Ladiestory.id - Sakit bukanlah kondisi yang nyaman untuk tubuh, apalagi jika terasa nyeri. Selain itu, sinusitis sendiri diartikan sebagai peradangan pada rongga sinus yang terdapat pada wajah dan berisi udara.
Mitos Tentang Sinusitis
Saat penyakit ini tidak diobati, maka akan menyebabkan infeksi bakteri dan menyebar hingga ke organ-organ lain. Bukan hanya itu, peradangan ini dapat dipicu karena proses infeksi (bakteri, virus, jamur) atau non-infeksi (alergik) yang menghambat aliran lendir pada rongga sinus.
Namun, ada berbagai mitos tentang sinusitis yang beredar di masyarakat. Berikut ini beberapa mitos tentang sinusitis.
1. Semua Sinusitis Harus Diobati dengan Antibiotik
Antibiotik memang berperan penting dalam membantu mempercepat penyembuhan. Namun, tidak semua infeksi sinusitis membutuhkan antibiotik. Biasanya 98 persen infeksi sinus disebabkan oleh virus. Sedangkan sinus karena virus tidak dianjurkan menggunakan antibiotik.
Sinusitis yang disebabkan oleh infeksi virus dapat diatasi dengan cara terapi yang diberikan hampir sama dengan terapi influenza. Namun untuk sinusitis kronis dibutuhkan tindakan yang lebih invasif seperti drainase untuk memperlancar aliran lendir atau operasi.
2. Sinusitis Dianggap sebagai Penyakit Menular
Faktanya, sinusitis bukan penyakit yang menular. Tapi ketika tertular influenza atau penyakit lain yang disebabkan oleh virus, maka ada kemungkinan terkena sinusitis.
Cara yang tepat untuk menghindari mulai dengan menjaga daya tahan tubuh, higienitas, rajin cuci tangan dan memakai masker ketika sedang flu atau daya tahan tubuh menurun.
3. Penyebab dari Nyeri Sinus Pasti karena Sinusitis
Nyeri pada area sinus di sekitar mata dan dahi tidak selalu disebabkan oleh sinusitis. Sama halnya dengan influenza, reaksi alergi dan migrain dapat menyebabkan nyeri pada area sinus.
Sering kali nyeri sinus yang disebabkan karena influenza hampir menyerupai nyeri sinus. Migrain merupakan penyebab tersering seseorang mengalami nyeri pada area sinus. Biasanya 50 persen orang yang menderita nyeri sinus kronis menimbulkan migrain, bukan oleh sinusitis.
4. Infeksi Bakteri Sinusistis Menyebabkan Lendir yang berwarna Hijau atau Kuning
Cairan lendir dari hidung yang berwarna hijau atau kuning memang dapat dijadikan salah satu tanda infeksi sinus. Sebenarnya, perubahan warna lendir disebabkan oleh kematian sel darah putih yang berhasil melawan infeksi.
Maka dari itu, warna dari cairan lendir bukanlah sebuah indikasi suatu infeksi disebabkan oleh bakteri atau virus. Apabila infeksi yang dialami berlangsung semakin lama, maka besar kemungkinan perubahan warna lendir disebabkan oleh infeksi bakteri.
5. Sinusitis Disebabkan oleh Susu dan Produk Olahannya
Produksi lendir yang semakin meningkat seringkali dianggap sebagai penyebab produksi lendir yang meningkat dan menyebabkan masalah sinus.
Namun berdasarkan studi dari The American Review of Respiratory Disease, disebutkan jika secara medis tidak ada hubungan antara konsumsi susu dengan peningkatan lendir hidung.
Bahkan tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan adanya peningkatan produksi lendir setelah minum susu atau produk olahannya.
Itu dia beberapa mitos tentang sinusitis yang beredar di masyarakat. Tak jarang mitos tersebut dianggap fakta. Maka dari itu, bijaklah dalam menerima informasi, jika masih ragu bisa berkonsultasi dengan dokter.