Ladiestory.id - Tertangkapnya penyanyi sekaligus aktor Ardhito Pramono menambah daftar publik figur yang terjerat narkoba. Ardhito ditangkap di kediamannya pada Kamis (13/1/2022), karena penyalahgunaan ganja. Ardhito dinyatakan positif memakai ganja setelah hasil tes urine keluar.
Penggunaan ganja masih menjadi kontroversi terutama di Indonesia. Ada sebagian yang meyakini bahwa ganja dapat digunakan untuk pengobatan dalam dunia medis. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa ganja termasuk dalam obat-obatan terlarang.
Bahkan beberapa tahun belakangan, di Indonesia kerap muncul gerakan legalisasi ganja walaupun pemerintah masih menetapkannya sebagai jenis narkotika dan dilarang penggunaannya. Dibalik kontroversi tersebut, ada fakta menarik tentang ganja. Nah, Ladiestory.id telah merangkum beberapa fakta menarik tentang ganja.
1. Apa Itu Ganja?
Ganja atau yang biasa disebut cimeng sebenarnya merupakan tanaman yang menghasilkan serat. Kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC) pada ganja menjadikannya tanaman psikotropika.
Efek dari zat THC tersebut dapat membuat pemakainya merasakan senang yang berkepanjangan dan tanpa sebab (euforia). Ganja biasanya digunakan seperti rokok dengan cara dibakar.
2. Ganja Berasal dari Cina
Tanaman yang memiliki nama latin Cannabis Sativa ini ternyata bukan berasal dari Aceh. Diketahui tanaman ini memang tumbuh subur di daerah pegunungan Aceh. Bahkan ada banyak ladang ganja di sana.
Namun, ternyata cikal bakal ganja ditemukan di Cina. Studi terbaru mengatakan bahwa tanaman ganja yang ada sekarang berasal dari ganja basal yang sudah ada sejak 12 ribu tahun lalu.
3. Ganja dalam Dunia Medis
Ganja atau mariyuana ternyata memiliki manfaat dalam dunia medis. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh seorang ahli bedah, Dustin Sulak, terdapat hasil yang mengejutkan.
Pasien yang memiliki sakit kronis dan diberikan ganja ternyata keadaannya semakin membaik. Selain itu, ada seorang pasien yang menderita multiple sclerosis bahkan kejang otot yang dialaminya jauh berkurang.
Ganja juga dapat membantu mengatasi masalah kejiwaan. Menurut hasil penelitian, ganja ternyata dapat mengurangi gejala depresi atau gangguan stres akibat trauma.
4. Efek Negatif Ganja
Meskipun ganja dianggap memiliki manfaat bagi tubuh, ternyata dampak negatif yang ditimbulkan jauh lebih besar. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor ganja masih dianggap ilegal di Indonesia dan belum disahkan sebagai obat.
Ganja atau mariyuana jika dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama, maka akan merusak beberapa organ tubuh, antara lain kerusakan paru-paru,otak, sistem peredaran darah, sistem pencernaan bahkan sistem kekebalan tubuh.
5. Beberapa Negara Melegalkan Ganja
Meski banyak negara menganggap kepemilikan ganja merupakan hal ilegal dan membahayakan. Namun ada beberapa negara yang memberikan kelonggaran kepada warga negaranya untuk mengonsumsi ganja, seperti misalnya Belanda, Kanada, Kolumbia, Uruguay, dan Ekuador.
Meskipun dibebaskan untuk menggunakan ganja, bukan berarti tanpa batasan dan aturan. Negara-negara tersebut menerapkan aturan ketat tentang kepemilikan dan penggunaan ganja.
Contoh aturan yang diterapkan antara lain tidak memperbolehkan kepemilikan tanaman ganja melebihi ketentuan yang ada, kepemilikan ganja harus didaftarkan kepada pemerintah, hanya boleh dikonsumsi untuk usia lebih dari 18 tahun, dan menganggap proses jual beli ganja merupakan hal ilegal di beberapa negara tersebut.