1. Lifestyle
  2. Perjalanan Mudik Makin Nyaman, 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Soal Keamanan Ban
Lifestyle

Perjalanan Mudik Makin Nyaman, 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Soal Keamanan Ban

Perjalanan Mudik Makin Nyaman, 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Soal Keamanan Ban

Ilustrasi cek kondisi ban. (Special)

Ladiestory.id - Momen jelang Idulfitri identik dengan mudik atau pulang ke kampung halaman. Mobilitas yang kini semakin longgar diprediksi membuat jumlah pemudik meningkat. Meningkatnya jumlah pemudik dan preferensi mereka untuk menggunakan kendaraan pribadi tentu menjadi imbauan bagi para pengendara untuk secara khusus memperhatikan faktor keamanan agar selamat sampai ke tujuan. 

Kesehatan fisik yang prima serta kondisi kendaraan yang optimal menjadi dua hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan jauh. Namun, tak kalah penting adalah kondisi ban, sebagai satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan dengan permukaan jalan.

Produsen ban asal Perancis, Michelin, senantiasa mengimbau para pengendara untuk mengutamakan keselamatan dalam berkendara. Menyambut momen lebaran 2022, Michelin membagikan lima hal yang harus dipersiapkan oleh para pemudik terkait kondisi ban sebelum melakukan perjalanan.

Perhatikan Kembang dan Tapak Ban

Ilustrasi cek TWI. (Special)

Kembangan alur dan ketebalan tapak ban berfungsi untuk menjaga daya cengkram ban saat melaju di jalan raya, terutama saat melaju pada kondisi jalan basah atau hujan. Ban dengan alur kembang yang sudah menipis dan mendekati indikator ketebalan (thread wear indicator/TWI) berpotensi menyebabkan kendaraan tergelincir atau aquaplanning saat melaju pada kondisi permukaan jalan yang basah. 

Untuk melihat apakah ban masih memiliki alur kembang yang baik, para pengemudi dapat meraba atau melihat langsung kondisi ban. Panduan indikator ketebalan tapak ban adalah 1,6 milimeter. Artinya jika ketebalan kembang ban sudah menipis sehingga tersisa atau mendekati 1,6 milimeter, maka ban harus diganti.

Periksa Tekanan Angin

Ilustrasi cek tekanan angin. (Special)

Para pengemudi wajib untuk memeriksa tekanan angin pada ban sebelum melakukan perjalanan jauh. Pastikan tekanan angin sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil, yang bisa ditemukan pada pilar pintu mobil pada sisi pengemudi atau tutup tangki bahan bakar. 

Tekanan angin rendah dapat memberikan stres yang berlebih pada bagian dinding ban, sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan pecah ban.

Beban Muatan Tidak Melebihi Batas Maksimal

Ilustrasi barang bawaan mudik. (Special)

Sering kali para pemudik yang melakukan perjalanan tidak hanya membawa diri dan anggota keluarga, tetapi juga berbagai muatan barang untuk dibagikan kepada sanak saudara. Namun, penting bagi para pengemudi untuk memperhatikan batas maksimal beban yang dapat ditanggung oleh kendaraan, agar tidak overweight. 

Jika beban muatan melebihi batas bobot maksimal, akan membuat kendaraan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Pastikan Ban Serep dalam Kondisi Siap Pakai

Ilustrasi ban serep. (Special)

Ban serep kerap kali terlewat dari perhatian pengendara pada saat melakukan perawatan kendaraan atau saat menyiapkan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh. Padahal, kondisi ban serep tidak kalah penting dari ban utama yang digunakan. 

Sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai. Artinya, ban memiliki tekanan angin yang sesuai atau sedikit lebih tinggi untuk mengantisipasi adanya penyusutan saat penyimpanan. Selain itu, pastikan pula bahwa tidak ada retak pada ban serep, dan ban disimpan dalam keadaan bersih untuk mencegah kerusakan lebih awal.

Cek Kelayakan Pakai dan Kondisi Ban

Sebelum memulai perjalanan, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi ban. Pastikan tidak ada kerusakan, misalnya goresan atau keretakan pada dinding ban, benjol, atau tambalan cacing. Kondisi perawatan atau perbaikan ban yang tidak tepat dapat memicu terjadinya pecah ban saat melaju dengan kecepatan tertentu.

Follow our
media updates!
Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel