1. Health
  2. Jangan Anggap Remeh Sakit Kepala, Kenali 7 Gejala Awal Tumor Otak
Health

Jangan Anggap Remeh Sakit Kepala, Kenali 7 Gejala Awal Tumor Otak

Jangan Anggap Remeh Sakit Kepala, Kenali 7 Gejala Awal Tumor Otak

Ilustrasi sakit kepala. (Special)

Ladiestory.id - Tumor otak merupakan penyakit yang menyerang sel-sel di bagian otak. Tumor otak dibedakan menjadi dua macam, yaitu tumor otak jinak dan tumor otak ganas. Tumor otak jinak memiliki sifat non kanker dan dapat disembuhkan dengan pengobatan. Sedangkan tumor otak ganas memiliki sifat kanker, yang penyembuhannya ditentukan oleh penyebaran tumor itu sendiri.

Sayangnya, gejala penyakit tumor otak hampir mirip dengan penyakit ringan sehari-hari. Oleh sebab itu, Kamu harus mengetahui gejala apa saja yang perlu diwaspadai, agar bisa melakukan pengobatan lebih cepat.

Sakit Kepala

Ilustrasi perempuan lelah. (Special)

Secara umum sakit kepala merupakan salah satu gejala tumor otak. Tumor otak yang menekan saraf kepala dan pembuluh darah menyebabkan penderitanya sering mengalami sakit kepala.

Ciri-ciri sakit kepala karena adanya tumor otak adalah rasa sakit, serta nyeri di bagian kepala yang terjadi terus-menerus. Tak hanya itu, seluruh bagian otak akan terasa seperti ditusuk-tusuk, dan akan semakin parah dari hari ke hari meski sudah mengonsumsi obat pereda nyeri.

Mual dan Muntah

Foto: Ladiestory.id

Mual dan muntah adalah kondisi yang dianggap biasa, serta bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Jika Kamu merasakan mual dan muntah bukan berarti Kamu mengidap tumor otak.

Namun ada beberapa ciri-ciri mual serta muntah yang mengarah pada gejala tumor otak, diantaranya mengalami mual dan muntah secara terus menerus selama satu minggu. Rasa mual dan muntah akan bertambah terutama pada pagi hari, seringnya mengalami mual dan muntah secara tiba-tiba. Jika ada gejala tersebut, maka sebaiknya Kamu bisa segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Kejang

Ilustrasi Kejang. (Special)

Sifat tumor otak yang menekan sel-sel saraf akan mengganggu sistem kerja otak dan dapat menimbulkan gejala kejang. Meski tidak semua kejang adalah gejala tumor otak, namun biasanya kejang disebabkan karena adanya permasalahan di sistem saraf, salah satunya saraf otak. Hampir semua orang yang mengidap tumor otak pernah mengalami kejang meski hanya satu kali.

Berkurangnya Daya Ingat

Faktor Pemicu Tubuh Terasa Lelah (Special)

Berkurangnya daya ingat umumnya sering terjadi karena kurangnya asupan vitamin dalam tubuh, atau adanya gangguan emosional yang membuat seseorang kehilangan fokus.

Namun, berkurangnya daya ingat juga bisa menjadi salah satu gejala tumor otak. Hal tersebut dikarenakan sel-sel otak yang ditekan oleh tumor akan mempengaruhi sistem kerja penalaran otak, serta dapat menyebabkan gangguan memori dan susah untuk konsentrasi.

Mudah Lelah

Faktor Pemicu Tubuh Terasa Lelah (Special)

Biasanya, tubuh akan merasa lelah setelah Kamu melakukan aktivitas fisik. Namun, jika Kamu merasa mudah lelah meski tidak melakukan aktivitas fisik atau aktivitas lainnya, maka hal tersebut wajib Kamu waspadai.

Terlebih lagi jika gejala tersebut membuat Kamu susah menggerakkan anggota tubuh, maka bisa jadi hal tersebut adalah gejala awal tumor otak. Jika hal tersebut terjadi terus-menerus, maka Kamu bisa konsultasi langsung ke dokter, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Berkurangnya Pendengaran

Foto: Ladiestory.id

Sistem kerja tumor yang menyerang saraf dan keseimbangan tubuh, dapat membuat penderitanya mengalami pendengaran yang berkurang secara terus-menerus.

Secara umum ciri-ciri gangguan pendengaran yang disebabkan oleh tumor otak antara lain, telinga akan terasa penuh seperti terkena air, kehilangan pendengaran secara bertahap awalnya hanya di salah satu bagian telinga dan telinga akan terasa berisik.

Mati Rasa atau Kesemutan

Makanan Penyebab Kesemutan (Special)

Hampir sama dengan gejala stroke, tumor otak juga bisa menyebabkan seseorang mengalami mati rasa atau kesemutan. Hal tersebut karena tumor otak, menyerang seluruh sel fungsi otak, salah satunya fungsi motorik tubuh.

Umumnya kondisi ini akan terjadi secara bertahap. Awalnya pasien akan mengalami kesemutan pada bagian tubuh tertentu, jika tingkatannya sudah parah, maka tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kelumpuhan.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel