Ladiestory.id - Baru-baru ini publik digemparkan dengan kemunculan film horor Taiwan yang berdasarakan kisah nyata. “Incantation”, film horor yang sedang tayang di Netflix ini sedang jadi bahan pembicaraan. Film horor yang tayang di Netflix sejak Jumat (08/07/2022) lalu menyedot perhatian para penggemar film horor, terutama karena embel-embel “film terseram yang pernah di buat di Taiwan”.
Dalam pernyataan tertulis Netflix, sutradara film Kevin Ko secara singkat membagikan beberapa inspirasinya saat menggarap film tersebut. Salah satunya, adalah sinopsis yang konon merupakan adaptasi langsung dari sebuah kisah nyata di Taiwan. Dibuat dalam format found footage, ini semakin membuat film "Incantation" terasa semakin realistis. Selain itu, karena film ini dikabarkan terinspirasi dari kisah nyata.
Ceritanya tentang sebuah keluarga yang tergabung dalam sebuah sekte. Ia mengaku tertarik dengan cerita itu, tetapi pada saat yang sama dia sedikit takut. Dilansir dari Taipei Times, kisah nyata ini terjadi pada 2005 di Kaohsiung, Taiwan. Sementara itu, media HITC mengatakan bahwa berita tentang detail cerita ini sangat langka, terutama dari sumber resmi. Kisah ini diceritakan hampir secara verbal, seperti legenda urban.
Sepintas, cerita "Incantation" dan "The Medium" memiliki beberapa kesamaan. Keduanya menggunakan format narasi yang tidak biasa, keduanya sama-sama membahas ritual sakral dan menumbuhkan rasa ketakutan. Perbedaannya adalah film "The Medium" jauh lebih real dalam menggunakan format mockumentary-nya.
Kamera dalam film "Incanation" memainkan peran penting sebagai alat dalam mendukung cerita. Kameramen pada film "Incantation" berperan sangat penting dalam membangun rasa angker dengan teknik found footage agar lebih nyata. Segala ritual dan mantra dibuat oleh sutradara Kevin Ko dan scripwriter Chang Che-wei.
Semua ritual dan mantra memang fiktif, tetapi teknik pengambilan gambar dengan teknik found footage membuat film ini terasa nyata. Rasanya seperti sebuah film dokumenter dan ini membuat rasa seramnya menjadi kuat.
Sementara filmnya sibuk berfokus pada kengerian yang terjadi sekarang (seperti saat Dodo pulang dan Li Ronan diganggu), mantranya benar-benar horor. Tapi ketika flashback dan akhirnya penonton mengerti apa yang sebenarnya terjadi, “Incantation” tidak begitu menakutkan.
Dalam kisah nyata ini, berkisah tentang seorang ibu bernama Li Ronan yang diperankan oleh Hsuan Yen Tsai, yang bepergian kerumah kekasihnya saat ia sedang hamil. Tujuannya adalah untuk merekam konten horor dan akan diunggah ke website. Akan tetapi disana ia melakukan hal yang tabu dan membuat jiwanya terganggu.
Enam tahun berselang, ia berusaha untuk hidup kembali bersama putrinya yang dirawat di panti asuhan. Namun ketika mereka kembali bersama, kejadian horor mulai mengganggu mereka lagi.
Terlepas dari kisah nyata ini, Kevin Ko juga mengungkapkan bahwa kutukan itu sebenarnya terinspirasi dari berbagai hal. Termasuk budaya yang menyebar di internet. Dari video pengakuan para Youtuber hingga dari media sosial dan berbagai media mainstream.
Ia juga mengaku bahwa pembuatan film Incantation terinspirasi oleh banyak film horor Asia tahun 2000-an, antara lain “The Eye”, “Ring”, “One Missed Call”, “Ju-on”, serta “Dark Water”.
Menurut Kevin Ko horor Asia tak cuma tentang kekerasan yang sadis, film horor Asia juga memiliki sisi kebaikan dibalik filmnya yang sadis. Film horor Asia akan membuatmu takut namun dibalik itu semua terdapat nilai positif yang akan membuat tersentuh.
Film "Incanation" sampai saat ini telah menghasilkan pendapatan 170 Juta dolar AS atau setara Rp2,54 Triliun dan menjadikannya film paling laris di Taiwan per bulan Juni. Tak hanya mendapatkan keuntungan, film ini juga mendapatkan pujian serta sambutan hangat oleh para pecinta film horor serta nominasi di penghargaan film Taipei dan kategori narasi dan sutradara terbaik.