Ladiestory.id - Pasangan artis Lesti Kejora dan Rizky Billar kini tengah ramai menjadi sorotan karena adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Menurut berita yang beredar, Lesti mengaku dibanting hingga dicekik. Kabarnya, ini bukan kali pertama Lesti menerima perlakuan kasar Billar.
Terkadang, ada kalanya korban KDRT takut untuk melapor dan memilih diam, sebab takut akan pandangan negatif dari orang lain. Padahal, korban KDRT berhak memberikan pembelaan dan perlawanan.
Lalu, apa saja yang harus dilakukan korban KDRT? Ladiestory.id merangkum beberapa hal yang harus dilakukan korban KDRT.
Hubungi Keluarga, Teman atau Lembaga
Jangan malu dan takut mencari pertolongan. Hubungi keluarga atau teman terdekat untuk menolongmu sesegera mungkin.
Selain itu, kamu juga bisa mencari perlindungan ke lembaga yang bertugas, seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Lembaga ini sudah ada di setiap kabupaten maupun kota dan siap membantu korban KDRT.
Kumpulkan Barang Bukti
Kamu harus mengamankan barang bukti, yakni cedera yang ditimbulkan saat KDRT. Ambil foto lebam atau luka yang dialami karena KDRT atau lakukan visum.
Selain cedera, barang bukti juga bisa berupa pesan ancaman maupun video CCTV. Kumpulkan barang bukti tersebut dan pastikan untuk menyimpannya agar memperkuat laporan.
Buat Rencana Selamatkan Diri
Kamu pun harus membuat rencana untuk menyelamatkan diri. Siapkan kontak darurat yang bisa dihubungi kapan pun. Selain itu, kamu bisa menyiapkan perencanaan keuangan maupun perlengkapan untuk menyelamatkan diri.
Jangan Salahkan Diri
Sebagai korban KDRT, jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas apa yang kamu alami. Bangun keyakinan bahwa tidak ada orang yang berhak menyakitimu, termasuk pasangan.
Dengan demikian, kamu bisa memiliki kekuatan untuk menyelesaikan kasus yang tengah dihadapi. Kamu juga harus memikirkan dirimu di masa depan, agar bisa terlepas dari hubungan toxic tersebut.
Tulis Kronologi Kejadian
Ada kemungkinan, kamu akan diminta untuk menceritakan apa yang telah kamu alami saat melaporkan kasus KDRT. Hal ini bisa saja membuatmu merasa tidak nyaman.
Untuk itu, kamu bisa mencoba menulis kronologi terjadinya kekerasan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan munculnya rasa traumatis saat memberikan kesaksian.