1. Health
  2. 5 Faktor Penyebab Kentut Bau Busuk, Bisa Jadi Tanda Infeksi Usus
Health

5 Faktor Penyebab Kentut Bau Busuk, Bisa Jadi Tanda Infeksi Usus

5 Faktor Penyebab Kentut Bau Busuk, Bisa Jadi Tanda Infeksi Usus

Ilustrasi kentut bau busuk. (Special)

Ladiestory.id - Kentut merupakan cara alami tubuh mengeluarkan limbah gas dari dalam tubuh. Umumnya, kentut memang memiliki bau yang tidak sedap.

Hal ini kerap membuat orang merasa terganggu dengan bau tersebut. Meski begitu, ada juga orang yang mengeluarkan kentut tidak berbau. 

Umumnya seseorang bisa mengeluarkan kentut sebanyak 13 hingga 21 kali dalam sehari. Rupanya kentut bau busuk bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa saja? Ladiestory.id telah merangkum beberapa faktor penyebab kentut bau busuk.

Konsumsi Makanan yang Tinggi Serat 

Ilustrasi makanan tinggi serat. (avogel.co.uk)

Salah satu penyebab kentut bau busuk ialah sering mengonsumsi makanan yang tinggi serat. Diketahui, mengonsumsi makanan tinggi serat juga diperlukan bagi kesehatan tubuh. 

Namun, jika berlebihan dapat mengakibatkan kentut bau busuk. Hal ini disebabkan lantaran makanan berserat tinggi membutuhkan waktu lama untuk dicerna oleh tubuh. 

Kemudian, tidak hanya makanan yang memiliki tinggi serat, namun makanan yang mengandung sulfur juga dapat membuat kentut menjadi bau busuk. Makanan yang mengandung sulfur di antaranya kol, bawang putih, kacang-kacangan, brokoli, dan telur. Jika Kamu mengonsumsi makanan tersebut bersiap-siaplah jika kentut menjadi bau busuk. 

Intoleransi Laktosa

Ilustrasi minum susu. (Special)

Penyebab selanjutnya yang dapat membuat kentut bau busuk adalah intoleransi laktosa. Kondisi ini merupakan tubuh yang tidak dapat mencerna laktosa. Sehingga, makanan dan minuman yang mengandung laktosa yang dikonsumsi tidak dapat dicerna dengan baik. Akhirnya, akan meningkatkan risiko bau kentut yang busuk. 

Tak hanya intoleransi laktosa, namun beberapa orang juga mengalami kondisi intoleransi gluten. Kondisi ini biasanya disebutkan dengan penyakit celiac dimana penyakit autoimun yang menyebabkan adanya respon imun terhadap protein gluten. 

Buntut penyakit ini yakni peradangan dan cedera usus yang dapat menyebabkan malabsorbsi. Namun, sejatinya orang yang mengidap penyakit autoimun akan memiliki kentut bau busuk. 

Sembelit 

Ilustrasi sembelit. (Special)

Sembelit merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi. Rupanya, sembelit juga menjadi salah satu penyebab kentut bau busuk. Pasalnya, kondisi ini membuat seseorang kesusahan untuk buang air besar (BAB).

Kondisi ini terjadi saat feses menumpuk di usus dan sulit untuk dikeluarkan. Sehingga, penumpukan feses ini sering disertai dengan penumpukan gas yang bau. Maka tidak heran, jika seseorang mengalami kondisi ini maka kentut akan sangat bau. 

Pengobatan Tertentu

Ilustrasi minum obat. (Special)

Kamu sedang mengonsumsi obat? Bisa jadi, itu adalah salah satu penyebab kentut bau busuk. Pasalnya, obat tertentu juga bisa menyebabkan gas yang dikeluarkan menjadi bau tidak sedap. 

Salah satu obat yang memicu kentut menjadi bau adalah obat antibiotik. Diketahui, obat ini memiliki fungsi pembunuh patogen yang membahayakan tubuh. 

Namun, rupanya antibiotik ini juga kerap menghancurkan beberapa bakteri sehat. Sementara, bakteri sehat yang dihancurkan ini sangat baik dalam pencernaan manusia. Sehingga, ketika seseorang kekurangan bakteri baik ini akan mengakibatkan perut kembung. Kondisi ini akan mengakibatkan orang tersebut mengeluarkan kentut yang bau. 

Infeksi

Ilustrasi perempuan sakit perut. (Special)

Hati-hati jika Kamu memiliki kentut yang berbau sangat tidak sedap. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi alarm seseorang terkena infeksi pada usus. 

Jika di dalam usus memiliki banyak bakteri, maka efek sampingnya adalah kentut yang berbau busuk. Biasanya, penyakit ini juga disertai dengan beberapa gejala lain, di antaranya diare, demam, sakit perut, kelelahan, mual dan muntah. Jika Kamu sudah mendapati gejala tersebut sebaiknya segera periksa kesehatan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Topics :
Artikel terlalu panjang? klik untuk rangkuman :
Bagikan Artikel