Ladiestory.id - Penggemar klub sepak bola Qatar membalas protes Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 dengan mengangkat foto Mesut Ozil saat pertandingan Jerman melawan Spanyol pada Minggu (27/11/2022). Seperti diketahui, para pemain Jerman melakukan protes dengan aksi tutup mulut sebelum pertandingan mereka melawan klub Jepang pada Selasa (22/11/2022).
Aksi tersebut merupakan tanggapan Jerman atas penolakan FIFA untuk mengizinkan pemain mengenakan ban lengan One Love di Piala Dunia 2022. Ban lengan tersebut merupakan sebuah dukungan untuk komunitas LGBT.
Para penggemar Qatar pun menanggapi protes yang dilakukan oleh tim Jerman dengan mengangkat foto mantan pemainnya, Ozil, yang keluar dari tim tersebut pada 2018. Ia keluar setelah menjadi sasaran pelecehan rasis setelah tersingkirnya negara itu lebih awal dari Piala Dunia kala itu.
Saat pertandingan berlangsung, terlihat sejumlah pendukung di tribun menutup mulut sambil mengangkat foto Ozil. Salah satu pendukung Qatar, Ilkay Gundogan, menyarankan kepada Jerman untuk tidak melakukan protes lagi di Qatar.
“Jujur, sudut pandang saya adalah sekarang politik sudah selesai,” ucap Gundogan setelah Jerman mendapatkan skor imbang 1-1 dengan Spanyol, dikutip dari berbagai sumber.
“Negara Qatar sangat bangga menjadi tuan rumah Piala Dunia, negara muslim pertama, dan saya berasal dari keluarga Muslim. Sehingga umat islam bangga. Jadi saya pikir sekarang ini hanya tentang sepak bola,” sambungnya.
Diketahui, Mesut Ozil telah mengundurkan diri dari tim Jerman karena ia menjadi sasaran pelecehan rasis, setelah tim tersebut kalah melawan Korea pada Piala Dunia 2018. Ozil juga dikritik di Jerman karena bertemu dengan pemimpin Turki, Recep Tayyip Erdogan, sebelum turnamen berlangsung.
“Saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah,” kata Ozil saat itu setelah timnya tersingkir di Piala Dunia.
Usai turnamen, mantan pemimpin Federasi Sepak Bola Jerman, Reinhard Grindel mengaku melakukan kesalahan atas perlakuan Ozil.
“Pernyataan pengunduran diri Mesut Ozil telah memicu perdebatan tentang rasisme secara umum dan kemampuan sepak bola untuk berintegrasi pada khususnya. Sebagai pemimpin, saya tidak ingin lepas dari perdebatan ini," tuturnya.