Ladiestory.id - Setiap tahunnya, bulan Ramadan merupakan sesuatu yang dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia. Bahasan mengenai betapa istimewanya bulan ini tidak akan pernah ada habisnya.
Oleh karenanya, salah satu cara mengungkapkan rasa gembira dalam menyambut bulan Ramadan hingga hari terakhir yaitu dengan menuliskan puisi. Berikut beberapa puisi tentang bulan Ramadan yang seakan menggambarkan hari-harimu saat puasaa.
Puasa Dipertanyakan
Karya Y. S. Sunaryo
Niaga dan kongsi banyak yang berhenti
Jam kerja dipangkas dikurangi
Tidur sepanjang hari diberi arti
Katanya, demi Ramadan bulan suci
Raga dimanja-manja
Lemas diduga khusuk puasa
Berkeringat banyak diwanti-wanti
Takut puasa tak kuat sehari
Katanya, puasa untuk Tuhan
Hingga Tarawih mesti semalaman
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata wiridan
Lalu di mana puasa hendak berperang?
Jika serba sendirian menjadi pilihan
Jalan pagi sunyi bak di pengungsian
Menangkah berperang jika sambil tiduran?
Ramadan mestilah bukan sebulan kemalasan
Bukan pula bulan hentikan kepedulian
Justru bangkit menangkan keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan
Anak-anak Ramadan
Karya Y. S. Sunaryo
Selepas magrib kentongan dan beduk dipukul
Tandai datang Ramadan segera berkumpul
Di halaman masjid riang bersiul
Usai Tarawih nikmati hidangan sebakul
Riang anak-anak tak berhenti
Nyalakan petasan iringi yang mengaji
Tengah malam beduk kembali berbunyi
Keliling kampung bernyanyi nyanyi
“Sahur tok tok dug, sahur tok tok dug, sahuuuuur”
Menggulung bantal kasur
Melipat semua mimpi
Deretkan piring-piring nasi
Aduhai anak-anak sahur terlalu kenyang
Tak bangun dipanggil sembahyang
Menggeliat waktu sudah siang
Berlatih puasa, lapar menendang-nendang
Sahur Bekal Kemenangan
Karya Y. S. Sunaryo
Sahur hentikan tidur
Agar raga tak terbentur
Jiwa enggan melantur
Walau hanya sesuap bubur
Bangunlah yang hendak berpuasa
Tak wajib, namun nikmat terasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Melainkan sejak fajar mata harus terjaga
Terjaga untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menebar kasih pada sesama
Tak boleh marah dan besar prasangka
Puasa untuk semangat kerja
Bukankah pada puasa Ramadan perang menjadi menang
Juga al Quran diturunkan
Sebuah kemmenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh bimbingan
Sahurlah agar punya kekuatan
Pada kekebalan iman
Merupa ketahanan badan
Hingga menang berperang melawan kemalasan
Selamat Bulan Ramadan
Karya Masayu Sechmaida
Mati bulan pada lini
Hilal bersimpul, tersenyum mentari
Terbuka pintu bulan pahala suci
Cahaya mulia menyambangi hari
Langkah pertama menjejak hati
Ikhlas menjalani perintah Ilahi
Berpuasa sepenuh bulat bulan
Dengan cobaan menuju kemenangan
Menumpas nafsu nan meraja
Menahan lapar dahaga mendera
Seluas samudra kesabaran teruji
Lisan terjaga dari perkataan keji
loading…
Jiwa raga pancarkan kasih nurani
Pijarkan putih cahaya ruhani
Membaur sinar kemuliaan bulan pahala
Menyentuh hangat insan beriman
Titian bulan pahala terbentang kemuliaan
Semangatlah menapaki dengan ketaqwaan
Hingga final menggapai kemenangan
Selamat menjalani ibadah Ramadan
Puisi Ramadan Terakhir
Karya Agus Zhubairi
Tak terasa Ramadan tinggal menghitung hari
Ramadhan! tak ku sangka waktu berjalan cepat
Sehingga pertemuan kita terasa singkat
Bulan yang penuh berkah dan ampunan
Oh..!!! Ramadan yang ku cinta
Kau hadir membawa kebahagiaan dan keberkahan
Namun, sebentar lagi kau segera pergi
Bulan al Quran penuh dengan kedamaian
Ramadan kau mendidik jiwa dan menyuburkan iman
Ramadan! ku berjanji atas namamu
Akan ku teruskan semangatmu itu
Oh! Ramadan……
Kau juga membawa malam Lailatul Qodar
Malam yang lebih baik dari pada seribu bulan
Atas kehendak Allah SWT kini kau menghitung hari
Terima kasih banyak telah hadir
Pada kami semua dan memberikan pelajaran yang sangat berarti
Ramadan! Selamat tinggal
Semoga kita bertemu di tahun depan
Ramadan! Dihati
Ku mohon usah pergi….!!!!