Ladiestory.id - Jetlag merupakan masalah tidur sementara yang terjadi setelah melakukan penerbangan jauh melintasi beberapa zona waktu yang berbeda.
Jet lag membuat jam biologis tubuh kamu harus beradaptasi dengan perubahan waktu. Semakin banyak zona waktu yang kamu lewati, semakin besar kemungkinan kamu mengalami jet lag.
Mitos atau Fakta Seputar Jetlag
Jet lag sering dianggap “sahabat” yang tidak dirindukan bagi kamu yang suka traveling ke mancanegara. Hingga memunculkan beberapa mitos atau fakta mengenai jetlag ini.
1. Mitos atau Fakta: Jet lag disebabkan kurang tidur?
"Jet lag terjadi saat kita mengalami desinkronisasi antara jam tubuh internal dan jam waktu eksternal dari tujuan kita," kata Natalie D. Dautovich, seorang sarjana lingkungan di National Sleep Foundation.
Gejala desinkronisasi ini termasuk kelelahan, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, gangguan pencernaan, dan suasana hati yang negatif.
2. Mitos atau Fakta: Tidak makan sebelum tiba di tujuan?
Ada beberapa orang yang percaya bahwa untuk menghindari jetlag, kamu harus menghindari makan seharian. Maksimal di malam, sebelum keberangkatan.
Hal ini merupakan sebuah mitos jetlag. Ada juga yang menyarankan jangan makan sama sekali sebelum sampai di tempat tujuan. Alasannya, kamu akan memaksa tubuh masuk ke fase puasa.
Masalahnya, meskipun dapat membantu kamu lebih cepat tidur dalam penerbangan, hal itu dapat menjadi masalah besar ketika kamu tiba di tujuan, terutama di penerbangan dari barat ke timur.
Ternyata, memulihkan diri dari jet lag setelah penerbangan jauh ke arah timur akan lebih sulit ketimbang penerbangan ke arah barat. Hal itu disebabkan perjalanan ke timur menyebabkan waktu lebih cepat berlalu sehingga membuat proses adaptasi jadi lebih sulit.
Makan sebelum keberangkatan boleh-boleh saja. Asal pilih makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Sebisa mungkin jangan melewatkan waktu makan, karena itu akan berdampak pada kesehatan dan pemulihan jet lag yang kamu alami nantinya.
3. Mitos atau Fakta: Minum pil tidur?
Ini juga banyak disarankan biar selama penerbangan bisa tidur nyenyak dan bangun dalam kondisi segar bugar saat tiba di tujuan. Betul sih bisa tidur di pesawat. Tapi jet lag adalah soal penyesuaian metabolisme tubuh dengan waktu istriahat, bukan soal kurang tidur semata.
Faktanya, minum pil tidur memang ampuh bikin kamu ngorok selama penerbangan. Tapi begitu sampai di tujuan, selama tubuh belum bisa menyesuaikan waktu tidur dan aktivitas yang berbeda dengan tempat sebelumnya, ya kamu tetap terkena jet lag.
4. Mitos atau Fakta: Kursi Bukan Masalah?
Bagi yang dapat membeli tiket kelas Bisnis, terbang dalam waktu lama tidak masalah karena kursi dapat senyaman ranjang. Namun bagi yang hanya mampu membeli tiket kelas Ekonomi, pandai-pandailah memilih kursi.
Beberapa maskapai menawarkan kelas Ekonomi Premium yang harganya memang lebih mahal, namun menyediakan ruang kaki lebih lega. Jika tidak sering ke toilet, pilihlah kursi di dekat jendela supaya dapat menyandarkan bantal di jendela untuk menopang kepala dan tidak terganggu dengan orang yang lalu-lalang.
Hindari juga duduk di dekat toilet atau pantry, selain di bagian belakang pesawat biasanya kursi tidak dapat diatur. Buka www.seatguru.com untuk mengetahui konfigurasi tempat duduk di berbagai jenis pesawat dari berbagai maskapai.
5. Mitos atau Fakta: Jet lag hanya akan membuat merasa lelah?
Jet lag bukan hanya membuat kamu merasa lelah karena zona waktu yang berbeda. Gejala lainnya yang mungkin timbul akibat jet lag dapat bermacam-macam. Di antaranya rasa kantuk yang berlebihan, insomnia, kesulitan berkonsentrasi, diare, perubahan suasana hati, dll.
Gejala tersebut dapat berlangsung satu atau dua hari – dan akan cenderung lebih buruk jika kamu bepergian ke arah timur.
Inilah beberapa mitos atau fakta mengenai jetlag yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!