Ladiestory.id - Para calon ibu pasti mengalami perubahan hormon yang terjadi selama masa kehamilan atau mengandung untuk persiapan bertemu sang buah hati. Melansir dari StudyFinds, Kamis (2/11/2023), hal itu pun sudah dipastikan oleh para ilmuwan di Inggris.
Para ilmuwan di Inggris telah menemukan bahwa hormon yang diproduksi selama kehamilan dapat membantu otak untuk mempersiapkan diri menjadi ibu. Bahkan, sebelum mereka melahirkan.
Peneliti di Francis Crick Institute menemukan bahwa hormon estrogen dan progesteron merangsang neuron tertentu di otak untuk mengaktifkan naluri keibuan. Temuan ini menantang keyakinan sebelumnya bahwa hormon yang dilepaskan saat melahirkan memicu naluri keibuan bahkan sebelum keturunannya lahir.
Para peneliti tersebut melakukan eksperimennya kepada hewan pengerat. Sebelumnya telah diamati bahwa hewan pengerat betina yang masih perawan tidak memiliki naluri keibuan yang menonjol.
Lebih lanjut, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang melahirkan melalui operasi caesar, dan tikus perawan yang terpapar hormon kehamilan, menunjukkan perilaku keibuan. Para peneliti menemukan bahwa tikus betina mulai menunjukkan peningkatan perilaku orang tua selama tahap akhir kehamilannya.
Studi ini mengidentifikasi sekelompok sel saraf tertentu, yang dikenal sebagai neuron pengekspres galanin, yang terletak di area preoptik medial hipotalamus, wilayah otak yang terkait dengan pola asuh. Estrogen ditemukan mengurangi aktivitas neuron ini sekaligus membuatnya lebih reaktif. Sebaliknya, progesteron mengubah koneksi, atau sinapsis, antara neuron-neuron ini.
Beberapa dari perubahan neurologis ini bertahan selama satu bulan setelah melahirkan, sementara perubahan lainnya tampak bertahan lama. Sehingga, menunjukkan bahwa kehamilan dapat secara permanen membentuk kembali aspek-aspek tertentu dari otak wanita.
“Kita tahu bahwa tubuh wanita berubah selama kehamilan untuk bersiap menghadapi masa menjadi ibu, salah satu contohnya adalah produksi ASI yang dimulai jauh sebelum melahirkan. Penelitian kami menunjukkan bahwa persiapan semacam itu juga terjadi di otak,” kata Jonny Kohl, pemimpin kelompok Laboratorium Pemrosesan Syaraf Ketergantungan Negara di Francis Crick Institute.
“Kami berpendapat bahwa perubahan ini, yang sering disebut sebagai 'otak bayi', menyebabkan perubahan prioritas. Menariknya, perubahan ini tidak terjadi saat lahir, otak mempersiapkan diri jauh lebih awal untuk perubahan besar dalam hidup ini,” sambungnya.
Para peneliti berspekulasi bahwa perubahan otak serupa dapat terjadi pada manusia hamil, mengingat perubahan hormonal yang serupa kemungkinan besar memengaruhi wilayah otak yang sama, dan kemungkinan memengaruhi perilaku ibu hamil.