1. Lifestyle
  2. Hati-hati, 5 Tanda Pasangan Lakukan Pelecehan Emosional
Lifestyle

Hati-hati, 5 Tanda Pasangan Lakukan Pelecehan Emosional

Hati-hati, 5 Tanda Pasangan Lakukan Pelecehan Emosional

Ilustrasi pasangan tidak akur. (Special)

Ladiestory.id - Pelecehan bisa terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Bukan hanya pelecehan seksual, fisik, dan verbal, tetapi juga pelecehan emosional. Yang terakhir sama berbahayanya, karena akan berefek pada kesehatan mental dan bisa terjadi pada pasangan.

Perhatikan! Berikut adalah lima tanda bahwa pasangan telah melecehkan Kamu secara emosional. Periksa dulu apakah Kamu pernah mengalami salah satunya?

Kerap Menghubungi dan Curigaan

Ilustrasi homesick setelah menikah. (Special)

Sering menghubungi untuk mengetahui kabar satu sama lain memanglah bagus. Tetapi, jika Kamu membiarkan hal ini terjadi terlalu jauh, dan itu terjadi berulang kali, itu berarti pasangan Kamu tidak memberi ruang untuk tumbuh. Sebaliknya, yang terjadi adalah kecurigaan dan ketidakpercayaan satu sama lain.

Meski berpasanganan, privasi tetap harus dijaga. Kamu juga membutuhkan ruang dan waktu untuk sukses, bersosialisasi, dan memanjakan diri sendiri.

Tidak Menghargai Ruang Personalmu

Ilustrasi pasangan. (Special)

Percayalah, pasangan yang menarik adalah mereka yang tahu batasannya. Pikirkan lagi. Saat ini Kamu dan pasangan masih berpasanganan, belum menjadi suami istri. Jika saat berpasangan saja dia sudah seperti ini, bagaimana dengan keadaan ketika kalian menikah nanti, kan?

Pasangan yang tahu batasannya dalam suatu hubungan juga lebih mungkin untuk memenangkan hati orang tua. Dia tahu kapan harus pergi bekerja, kapan harus mengakhiri hubungan, dan bagaimana harus bersikap ketika dia pergi ke rumah pasangannya.

Terlalu Berlebihan saat Mengkritik Penampilanmu

Hilangkan Ego dengan Pasangan (Special)

Fashion dan kecantikan adalah bentuk ekspresi diri. Perempuan bisa berbusana sesuai selera asalkan sesuai dengan lokasi dan acara. Pasangan Kamu mungkin mengkritik penampilanmu. Namun, Kamu harus bisa membedakan mana yang bermaksud baik, hinaan, atau kritik posesif.

Misalnya, pasangan Kamu melihat lipstik di gigimu setelah berdandan. Jika pasangan Kamu menegur untuk menghapusnya, itu masih wajar. Tapi itu mulai menjadi tidak wajar ketika dia meminta Kamu untuk tidak berciuman agar orang tidak menjadikan Kamu pusat perhatian atau hal-hal lain yang tidak masuk akal. Kalau sudah begitu, sepertinya Kamu tidak bisa tumbuh, kan?

Sering Mengejekmu dengan Kata-kata yang Tidak Pantas

Hilangkan Ego dengan Pasangan (Special)

Pasangan yang baik cenderung tidak menggunakan kata-kata yang suka merendahkan Kamu. Jika dia menyebut Kamu "bodoh", "dongo", atau mengataimu dengan nama binatang, hal itu tentu sudah masuk ke dalam sebuah penghinaan. Hal ini juga bisa saja dapat membuat Kamu menjadi sasaran kemarahannya.

Hati-hati dengan alasan yang akan ia lontarkan. Seorang pelaku kekerasan emosional mungkin berargumen bahwa dia mencintai Kamu dan mencoba menunjukkan sisi yang lebih dalam yang tidak pernah ditunjukkan. Dia juga dapat menyampaikan bahwa hal seperti itu baik untuk hubungan. Atau berpikir hal itu caranya menegaskan dirinya sendiri dan membuat Kamu lebih baik.

Baginya, Hubungan Itu Sangat Cocok Untuknya

Hilangkan Ego dengan Pasangan (Special)

Jika pasanganmu selalu menekan Kamu untuk tidak percaya pada diri sendiri dan apa yang telah Kamu lakukan, itu berarti pasanganmu merupakan tipikal orang yang suka melakukan pelecehan emosional. Misalnya, Kamu mungkin memperhatikan bahwa pasangan Kamu adalah orang posesif dan kasar.

Ketika Kamu mencoba mendiskusikannya, Kamu justru diperlakukan dengan tidak menyenangkan. Hal ini biasanya mereka anggap sebagai sesuatu yang sensitif dan juga kekanak-kanakan.

Jika Kamu ragu tentang ini dan perlu verifikasi, temukan seseorang yang cukup dapat dipercaya. Jika bisa, carilah karakter yang netral namun cukup untuk melihat keseharian Kamu. Jika Kamu masih tidak yakin, carilah psikolog sebagai tempat untuk berbicara. Karena jika dibiarkan, gaslighting bisa sangat berbahaya bagi kondisi mental Kamu.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel