Ladiestory.id - Apakah kamu sering mengalami tertawa hingga tak terkendali? Layaknya Arthur Fleck atau yang dikenal sebagai Joker. Tokoh satu ini memiliki gangguan mental yang membuatnya sering mengalami tertawa yang tidak terkendali. Kondisi ini disebut sebagai Pseudobulbar Affect atau PBA. Lalu, seperti apa penjelasan detail mengenai gangguan mental Pseudobulbar. Yuk, simak.
Pengertian Pseudobulbar Affect atau PBA
Gangguan mental Pseudobulbar Affect atau PBA merupakan kondisi neurologis yang biasanya ditandai dengan tawa atau tangisan yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini tentu sangat mengganggu kehidupan seseorang. Oleh karena itu, banyak penderitanya yang memilih untuk mengisolasi diri sebab tidak dapat mengendalikan emosi yang dimiliki.
Biasanya, penderita PBA terjadi akibat kondisi neurologis tertentu atau pernah mengalami sebuah cedera. Gangguan ini juga sangat berpengaruh bagi cara kerja otak mengendalikan emosi. Sehingga, penderita sering mengalami ekspresi emosi yang berlebihan.
Gejala Pseudobulbar Affect atau PBA
Gangguan yang sering dikaitkan dengan mood ini banyak tidak disadari oleh penderitanya. Padahal, hal ini cukup berbahaya, lho. Gejala utama yang terlihat dari penderita PBA yaitu adanya ledakan ketika menangis atau tertawa. Biasanya, mereka akan melakukannya secara tidak terkendali atau berlebihan.
Kondisi ini pun biasanya tidak berhubungan dengan keadaan sebenarnya dari penderita. Luapan emosi semacam ini sangat dapat terjadi kapan saja. Namun, yang paling mencolok yaitu, penderita PBA akan mengalami tertawa atau menangis yang cukup lama beberapa menit.
Meski sering dikaitkan dengan depresi, nyatanya PBA berbeda. Sebab, ia memiliki durasi terjadi yang cenderung lebih pendek. Selain itu, penderita Pseudobulbar Affect atau PBA tidak menderita gejala tertentu dari depresi.
Penyebab Pseudobulbar Affect atau PBA
Gangguan mental Pseudobulbar Affect atau PBA tidak hanya terjadi pada seseorang yang mengalami kondisi neurologis tertentu. Namun, juga bagi seseorang yang mengalami cedera seperti pukulan, Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), Multiple sclerosis (MS), cedera otak traumatis, penyakit Alzheimer, hingga Parkinson.
Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab gangguan ini yang kemungkinan melibatkan cedera pada jalur neurologis yang mengatur ekspresi emosi eksternal.
Pengobatan Pseudobulbar Affect atau PBA
Bagi kamu yang telah merasa bahwa terjadi ledakan emosi yang berlebihan atau mengalami PBA, kamu perlu melakukan pemeriksaan atau berkonsultasi dengan psikiater atau dokter spesialis saraf. Sementara, bagi kamu yang memiliki rekam medis berkaitan dengan kondisi neurologis.
Kemungkinan, dokter akan mendiagnosis sebagai PBA. Hingga kini, banyak kasus Pseudobulbar Affect atau PBA yang tidak dilaporkan hingga tidak terdiagnosis karena kurangnya kesadaran dengan gangguan mental satu ini. Bagi penderita yang telah menjalani perawatan, maka dokter akan memberikan obat-obatan tertentu yang dapat membantu mengendalikan emosinya.
Efek Mengalami Pseudobulbar Affect atau PBA
Selain mengalami ledakan emosi yang berlebihan seperti tertawa dan menangis dalam waktu beberapa menit, Pseudobulbar Affect atau PBA juga dapat menyebabkan efek lain jika telah mengalami tingkatan yang parah. Hal ini dapat menyebabkan seseorang merasa malu, mengisolasi diri dari kehidupan sosial, kecemasan, hingga depresi.
Sehingga, dapat mengganggu kemampuan individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Misalnya, kesulitan dalam bekerja hingga tugas hariannya. Terutama, ketika penderita tengah menghadapi kondisi neurologis.
Itulah penjelasan mengenai gangguan mental Pseudobulbar Affect atau PBA. Tentunya, gangguan ini perlu menjadi ketelitian bersama. Apabila orang terdekatmu mulai mengalami gejalanya, segera lakukan konsultasi ke ahli terdekat. Pastikan melakukan perawatan sesuai prosedur. Salam sehat dan tetap waspada, Ladies!