1. Fashion
  2. Luxury Brand Ada Hierarkinya, Charles & Keith Masuk Kategori yang Mana?
Fashion

Luxury Brand Ada Hierarkinya, Charles & Keith Masuk Kategori yang Mana?

Luxury Brand Ada Hierarkinya, Charles & Keith Masuk Kategori yang Mana?

Charles & Keith. (Special)

Ladiestory.id - Baru-baru ini, seorang pengguna TikTok asal Singapura ramai jadi perbincangan warganet usai mengunggah video tentang hadiah tas Charles & Keith dari ayahnya. TikToker yang diketahui bernama Zoe itu menyebut bahwa tas Charles & Keith menjadi tas mewah pertamanya.

Dalam unggahan itu, tak sedikit warganet yang berkomentar bahwa Charles & Keith tidak termasuk golongan luxury brand. Namun, banyak pula warganet yang menyebut bahwa brand mewah atau luxury brand bisa subjektif bagi masing-masing orang tergantung kondisi ekonominya.

Unggahan Zoe Gabriel. (instagram.com/zoeaaleah)

Terlepas dari bagaimana seseorang memaknai kemewahan, rupanya industri fashion luxury memiliki hierarki. Hal ini dipaparkan oleh Erwan Rambourg dalam bukunya yang berjudul “The Bling Dynasty: Why the Reign of Chinese Luxury Shoppers Has Only Just Begun”.

Piramida luxury brand yang digagas Erwan Rambourg. (Insider)

Menurut Rambourg, semakin mewah sebuah brand, maka semakin terbatas pula ketersediaannya. Melansir Insider, Sabtu (14/1/2023), Rambourg menciptakan piramida yang terdiri dari tujuh level hierarki luxury brand di industri fesyen. Berikut hierarki luxury brand yang perlu kamu ketahui.

Everyday Luxury 

Brand Charles & Keith. (instagram.com/charleskeithofficial)

Brand yang masuk dalam kategori Everyday Luxury bernilai kurang dari 100 dolar AS atau setara Rp1,5 Juta. Jumlah kesediaan barang dalam kategori ini pun relatif banyak dan mudah ditemui sehari-hari. Adapun barang yang masuk dalam kategori ini adalah  parfum desainer, restoran, jam tangan, hingga champagne

Melansir berbagai sumber, Charles & Keith menjadi salah satu brand dalam kategori Everyday Luxury. Namun, laman Chic Pursuit menyebut sebagian orang menilai bahwa brand Charles & Keith masuk dalam kategori Affordable Luxury.

Affordable Luxury 

Brand Coach. (Special)

Brand yang masuk dalam kategori Affordable Luxury umumnya berkisar di bawah 300 dolar AS atau sekitar Rp4,6 Juta. Brand yang termasuk dalam kategori ini antara lain, jenama kacamata desainer, Coach, Geox, hingga perhiasan silver dari Tiffany. 

Accessible Core

Brand Gucci. (Special)

Brand dengan rentang harga kurang dari 1.500 dolar AS atau Rp23 Juta masuk dalam kategori Accessible Core. Jenama Gucci, Tod's, Prada, hingga Tissot termasuk dalam kategori ini. Sedangkan, brand Louis Vuitton masuk dalam kategori Accessible Core dan Premium Core.

Premium Core

Brand Bulgari. (Special)

Brand yang mematok harga barangnya mencapai 5 Ribu dolar AS atau sekitar Rp76,6 Juta masuk dalam kategori Premium Core. Banyak jenama perhiasan mewah, seperti Chopard, Rolex, Cartier, Bulgari, Omega, Tag Heuer hingga perhiasan Tiffany kecuali dari material silver, termasuk dalam kategori ini. Menurut piramida Rambourg, rumah mode Hermes masuk dalam kategori Premium Core dan Superpremium.

Superpremium

Kategori ini membawahi brand yang menjual produknya dengan harga tinggi, yakni sekitar 50 Ribu dolar AS atau setara Rp766 Juta. Jenama Patek Phillipe, Bottega Veneta, hingga Breguet masuk dalam kategori ini.

Ultra High End 

Di atas Superpremium, terdapat kategori brand mewah dengan harga fantastis, yakni Ultra High End. Karena ketersediaannya di pasaran cukup jarang, brand yang masuk dalam kategori ini pun terdengar asing di telinga awam

Bespoke

Bespoke menjadi puncak dari piramida Rambourg. Kategori ini tidak menilai dari harga, sebab harus dipesan terlebih dahulu. Sehingga, ketersediaannya sangat terbatas. Bahkan, banyak isu beredar bahwa produk kategori Bespoke biasanya dibeli oleh golongan “old money” atau mereka yang terlahir kaya raya.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel