Ladiestory.id - Menghitung domba putih yang gemuk dan berbulu halus, saling berlompat satu per satu melewati pagar, disebut sebagai salah satu cara yang paling ampuh untuk mengatasi sulit tidur.
Hal ini berkaitan dengan cara bagi para penggembala di abad pertengahan, yang tidak ditemani manusia selama berminggu-minggu, untuk tertidur tiap malam mereka menghitung domba-dombanya hingga mengantuk.
Berdasarkan laporan dari CNN pada Minggu (24/3/2024), telah dilakukan sebuah penelitian pada tahun 2002 tentang memerangi insomnia. Para ahli menyebutkan domba hanya digunakan sebagai perumpamaan dalam melawan insomnia yang menyerang.
“Penelitian kami lebih dari 20 tahun yang lalu bukanlah tentang menghitung domba; ini hanya tentang menggunakan perumpamaan untuk melawan insomnia,” ujar Allison Harvey, seorang profesor psikologi dan direktur Golden Bear Sleep and Mood Research Clinic, di University of California, Berkeley.
Penelitian ini membagi 50 orang menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama tidak diberi instruksi bagaimana caranya tertidur, sedangkan anggota kelompok kedua diminta untuk mengalihkan perhatian dari pikiran, kekhawatiran, dan kekhawatiran dengan cara apa pun yang mereka inginkan. Kelompok ketiga diinstruksikan untuk melakukan tugas pencitraan yang menarik dan memikat, seperti membuat atau mengingat padang rumput, air terjun, liburan, atau sore musim panas di bawah sinar matahari.
Mereka yang menggunakan pencitraan dilaporkan tertidur jauh lebih cepat dibandingkan kelompok lainnya, dan mereka menilai pikiran, kekhawatiran, dan kekhawatiran mereka tidak terlalu membuat tidak nyaman dan menyusahkan dibandingkan orang-orang yang berada dalam kelompok gangguan atau tanpa instruksi.
Kebetulan, dua peserta penelitian dalam kelompok pengalih perhatian menghitung domba sebagai cara untuk tertidur.
“Entah bagaimana orang-orang mengaitkannya, saya kira karena mereka menganggapnya menyenangkan,” kata Harvey.
Meskipun dia tidak benar-benar mempelajari penghitungan domba sebagai cara mengatasi insomnia dan tidak mengetahui adanya penelitian lain yang melakukan hal tersebut, Harvey memiliki pendapat berdasarkan pengalamannya sebagai spesialis tidur.
“Sesuatu yang biasa seperti menghitung domba biasanya tidak berhasil. Sebaliknya, kami menyusun menu pilihan bersama orang-orang, karena setiap orang berbeda dan tidak ada satu pilihan pun yang akan selalu membantu,” tuturnya.