Gabungkan Riset Dan Terapi, Wellspring Indonesia Buka Klinik Kesehatan Mental

Jumat, 5 Juli 2024 | 09:00:00

Atika Febriani

Penulis : Atika Febriani

Gabungkan Riset Dan Terapi, Wellspring Indonesia Buka Klinik Kesehatan Mental

Ilustrasi Konsuling. (Freepik)

Ladiestory.id - Mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan mental. Dalam data yang sama, Riskesdas 2018 mengungkapkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional.

Sejumlah pakar teknologi dan industri kesehatan mental psikiatri dan psikologi bergabung dengan menghadirkan sebuah klinik kesehatan mental terintegrasi, pusat pelatihan dan institut penelitian kesehatan jiwa, Wellspring Indonesia, berlokasi di Jl. Deperdag IV No. 8, Gandaria Utara, Jakarta Selatan.

DR. Sandersan Onie Klinik Wellspring Indonesia. (Dok. Wellspring Indonesia)

Dr. Sandersan Onie, salah satu pendiri dan konselor Wellspring Indonesia dalam peluncurannya mengatakan, Wellspring didedikasikan untuk membangun Indonesia yang sehat secara mental dengan menggabungkan riset dan terapi klinis untuk membuat Indonesia lebih sehat melalui penelitian dan inovasi termasuk penggunaan teknologi Virtual Reality dalam terapi kecemasan atau anxiety

Selain itu, lebih dari 12 juta orang dalam kelompok usia yang sama mengalami depresi. Menimbang kondisi tersebut, Wellspring Indonesia hadir sebagai pusat kesehatan mental yang inovatif, menggabungkan tim terbaik dari berbagai industri untuk menawarkan layanan kesehatan mental yang terbaik.

“Misi kami adalah memastikan setiap individu di Indonesia tidak hanya bebas dari gangguan jiwa tetapi juga berkembang secara emosional dan mental, menjadi sumber harapan dan kehidupan bagi komunitas dan bangsa,” jelas Dr. Sandersan Onie.

 

Ruang Konseling di Wellspring Indonesia. (Dok. Wellspring Indonesia)

Wellspring Indonesia menyediakan berbagai layanan kesehatan mental untuk semua kelompok usia, menangani kondisi mulai dari depresi, kecemasan, dan trauma hingga disfungsi keluarga dan persiapan pernikahan.

“Kami menggunakan berbagai metode perawatan, termasuk terapi trauma generasional, terapi perilaku kognitif, dan terapi Virtual Reality untuk fobia dan kecemasan, memastikan setiap orang menerima perawatan terbaik dengan rasa hormat dan martabat,” tambah Dr. Sandersan Onie.

Sebagai komitmen kami dalam memajukan pengetahuan dan praktik kesehatan mental, kami menawarkan program pertolongan pertama kesehatan mental untuk sekolah dan perusahaan, lengkap dengan penilaian yang diakui secara nasional yang terakreditasi oleh Indonesian Institute of Management. Penelitian inovatif kami termasuk publikasi Profil Statistik Bunuh Diri pertama di Indonesia di Lancet Southeast Asia 1 – salah satu jurnal ketermuka di dunia,” ujar Dr. Sandersan Onie.

Para Pakar Teknologi, Psikiatri dan Psikologi di WellSpring Indonesia. (Dok. Wellspring Indonesia)

Para pakar teknologi, psikiatri dan psikologi, yang tergabung dalam WellSpring Indonesia termasuk: 

- Pendiri: Stephanie dan Isabella Wibowo, dari Google Indonesia, membawa keahlian dalam operasi dan sistem penyederhanaan dalam       peningkatan layanan.
- Direktur Psikiatri: Dr. Jiemi Ardian, pakar terapi trauma yang sudah menulis buku best seller
- Direktur Psikologi: Anna Surti Ariani, Mpsi. mantan ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah Jakarta, yang telah berpengaruh        signifikan pada kebijakan kesehatan mental pemerintah sebagai mantan ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah DKI Jakarta    dan pengurus pusat IPK Indonesia
- Pendiri dan Konselor: Dr. Sandersan Onie, konsultan Kantor Pusat WHO, research fellow di Harvard Medical School, pembimbing strategi kesehatan mental global, dan Perwakilan Nasional Indonesia pada International Association for Suicide Prevention.

Selain untuk kebutuhan perorangan, Wellspring Indonesia membuka kerjasama dengan perusahan maupun institusi pendidikan untuk membantu kesehatan mental di lingkungan masing-masing. 

“Kami akan merancang program penyembuhan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan dengan memperhatikan penilaian sesuai kondisi masing-masing pasien,” Dr. Sandersan Onie menutup uraiannya.