Ladiestory.id - Kesehatan mental atau gangguan psikologis, kini harus menjadi perhatian dan bukan sesuatu yang dianggap tabu atau aib. Rupanya ibu hamil juga dapat terserang gangguan psikologi, yang disebabkan oleh berbagai faktor.
WHO mengungkapkan, ibu hamil yang mengalami gangguan psikologis dapat dipicu karena faktor ekonomi yang rendah, stres, paparan kekerasan, situasi darurat dan konflik, bencana alam, dan dukungan sosial yang rendah.
Jenis Gangguan Psikologis pada Ibu hamil
Selain itu, perubahan hormon sering disebut-sebut menjadi faktor pemicu ibu hamil alami stres hingga depresi. Yuk ketahui 7 jenis gangguan psikologis pada ibu hamil di bawah ini.
1. Depresi
Gangguan psikologis pada ibu hamil yang pertama adalah depresi. Depresi merupakan salah satu hal yang paling banyak dialami ibu hamil, terlebih saat hari kelahiran semakin dekat.
Mengutip American Pregnancy Association (APA), depresi saat hamil lebih dikenal dengan istilah antepartum depression. Ini adalah gangguan suasana hati, suatu penyakit biologis yang disebabkan oleh perubahan kimia di otak.
Menurut Mayo Clinic, sekitar 7 persen ibu hamil mengalami depresi, dan angka ini bisa lebih tinggi di negara-negara dengan pendapatan rendah atau menengah.
Depresi saat hamil yang tidak segera ditangani tentu saja dapat memberikan dampak buruk yang berbahaya bagi ibu dan bayi. Contohnya seperti menyebabkan bayi lahir prematur, lahir dengan berat badan rendah, dan gangguan tumbuh kembang.
Penelitian terbaru juga menemukan, anak-anak yang ibunya mengalami depresi selama kehamilan, memiliki peningkatan risiko terkena penyakit mental seumur hidup. Contohnya seperti gangguan kecemasan dan suasana hati.
2. Mood Swing
Apakah itu murung atau mudah marah, kehamilan bisa membuat emosi layaknya roller coaster. Ini juga akan menjadi gangguan psikologis pada ibu hamil.
Dilansir dari Live Science, kehamilan adalah titik transisi dalam kehidupan wanita dan selama masa transisi, emosi bisa naik turun. Tidak diketahui dengan jelas mengapa suasana hati tersebut naik turun.
Sejumlah perubahan yang terjadi pada tubuh, semua terkait dengan emosinya. Dan salah satu alasan utama, mungkin karena membanjirnya hormon.
3. Panic Disorder
Gangguan psikologis ini dapat muncul saat masa kehamilan meskipun wanita tersebut tidak memiliki riwayat pernah menderita panic disorder. Hal ini dapat muncul dari rasa cemas dan stress yang ditandai dengan peningkatan hormon kortisol.
Jika tidak ditangani, peningkatan kortisol dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Penanganan tanpa obat dapat dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan supportif, menerapkan teknik relaksasi, penerapan sleep hygiene, serta pengaturan pola makan.
4. Bipolar
Dilansir dari KidsHealth, gangguan psikologis ibu hamil yang akan dialami adalah bipolar. Bipolar sendiri merupakan bentuk depresi dimana seseorang mungkin mengalami jenis emosi yang ektrim tinggi (mania), terlalu rendah (depresi), dan hipomania (perubahan suasana hati, tidak separah mania).
Perlu diketahui bahwa gangguan psikologis ini tidak umum dan mungkin bersifat genetik. Untuk ibu hamil yang telah memiliki riwayat bipolar, sebaiknya melakukan perencaan kehamilan dengan bantuan dokter.
Sebab, ada beberapa obat bipolar yang tidak bisa dikonsumsi oleh ibu hamil selama kehamilannya.
5. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Sebuah penelitian menemukan bahwa saat hamil, wanita cenderung mengalami gangguan mental OCD. Bentuk gangguan psikologis ini sering dialami oleh ibu hamil.
Diantaranya mereka kerap terobsesi untuk selalu bersih-bersih. Selalu memeriksa keadaan janin atau bayinya, dan timbulnya pikiran-pikiran buruk mengenai masa depan janin di dalam kandungannya.
Dilansir dari psikolog klinis dari King's College, London, kebanyakan ibu hamil yang mengalami OCD terus memikirkan janinnya. Mereka selalu berpikir bahwa janin mereka menghadapi bahaya.
Biasanya, kondisi ini terbawa sampai setelah melahirkan. Akibatnya, penderita OCD, tidak mau berdua saja dengan bayinya karena takut hal buruk akan terjadi pada bayi mereka.
6. Panik
Gangguan panik selama kehamilan terjadi bervariasi dan tidak jelas. Selain itu, sekelompok wanita mungkin mengalami gangguan panik saat pertama kali hamil.
Wanita mengalami serangan panik harus diskrining untuk mendeteksi seberapa kekacauan tiroidnya yang terjadi. Kemungkinan efek kecemasan dan panik pada kehamilan adalah ketidaktahuan menangani kehamilan itu sendiri.
7. Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan psikologis yang dapat meningkat ataupun menurun pada masa kehamilan. Ibu hamil dengan gangguan ini membutuhkan pengawasan dan penanganan oleh dokter.
Skizofrenia berdampak pada kesehatan ibu dan bayi akibat mendapat perawatan yang tidak sesuai, bisa memicu lahir prematur dan berat lahir rendah, hingga kematian janin dan ibu hamil.
Penanganan gejala psikosis akut pada masa kehamilan sangat diharuskan, untuk mengurangi intensitas dan dampak skizofrenia. Hal ini mencakup dukungan, pengobatan, dan penanganan intensif di rumah sakit. Terapi elektroconvulsive juga diperlukan untuk menangani gejala depresi pada penderita.
Inilah 7 gangguan psikologis pada ibu hamil yang perlu diwaspadai. Jika ibu hamil mengalami gangguan psikologis ini hendaknya untuk berkonsultasi dengan dokter. Namun, faktor lingkungan, terlebih suami, juga memiliki peran penting dalam meminimalkan gangguan psikologis ini terjadi.