Ladiestory.id - Stroke terjadi secara tiba-tiba sehingga dikenal sebagai silent killer atau pembunuh diam-diam dan mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan serta kualitas hidup seseorang.
Namun dengan informasi yang benar mengenai indikator peringatan dini dan mekanisme pertahanannya, masyarakat akan berhasil melindungi diri mereka dari dampaknya.
Tipe Stroke
Stroke hadir dalam dua bentuk utama, yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke Iskemik, terjadi pada sekitar 85% kasus, terjadi ketika gumpalan menghalangi aliran darah ke otak, sehingga mengurangi oksigen dan nutrisi penting.
Sedangkan stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan pendarahan dan kerusakan selanjutnya.
Apa Saja Faktor Risikonya?
Stroke memiliki faktor risiko, usia lanjut merupakan faktor risiko yang signifikan, dan individu yang berusia di atas 55 tahun lebih rentan mengalami stroke.
Selain itu, laki-laki mempunyai kecenderungan lebih tinggi terkena stroke dibandingkan perempuan. Riwayat keluarga juga memainkan peran penting, dengan garis keturunan yang ditandai dengan stroke atau serangan jantung yang meningkatkan kerentanan seseorang.
Selain itu, kondisi kesehatan mendasar seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan apnea tidur obstruktif juga meningkatkan risikonya.
Pilihan gaya hidup, termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan narkoba, semakin menambah kemungkinan terjadinya stroke.
Gejala Awal Stroke
Mengenali isyarat halus dari stroke sangat penting untuk intervensi yang tepat waktu. Orang yang tiba-tiba mengalami kesulitan bicara, seperti bicara tidak jelas atau kesulitan mengartikulasikan kata, harus waspada.
Mati rasa atau kelemahan, terutama pada satu sisi tubuh, sering kali mengenai wajah, lengan, atau kaki, dapat mengindikasikan stroke.
Gangguan penglihatan, termasuk penglihatan kabur atau terganggu pada satu atau kedua mata, memerlukan perhatian segera. Hilangnya keseimbangan dan koordinasi, menyebabkan kesulitan dalam berjalan atau menjaga keseimbangan, bisa menandakan episode stroke.
Selain itu, meskipun tidak terjadi secara universal, timbulnya sakit kepala parah, terutama jika terjadi secara tiba-tiba dan intens, patut dipertimbangkan sebagai gejala potensial stroke.
Bagaimana Penanganan Awalnya?
Waktu sangat penting dalam merespons dugaan stroke. Setelah mengamati tanda-tanda di atas, penting untuk bertindak cepat. Menghubungi layanan darurat adalah langkah pertama untuk mendapatkan bantuan medis segera.
Hindari menunda intervensi dengan harapan gejala akan membaik dengan sendirinya, karena setiap menit memiliki arti penting dalam menjaga fungsi otak dan meminimalkan konsekuensi jangka panjang.