dekorasi imlek. (Special)

Dilansir dari berbagai sumber, warna merah dalam perayaan Imlek memilliki arti yang berbeda menurut Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Dwi Susanto. Warna merah berhubungan dengan akar budaya penduduk Tiongkok.

Konon penduduk Tingkok hidup sebagai petani. Warna merah melabangkan petir yang dilihat para petani kala hujan. Hal itu digunakan untuk memperlihatkan rasa bahagia memasuki musim panen.

"Di zaman dulu itu kan masyarakat sana (Tiongkok) itu pertanian. Nah, merah itu asalnya dari petir. Kalau ada petir itu kan hujan, artinya hujan itu kan panen, jadi bahagia. Jadi warna merah itu warna kebahagiaan," kata Dwi, dilansir dari berbagai sumber.

Warna Merah Simbol Harapan

Ilustrasi Perayaan Imlek. (Special)

Warna merah merupakan sebuah keberuntungan. Dalam tradisi Cina, merah dianggap mampu memunculkan energi positif, membawa keberkahan, hingga kesuburan. Bahkan merah menjadi simbol harapan di tahun baru. Mereka mengharapkan hal baik akan datang di sepanjang tahun tersebut.

Dilansir dari National Geographic, seorang budayawan Tinghoa bernama David Kwa yang juga menjelaskan arti warna merah. Imlek identik dengan merah sebab melambangkan kebahagiaan.

Tak hanya itu, merah juga dianggap sebagai warna yang hangat sehingga mampu memberikan suasana kebahagiaan. Mereka berharap, segala kesedihan yang ada akan sirna dan digantikan dengan kebahagiaan yang baru.

Sebenarnya, Imlek tidak hanya identik dengan warna merah namun juga kuning keemasan. Hal ini disampaikan dalam sebuah buku bertajuk "Encountering Chinese: A Modern Country, An Ancient Culture".

Dalam kebudayaan Cina, warna kuning keemasan ini juga melambangkan kehangatan, kemakmuran, kesejahteraan, kekayaan dan kebahagiaan.

Kenapa Malam Imlek Selalu Hujan?

Sebenarnya tidak ada legenda, cerita, atau mitos antara hujan dengan imlek. Namun memang pada dasarnya Imlek selalu dirayakan pada Januari hingga Februari.

Nah di Indonesia, bulan-bulan tersebut merupakan musim penghujan. Oleh sebab itu, Imlek selalu identik dengan hujan dan memang hampir setiap malam Imlek pasti turun hujan.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel