Ladiestory.id - Hadist mengenai kejujuran sudah banyak disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga di dalam Alquran. Kejujuran dalam setiap perkataan dan perbuatan di masyarakat, akan banyak memberikan manfaat untuk Kamu dan juga orang lain. Dalam Islam, Allah SWT telah memerintahkan umatnya agar selalu berlaku jujur dalam setiap perkataan dan tindakan.
Hadist Kejujuran dalam Islam
Kejujuran adalah perilaku yang sangat mulia, dan termasuk dalam sifat wajib yang dimiliki Rasulullah SAW yaitu As-Shidiq. Selain itu, Rasullullah SAW menekankan bahwa kejujuran akan membawa kebaikan dan memberikan ketenangan pada jiwa kita.
Berikut kumpulan Hadist dan dalil dalam Alquran tentang kejujuran, yang menunjukkan pentingnya hal tersebut kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kejujuran Mengantarkan Kita ke Surga
Ibnu Mas’ud, Rasulullah saw bersabda:
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Hendaklah kalian berbuat jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR. Muslim)
Kejujuran Menenangkan Jiwa
Hasan bin ‘Ali, Rasulullah SAW bersabda:
دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ
“Tinggalkanlah apa yang meragukanmu dan apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa” (HR. Tirmidzi dan Ahmad, hasan shahih).
Rifa’ah, menceritakan ketika ia keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi berdagang. Beliau lalu menyeru, “Wahai para pedagang!” Orang-orang memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ
“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, jujur dan berbuat baik ” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Ciri Orang Munafik Salah Satunya Tidak Jujur
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, dusta dalam perkataan, apabila berjanji maka ia ingkari dan khianat terhadap amanah.” (HR Bukhari no. 2682 dan Muslim no. 59)
Orang Jujur Tidak akan Bersama Orang Munafik
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الأَسْوَدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَافِعٍ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ يَجْتَمِعُ الإِيمَانُ وَالْكُفْرُ فِى قَلْبِ امْرِئٍ وَلاَ يَجْتَمِعُ الصِدْقُ وَالْكَذِبُ جَمِيعاً وَلاَ تَجْتَمِعُ الْخِيَانَةُ وَالأَمَانَةُ جَمِيعاً »
“Telah menceritakan kepadaku Abdullah telah menceritakan kepadaku Ayahku telah menceritakan kepadaku Hasan bin Musa telah menceritakan kepadaku Abu Aswad dari Abdullah bin Rafi’dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda: tidak bisa berkumpul dalam hati seseorang iman dan kufur, serta tidak bisa berkumpul bersama-sama sifat jujur dan sifat bohong lalu tidak bisa berkumpul bersama-sama safat khianat dan amanah. (HR. Imam Ahmad).
Setelah kita mengetahui beberapa hadist di atas, alangkah baiknya kita bisa mulai berbenah diri dan menerapkan kejujuran dalam setiap aktivitas kita sehari-hari. Kejujuran juga akan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan juga orang lain. Melalui kejujuran yang kita bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain, serta hidup akan terasa lebih bahagia dan damai. Selain itu, kita akan lebih percaya diri, dan mempercayai kemampuan yang kita miliki.