Ketika kita sudah memutuskan untuk menabung jangka panjang, kita pun berupaya untuk tidak mengotak-atik tabungan supaya uang tabungan bisa terkumpul sesuai dengan rencana kita. Hanya saja, yang namanya keadaan darurat memang tidak bisa dicegah. Misalnya saja, tiba-tiba kita jatuh sakit, atau terjadi bencana alam yang bisa merusak seisi rumah, atau hal lainnya yang sulit sekali kita tolak dan harus menggantinya dengan uang. Jika sudah begitu, mau tidak mau kita harus merelakan kembali sebagian dari tabungan kita untuk melunasi keadaan tersebut.
Apalagi jika dana darurat yang sudah kita sisihkan tidak mampu menutupi kebutuhan darurat kita yang satu ini. Nah, jika sudah begitu kita pun harus kembali putar otak supaya tidak menggunakan uang tabungan secara kebablasan. Juga, supaya kita tetap bisa melanjutkan upaya untuk tetap fokus menabung. Berikut inilah 5 cara mencapai tujuan keuangan yang harus diterapkan.
1. Lacak pengeluaranmu
Setiap menggunakan uang, baik itu uang tabungan yang terpaksa diambil atau uang pribadi yang sudah disisihkan, kamu tetap harus membuat catatan dalam sebuah jurnal keuangan pribadi. Buat beberapa kategori pengeluaran yang berbeda, misalnya untuk hobi, pengeluaran, traveling, sakit, bencana alam, dan sebagainya. Dalam catatan itu, kamu bisa menuliskan untuk apa saja uangmu digunakan. Catat dengan sedetail mungkin, mulai dari nominalnya, alasan pengeluarannya, serta kepada siapa uangmu itu kamu berikan. Jika sudah, pada akhir bulan nanti atau ketika kamu menerima gaji bulananmu, perhatikan kembali catatan yang sudah kamu buat dalam satu bulan penuh itu. Dari catatan itulah kamu akan tahu, pengeluaran terbesarmu digunakan untuk apa. Dengan begitu, di bulan berikutnya, kamu bisa meminimalisir kembali penggunaan uangmu untuk hal itu, Ladies.
2. Buat rencana keuangan setiap harinya dan berpegan teguhlah pada hal itu
Agar kamu bisa mewujudkan tujuan keuangan jangka panjangmu, kamu bisa membuat anggaran keuangan setiap harinya. Misalnya, kamu menentukan hari ini hanya boleh mengeluarkan sekian rupiah dan tidak boleh lebih dari jumlah itu. Tuliskan dalam jurnal keuangan pribadi secara rinci. Mulai dari, batasan nominalnya, anggaran pengeluaran untuk keperluan apa, serta sedikit dana cadangan yang bisa digunakan jika benar-benar dalam keadaan yang darurat. Hal itu diperlukan supaya kamu bisa bepegang teguh kepada anggaran pengeluaranmu setiap harinya.
3. Jika kamu terpaksa menggunakan uang tabungan sebanyak mungkin, tetaplah menabung di kesempatan berikutnya
Mari kita berbicara tentang realitas. Setiap manusia pasti memiliki dua keadaan dalam hidupnya, yaitu keadaan mampu dan tidak mampu. Ketika kamu dalam keadaan mampu, tentu kamu bisa menabung dengan senang hati jika ingin, tapi kalau kamu sedang berada dalam keadaan tidak mampu, mau tidak mau kamu pun harus menggunakan uang tabunganmu untuk menutupi segala kebutuhan hidup. Kita ambil contoh terjadinya bencana yang tidak diinginkan. Lantas, kamu harus menggunakan hampir dari seluruh tabunganmu untuk memenuhi kebutuhanmu. Nah, jika sudah seperti itu, tetaplah berupaya untuk terus menabung di kesempatan berikutnya, Ladies. Jangan berhenti begitu saja. Ingatlah sebuah peribahasa yang menyatakan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
4. Jadikan menabung sebagai kebiasaan bukan kewajiban
Sebagaimana yang dilansir dari laman Lifehack, penulis Richard Thaler dan Cass Sunstein dalam bukunya Nudge, menganjurkan bahwa untuk mencapai tujuan apa pun itu harus dipecah menjadi kebiasaan, sebab kebiasaan lebih intuitif bagi orang untuk beradaptasi. Ya, jika kamu menganggap tabungan sebagai suatu kewajiban, justru kamu akan merasa terbebani oleh bayangan nominal pada hasilnya serta upaya-upaya kerasmu untuk menabung. Tapi, jika kamu menjadikan kegiatan menabung sebagai kebiasaan, kamu akan terus melakukannya dengan perasaan yang senang. Memang, mengubah kebiasaan itu tidak mudah, tapi tidak ada salahnya kan untuk dicoba?
5. Konsultasikan tujuan keuangan jangka panjangmu kepada penasihat keuangan
Jika keempat cara di atas tidak bisa menjadikanmu pribadi yang senang menabung, ada baiknya jika kamu mengonsultasikan tujuan keuangan jangka panjangmu itu kepada penasihat keuangan, Ladies. Jelaskan kekuatan dan kelemahanmu dalam hal keuangan secara terus terang. Kemudian, penasihat keuangan akan memberikan saran, apa yang semestinya kamu lakukan selanjutnya. Bisa jadi ia akan mengusulkan untuk berinvestasi. Selanjutnya, kamu bisa mencari tahu instrumen investasi apa yang terbaik dan tepat untukmu.
Ketika kamu berhasil menjadikan kegiatan menabung sebagai suatu kebiasaan, maka kamu akan menjadi lebih cerdas dalam mengelola keuangan. Sebab, kamu akan merasa berat jika dalam sehari saja tidak memasukkan uangmu ke dalam tabungan. Jika keadaan seperti itu sudah terjadi dalam hidupmu, maka bersiaplah dengan hasil yang sangat memuaskan.